34. Gelut Episode 2

Start from the beginning
                                    

Tanpa sadar seluruh pasang mata di sekitar mereka memandangi keduanya berdebat sedari tadi. Yang satu, perempuan yang sering mengurus para penghuni bagaikan seorang ibu. Satu lagi laki-laki penuh perhatian yang pantas disebut ayah dalam rumah ini. Tak sadarkah mereka berdua seperti orang tua yang sedang bertengkar? Sementara yang lain bagaikan anak yang penasaran tapi tidak berani bertanya atau bahkan bersuara.

"Waktu itu ngomongnya gimana coba?" tanya Nina menghadap pada Bayu sepenuhnya. "Kalau ada yang tanya dijawab, kalau enggak yaudah. Lagian aneh-aneh aja mau lo. Kenapa sih, ada masalah?"

"Iya ada! Gue nggak suka kal—"

"Heh kalau mau berantem jangan di dapur, bikin sempit aja!" tegur Calvin yang hendak mengambil nasi tapi terhalang oleh tubuh Bayu yang berdiri di depan meja tempat magic jar berada. "Ada masalah apa sih?"

"Mau tau aja lo urusan orang," jawab Bayu ketus lalu berbalik meninggalkan dapur.

Calvin bingung mendapatkan reaksi seperti itu. Ia mengalihkan pandangan pada Nina. "Kenapa monyet lo?"

Nina mengendikkan bahu. "PMS kali," jawabnya cuek bebek. "Tungguin Bay, gue nebeng!"

"Cepetan!" jawab Bayu yang sudah sampai di ruang tamu.

Nina buru-buru mengenakan jaketnya dan menggendong tas di bahu kanan, bergegas lari membuntuti Bayu.

"Apaan sih kok jadi judes ke Calvin juga!" tegur Nina memukul punggung cowok itu.

"Udah buruan naik, keburu telat!" jawab Bayu masih ketus.

Mendapatkan reaksi ketus dari Bayu membuat gadis itu ikut keesal. "Nggak jadi nebeng deh, gue bareng yang lain aja."

"Mau bareng siapa? Anak-anak kelasnya siang, Calvin juga masih sarapan, ntar lo telat." Bayu menarik tas Nina ketika cewek itu berbalik hendak kembali masuk rumah.

"Enggak, gue males sama lo, marah-marah mulu dari kemarin!"

Bayu makin kesal mendengar penolakan itu. Ia melepaskan tas Nina dan langsung menyalakan mesin motor kemudian pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Nina yang bersikap masa bodoh langsung masuk ke rumah sambil cemberut.

"Cal, gue nebeng lo!" kata Nina melemparkan map berisi banyak kertas ke meja kemudian duduk di sofa ruang tengah.

"Lah nggak jadi sama Bayu?" tanya Calvin dari dapur, masih menikmati sarapannya.

"Enggak," jawab Nina mengeluarkan ponsel dan mulai mengalihkan perhatian ke Instagram.

**

Bagi Nina hari ini tidak ada yang berjalan lancar. Mulai dari suasana pagi yang menjadi panas gara-gara Bayu mendadak ketus, materi kelas pertama yang sulit dipahami, sampai tugas di mata kuliah kedua hari ini malah tertinggal di meja ruang tengah.

Untungnya Haris membawa tugas tersebut dan bilang agar Nina mengambilnya di FISIP karena cowok itu ada kelas. Jadi setelah kelas pertama selesai Nina bergegas pergi ke FISIP mengambil tugasnya.

Pas sampai di tempat yang diberitahu Haris, ternyata si ganteng itu masih di luar kelas. Jongkok di koridor sambil main ponsel.

"Haris."

Cowok itu menoleh namanya dipanggil. "Eh Mbak," balasnya sambil berdiri. "Bentar, tas gue udah di dalem."

Haris memasuki ruang kelas mengambil map kemudian keluar lagi memberikannya pada Nina.

"Makasih banyak, ini tugas penting banget soalnya," kata Nina menerima pemberian cowok itu.

"Tugas penting ditinggal-tinggal. Untung ada gue yang bisa jadi penyelamat lo hari ini," jawab Haris sambil menyunggar rambutnya sok ganteng. Eh, emang ganteng sih.

Perfect HousematesWhere stories live. Discover now