17. Panas

1.1K 403 23
                                    

Ruang (seri versi Rino) mengudara kembali!!!

Cek profil yooo

Cek profil yooo

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


Jakarta sedang panas-panasnya hari ini. Matahari sepertinya ingin balas dendam karena kemarin seharian mendung, tidak ada cahaya matahari sedikitpun. Bahkan tadi pagi Haris membuat adegan drama, mau meninggal gara-gara kepanasan katanya.

Panasnya terasa lebih parah ketika keluar dari rumah akan berangkat kuliah.

Buat mereka yang dapat jadwal pagi harap bersenang hati karena tidak perlu terlalu kepanasan di jalan. Sedangkan buat mereka yang kuliah siang, harus rela terbakar matahari di jalanan.

"Hadeeeh, gue pengin ngangkut AC buat dipakai di jalan," gerutu Felix sambil mengikat tali sepatunya dan duduk di teras rumah.

Nina dan Mika yang ada di samping kanan dan kirinya menoleh ke cowok itu.

"Seandainya ada AC portable kecil yang bisa ditancepin ke hape kayak kipas angin," lanjut cowok itu dengan nada putus asa.

Mika sudah mau nampol rasanya, tapi urung mengingat kebaikan Felix dalam membuatkannya cokelat panas selama dia demam seminggu lalu. Panas-panas begini memang emosi jadi lebih gampang naik dibanding biasanya.

Nina berdiri setelah tali sepatunya terikat. "Ntar selesai jam berapa, Lix?" tanyanya.

"Gue cuma satu matkul aja sih, kayaknya... jam dua belas juga udah kelar," jawab Felix setelah melihat jam tangan yang melingkar di pergelangannya.

"Yaudah sama, gue nebeng lo lagi ya," kata Nina.

"Beres." Felix mengangkat jempolnya. "Lo ntar balik jam berapa, Mik? Bareng-bareng aja."

"Gue hari ini ada rapat UKM, pulang malem kali." Mika mendengkus kesal.

"Minta jemput Haris, jangan pulang sendiri," kata Felix mengingatkan. "Kebegal lagi lo ntar."

Beberapa waktu lalu, Mika diberhentikan oleh tiga orang yang kelihatannya baik-baik. Mereka meminta motor dan barang berharga yang dia bawa. Sadar dirinya sedang dirampok, cewek itu tidak memberinya begitu saja. Beruntungnya Babeh Jaya lagi lewat daerah sana bersama Adimas anaknya, jadi mereka menolong Mika dari para rampok kurang ajar itu.

Setelahnya, Mika dapat ceramah panjang dari Babeh Jaya dan dilarang sendirian ketika pulang kuliah malam.

Babeh Jaya bukan cuma bapak kos buat mereka, tapi juga orang tua pengganti selama tinggal di rumah ini.

"Iya kalau Ayis mau. Kayak nggak tau dia aja, lo. Pacar nomer satu, sodara nomer sekian," jawab Mika malah makin murung. Sejak awal, cewek itu merasa posisinya digantikan oleh Sonya pacar Haris.

"Bareng Bayu aja kalau gitu, Mik. Hari ini dia ada meeting sama client-nya, katanya sampai malem," ujar Nina setelah naik ke boncengan motor Felix.

Perfect HousematesNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ