53. Special part II ✔️

342 17 0
                                    

Huhu maaf banget 1 bulan ga upload sama sekali. Btw ini masih special part antara Baejin sama Angel yaa! HAPPY READING! Ah iya! ini alurnya maju mundur yaps.

Angel berjalan menelusuri jalanan kecil di lapangan sekolah itu dan mengingat secara perlahan kenangan yang pernah terjadi di tempat itu. Langkahnya terhenti ketika melihat bola basket yang berada di tengah lapangan. Sungguh, Angel merindukannya. Angel merindukan semuanya, suasananya, tempat itu dan bahkan orang itu.

Angel berjalan menuju tengah lapangan untuk mengambil bola basket itu, entah mengapa kenangan itu seakan tidak mau hilang dari pikirannya. Kisah cintanya yang pilu itu selalu membekas dan teringat jelas.

Angel mulai men-dribble bola basket itu dan menembakkan bola itu kedalam ring. Rupanya ia masih pintar dalam bermain basket.

10 menit kemudian...

Nafasnya mulai tersengal, tak lama butiran-butiran salju mulai turun secara perlahan dan mengenai rambut Angel. Pada akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat di pinggir lapangan yang mulai tertutup oleh beberapa butir salju itu.

"Salju yang hangat, tawa yang mencair, aku telah jatuh cinta. Tolong jangan sesatkan aku dalam teka-tekimu." Ucap Angel sembari menatap beberapa butir salju yang sedang berjatuhan.

"Lo siapa?" Tanya seseorang dengan suara dinginnya.

Angel sedikit tersentak karena suara itu, sontak ia pun reflek menoleh ke arah sumber suara.

Tubuhnya mulai mematung ketika ia melihat seorang siswa dengan memar di kedua sudut bibirnya, darah di sudut dahinya dan juga goresan luka di pipinya.

Laki-laki itu menyipitkan matanya. "Lo siapa?" Tanya laki-laki itu dingin.

Angel diam seribu bahasa, air matanya pun mulai membasahi pipinya.

Wajah dingin laki-laki itu berubah menjadi panik. "Loh? Lo kenapa? Lo gapapa?"

Laki-laki itu mengeluarkan tissue dari tasnya dan memberikannya ke Angel. "Ini." Ucapnya.

Angel masih diam, namun tidak dengan air matanya, bahkan lidahnya terasa kelu hanya untuk mengucapkan satu buah kata. Pandangannya hanya terfokus kepada wajah laki-laki itu.

Laki-laki itu terlihat semakin panik. "L–lo kenapa? Rumah lo dimana? Mau gw anterin balik?" Tanya laki-laki itu.

'Tuhan, aku tidak mengerti bagaimana rencanamu. Mengapa laki-laki yang sangat aku kenali dan pernah menjadi bagian dari hidupku tengah berada di depanku saat ini? Mengapa engkau seakan ingin mempermainkan hidupku?'

"Hei!" Laki-laki itu melambaikan tangannya di depan wajah Angel.

"Jinyoung?" Panggil Angel pelan.

----------

Hari yang ditunggu pun telah tiba, sebentar lagi Angel dan Sehun akan mengucapkan janji suci itu.

Angel melepas kedua cincin couple yang sengaja ia jadikan sebagai kalung dari lehernya. Kedua cincin itu adalah saksi bisu antara kisah cintanya dengan Jinyoung. Saat ini cincin itu seharusnya sudah melingkar pada jari manis Jinyoung dan dirinya.

Angel menghela nafas panjang. "Ayo ikhlasin Jinyoung, mau sampe kapan lo kaya gini?" Ucap Angel pada dirinya sendiri.

Jujur, tentu saja Angel masih mencintai Jinyoung meski ia tau itu salah. Ia seharusnya berhenti mencintainya dan mengikhlaskannya, karena sebentar lagi ia akan menjadi milik Sehun seutuhnya.

Ia pun mengalihkan pandangannya dan menatap dirinya sendiri melalui cermin besar yang berada di depannya. Tak terasa hari yang ia takuti sekaligus ia tunggu akan tiba secepat ini. Benar, banyak sekali hal yang Angel takuti, ia berpikir apakah ia akan bisa menjadi ibu sekaligus istri yang baik nantinya. Menikah bukanlah hal yang sepele, karena itu ia harus benar-benar memikirkan hal ini dengan sangat matang, selain itu tanggung jawabnya pasti lebih besar kali ini.

Cold idolOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz