47. Who? ✔️

315 27 0
                                    

2 tahun kemudian...

"Panggil dokter cepat!" Ucap salah seorang perawat yang sedang mengganti infus Angel.

"Ne." Jawab perawat yang lain.

----------

Setelah menunggu selama berjam-jam, akhirnya wanita yang Sehun tunggu datang juga.

Wanita itu membuka pintu mobil Sehun. "Hai!" Wanita itu mengeluarkan senyuman manisnya dan langsung masuk ke dalam mobil Sehun.

Sehun membalas senyumnya dan mengusap lembut rambut wanita itu. "Hai." Balas Sehun.

Sehun mulai menjalankan mobilnya. "Kok keliatannya seneng banget? Gimana tadi interviewnya?" Tanya Sehun

Senyuman wanita itu tak kunjung pudar sedari tadi. "Lancar donk." Jawab wanita itu.

"Serius? Terus hasilnya gimana?" Tanya Sehun yang fokus menyetir.

"Hasilnya di umumin jam 4 sore." Ucap wanita itu.

Sehun menatap jam tangannya sekilas. "5 menit lagi?" Tanya Sehun.

Wanita itu mengangguk senang.

"Semoga lolos yaa." Ucap Sehun sembari tersenyum.

"Kalo kamu masuk di perusahaan itu, aku bakal traktir kamu." Ucap Sehun.

Mata wanita itu berbinar. "Serius?" Tanyanya.

Sehun mengangguk. "Kita muter-muter kota dulu sambil nunggu hasilnya ya?" Ucap Sehun.

Ting!

"Ini pengumumannya!" Pekik wanita itu saat ia mendapat pesan.

"Coba dibuka." Ucap Sehun.

Wanita itu membuka pesannya dan...

"Sehun aku diterimaa!!" Pekik wanita itu senang.

Sehun tersenyum lembut ke arah wanita itu. "Serius? Chukkaee!" Ucap Sehun yang ikut senang mendengarnya.

"Ah asli aku gak nyangkaaa!!" Wanita itu memekik senang sembari memeluk ponselnya.

Sehun terkekeh. "Sekarang mau beli apa? Aku yang traktir." Ucap Sehun.

"Aku pengen banyak nih." Ucap wanita itu.

"Sebutin, aku beliin semua." Ucap Sehun.

"Aku pengen makan direstoran favorite aku bareng kamu. Aku juga pengen beli es krim cokelat." Wanita itu tersenyum senang.

Namun berbeda halnya dengan Sehun. Setelah mendengar kata 'es krim cokelat' ia teringat pada satu wanita yang pernah mengisi hati dan hari-harinya. Pikiran Sehun selalu dipenuhi oleh satu wanita itu, wanita tersempurna yang pernah Tuhan hadiahkan kepadanya.

Wanita itu mengerutkan keningnya, "Hun? Kenapa?" Tanya wanita itu ketika melihat perubahan ekspresi Sehun.

Sehun menggeleng. "Gapapa."

"Tadi katanya banyak, kok cuma itu doank?" Tanya Sehun.

Wanita itu menghela nafas. "Kesannya aku kaya cewek matre." Wanita itu mendengus kesal.

Sehun hanya terkekeh. "Ngga lah, kamu ini ada-ada aja. Mama sama papa justru nyuruh aku buat ngebeliin semua yang kamu pengen." Ucap Sehun.

"Sebutin yang kamu pengen." Ucap Sehun.

"Aku pengen sepatu yang waktu itu." Ucap wanita itu.

Sehun mengerutkan keningnya. "Yang mana?" Tanya Sehun

"Yang waktu itu aku tunjukin. Um— tapi aku mau yang couple an sama kamu." Ucap wanita itu.

Sehun menghela nafas, kemudian ia kembali tersenyum. "Arasseo, kita cari sekarang ya?" Ucap Sehun yang langsung diangguki oleh wanita itu.

----------

"Makasih yaa buat hari ini. Bilangin ke mama sama papa kamu juga." Ucap wanita itu.

Sehun hanya mengangguk. "Eo." Sehun tersenyum lembut ke arah wanita itu.

"Mau mampir dulu?" Tanya wanita itu.

"Ngga, aku masih ada janji sama member lain." Ucap Sehun.

"Ah gitu....Yaudah aku duluan ya." Wanita itu tersenyum lembut ke arah Sehun dan kemudian membuka pintu mobil.

"Yura-ya." Panggil Sehun.

Wanita yang bernama Yura itu pun menoleh. "Wae?" Tanyanya.

"Um—good luck ya." Ucap Sehun.

Yura pun tersenyum lembut sembari mengangguk, lalu ia keluar dari mobil Sehun.

Setelah itu Sehun pun langsung mengendarai mobilnya menuju dorm dengan perasaan yang campur aduk. Entahlah mengapa perasaannya campur aduk sekali saat ini. Ia memiliki feeling  bahwa akan ada sesuatu yang terjadi sebentar lagi.

Cold idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang