42. Harassment ✔️

351 22 0
                                    

Setelah mendapatkan kabar bahwa Angel kecelakaan, SM langsung menelpon polisi.  Situasi semakin kacau, media bahkan sedang berlomba-lomba untuk mencari tau informasi ini lebih lanjut.

Saat ini Cindy dan teman-temannya hanya bisa berdoa agar Tuhan bermurah hati sekali lagi.

"Ngel...hikss..." Viona menangis sesegukan di pelukan Anna.

Tiba-tiba pintu dorm terbuka.

"Cin, ngomong ke gw kalo berita tentang Angel itu ga bener!!" Ucap Devan dengan mata yang memerah.

"Hiks..." Cindy hanya bisa menangis sesegukan.

"CIN! JAWAB! ITU GAK BENER KAN?!" Suara Devan meninggi, bahkan deru nafas Devan sudah tidak beraturan.

"CIN!" Devan sedikit mengguncang tubuh Cindy.

"I—itu bener hikss..." Jawab Cindy sesegukan.

Butiran krystal di mata Devan jatuh begitu saja. Hatinya benar-benar terasa seperti teremat saat ini. Ia berharap adik perempuannya itu baik-baik saja. Ia tidak bisa membiarkan Angel merasakan rasa sakit itu. Jika bisa menggantikan posisinya, maka Devan akan langsung menggantikannya tanpa berpikir dua kali.

Sementara itu...

Brakkk...

"Akh!!" Angel berteriak ketika mobilnya terhantam oleh mobil yang cukup besar itu.

Pada akhirnya mobilnya menghantam pohon dengan cukup keras, namun untungnya air bag mobilnya langsung mengembang dalam hitungan milidetik. Pelipisnya mengeluarkan cukup banyak darah karena terkena serpihan kaca. Namun untungnya tidak begitu parah karena kepalanya tidak menghantam setir secara langsung.

Angel melihat dua orang keluar dari mobil besar itu secara samar-samar. Penglihatannya tidak dapat menangkap wajah orang itu dengan baik karena kepalanya terluka. Kedua orang itu semakin berjalan mendekatinya.

"Tuhan, bisakah engkau membiarkan aku hidup untuk sekali ini saja? Akhirnya setelah sekian lama aku kembali memiliki alasan untuk hidup." Angel tersenyum tipis.

"Untuk Sehun." Lalu seketika pandangannya menghitam. Sekarang ia hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan.

----------

"Hyung..." Tangan Sehun masih saja bergetar sejak tadi.

"Angel kuat, Angel ga akan kenapa-napa." Ucap Suho menenangkan maknaenya itu.

"Gw denger suara hantamannya hyung." Saat ini Sehun hanya bisa duduk di dormnya sembari menutupi telinganya dan menangis.

"Angel ga akan kenapa-napa." Ucap Suho.

"Iya hun, kita yakin Angel ga akan kenapa-napa." Ucap Xiumin.

Ting!

Suho mendapat pesan dari managernya.

'Ponsel Angel udah di lacak polisi, dan mobil Angel ditemuin di jalan xx. Tapi Angel gak ada di dalemnya.' Tulisnya.

"Mobil Angel di temuin di jalan xx tapi Angel gak ada." Ucap Suho.

Sehun langsung merebut ponsel Suho dan membaca pesannya. Kemudian Sehun menyambar kunci mobilnya.

"Hun!" Suho menyambar jaketnya dan berlari mengejar Sehun.

Namun langkah Sehun terhenti karena ponselnya berbunyi, Sehun langsung mengangkat panggilannya.

'Angel ada di gudang kosong, gw share locationnya. Kalo lo mau Angel selamat, lo bisa kesini sendiri tanpa polisi. Inget, tanpa polisi. Kalo lo bawa polisi kesini, nyawa Angel taruhannya. Pilihan ada di lo.' Wanita itu tertawa puas.

Cold idolWhere stories live. Discover now