45. With you ✔️

387 28 0
                                    

Sehun berjalan masuk ke ruang itu. Langkahnya terhenti ketika melihat perawat sedang melepas beberapa alat dari tubuh kekasihnya. Ia tidak bisa membendung air matanya lagi ketika ia tidak bisa merasakan denyut nadi gadis itu. Ia menutup matanya dan menangis dalam diam. Kemudian ia menggenggam tangan Angel yang mulai mendingin itu.

"Maaf." Sehun hanya terus mengulangi kata-kata itu dan menangis. Ia merasa seperti menjadi laki-laki pengecut yang tidak bisa melindungi wanitanya.

"Maaf belum bisa jadi pelindung kamu." Ucap Sehun dengan lirih. Telapak tangannya memerah karena menggenggam jemari Angel dengan kuat.

"Angel, aku gak akan menikah sama siapapun kecuali kamu." Ucap Sehun sesegukan.

"Aku belum pernah nemuin wanita sesempurna kamu. Wanita berhati dingin yang selalu berkeluh kesah ke aku. Kamu rumah aku. Kalo kamu gak ada disini, aku akan pulang kemana? Aku akan berkeluh kesah ke siapa?" Ucap Sehun lirih.

"Aku belum bisa jadi laki-laki hebat yang bisa jadi tameng buat kamu. Aku cuma laki-laki pengecut yang ga bisa apa-apa. Maaf kalo selama ini aku belum bisa ngelakuin sesuatu buat kamu. Maaf aku cuma bisa ngerusak tubuh kamu. Maaf aku belum bisa ngasih banyak cinta ke kamu. Maaf buat semua kebodohan aku. Maaf." Air mata Sehun menetes dengan deras di jemari Angel. Ribuan kata maaf mungkin bisa Sehun katakan. Namun apakah nyawa wanita itu akan kembali setelah ia mengucapkannya?

"Maaf, tolong keluar sebentar karena saya akan melepas sisa alat medis yang ada di tubuh pasien." Ucap salah satu perawat.

Dengan berat hati, Sehun harus beranjak dari tempatnya. Sebelum ia beranjak pergi, ia memutuskan untuk memeluk tubuh wanita itu untuk yang terakhir kalinya. Setelah memeluknya, Sehun mengusap surai hitam milik Angel dengan air mata yang masih menetes. Ia mengusap pipi wanita itu dan kemudian mencium kening wanitanya dengan cukup lama. Air matanya menetes tepat di kedua mata Angel yang masih tetap terpejam itu.

Ia menangkup pipi Angel dan menempelkan keningnya dengan kening Angel. "Meski ini kedengeran mustahil, tapi— tolong kembali. Aku butuh kamu sebagai rumah aku. Aku butuh kamu buat mengisi hari-hari aku. Aku butuh kamu, Angel." Ucap Sehun.

"Pak, ini memang berat. Tapi maaf tolong keluar sebentar." Ucap perawat tadi.

Sehun menghela nafas dan menghapus air matanya. Kemudian ia menggenggam tangan Angel dan mengecupnya sebentar.

Sementara itu...

"Lah ini dimana dah?" Tanya Angel pada dirinya sendiri.

"Ini kok bagus banget tempatnya?" Ucap Angel pada dirinya sendiri.

"Angel..." Panggil seseorang dari arah belakang.

Angel tertegun dan tetap diam di tempatnya tanpa menoleh sedikit pun. Ia masih sangat mengenali suara itu meski ia sudah tidak pernah mendengarnya beberapa tahun ini. Suara laki-laki yang ia rindukan itupun akhirnya terdengar lagi.

Tubuh Angel menegang ketika ia merasakan dua buah tangan kekar nan hangat memeluk pinggangnya dari belakang. Laki-laki itu meletakkan kepalanya di bahu Angel.

"Aku kangen." Laki-laki tadi kembali membuka suaranya.

Angel membalik tubuhnya dengan perlahan.

"Baejin?" Ucap Angel lirih.

Laki-laki itu mengangguk. "Ini aku." Ucapnya.

Angel menangkup kedua pipi Baejin dengan perlahan. Air matanya jatuh berlinang ketika ia dapat kembali menyentuh kedua pipi laki-laki itu.

Cold idolWhere stories live. Discover now