"Yaudah ntar gue WA Mas Bayu deh," jawab Mika memasang sabuk pengaman.

"Duluan ya, hati-hati lo," ucap Nina.

"Iya, lo berdua juga hati-hati," balas Mika melambaikan tangan.

**

Anak-anak kosan tahu kalau Bayu sedang ada project bareng adik tingkat dari jurusan tata busana atau kata kerennya di sekitar sini adalah fashion design. Tapi mereka tidak tahu kalau ternyata Bayu dan client-nya itu dekat banget.

Semenjak syuting untuk project seri promosi di hari Sabtu dan Minggu, Bayu memang jadi lebih dekat dengan client-nya tersebut. Tidak ada yang menyangka kedekatan mereka sampai ke luar pekerjaan juga.

Nina yang baru selesai kelas dan hendak menuju fakultas hukum menghampiri Felix dikejutkan dengan pemandangan Bayu dan client-nya ketawa-ketawa di kantin FBS. Entah apa yang mereka tertawakan, yang pasti Bayu tertawa lepas sampai wajahnya merah. Padahal kalau di rumah, ketawanya Bayu terkesan jaim. Di rumah, Bayu itu termasuk orang murah senyum, ramah, tapi jarang ketawa. Makanya anak-anak selalu bilang selera humor Bayu terlalu tinggi. Tapi hari ini untuk pertama kalinya dalam dua tahun, Nina melihat Bayu yang tertawa lepas.

Bentar, ini kenapa Nina jadi mematung di sini?

Nina disadarkan oleh telepon di ponselnya. Cewek itu langsung meraih benda pipih itu dari dalam tas dan menerima panggilan dari Felix.

"Mbak, udah beres kelas?"

"Udah. Ini gue jalan ke FH."

"Tunggu di kantin ya, Mbak. Gue dipanggil dekan."

"Ha? Lo bikin masalah apa?!"

"Bukan masalah, ini soal pertukaran."

"Oh yaudah. Gue tungguin."

Setelah itu panggilan terputus begitu saja tanpa kata penutup.

Dari nada bicaranya, Felix terdengar senang sekali. Mengikuti pertukaran mahasiswa adalah sesuatu yang Felix inginkan sejak masuk kuliah. Sayangnya program yang Felix inginkan hanya ada di semester tig dan lima. Jadi, sejak kenaikan semester kemarin dia langsung mencari informasi dan mulai mengusahakan persyaratannya.

Nina kembali melirik ke kantin FBS, kali ini Bayu sudah menggendong tasnya dan berjalan pergi. Pandangan cowok itu tertuju pada Nina sambil melambaikan tangan.

Nina balas melambai dan tersenyum.

"Mau kemana?" tanya Bayu setibanya di dekat Nina.

"Ke FH nunggu Felix, dia masih dipanggil dekan."

"Oh bareng Felix."

"Iya."

"Mau gue anter aja? Ini panas banget lho, nunggu juga bakal gerah."

"Enggak. Lo kan mau ada meeting sama 1To10, ngerepotin banget kalau nganter gue dulu."

"Yailah kayak sama siapa aja sih, Na."

"Enggak, gue sama Felix aja."

"Yakin?"

"Iya yakin. Udah deh, gue ke FH dulu ya, gerah di sini lama-lama. Bye."

Nina melambai sebagai tanda perpisahan dengan Bayu. Bayu membalasnya dengan senyuman tipis.

Saat jalan ke FH, Nina tidak sengaja melihat Prima yang lagi jalan ke arah yang sama. Ia bergegas menghampiri dan menanyakan akan pergi kemana. Berhubung tujuan mereka sama, mereka akhirnya bersama pergi ke kantin FH.

Perfect HousematesМесто, где живут истории. Откройте их для себя