Part 32

336 67 31
                                    

The thing is, sampai berakhirnya pertemuan, Taehyung tidak bertemu dengan si penulis.

Jadi, Taehyung putuskan setidaknya bertanya pada sang editor, Kim Seokjin yang akan meninggalkan ruang pertemuan itu.





Sebenarnya, Taehyung hanya ingin bertanya tapi kalau respon Seokjin seperti ini, Taehyung bisa jawab apa?

Seokjin memberikan jawaban sarkasme yang menusuk hati. Seokjin tahu tentang Hoseok dan Taehyung, mungkin Hoseok sudah ceritakan semuanya pada sosok ini.

"Oh? Jadi Taehyung tetap berakting yah? Berarti kan harusnya ketidakhadiran Hoseok tidak menggangu mu untuk sekarang?" Kekeh Seokjin

Taehyung tahu sekali maksud kalimat Seokjin. Tapi yah dia juga tidak bisa menjawab.
Tidak bisa mengelak juga, karena sekarang dia berada di sini.

"I think you are being rude Seokjin-ssi" kekeh Taehyung, Taehyung tidak marah, karena Seokjin mengatakan yang ada dikepalanya

Seokjin menghela napas lalu tertawa kecil
"Haha, you right. Me being protective to that human called Hoseok. Tapi sungguh, aku kesal padamu. You broke him so bad"

"Aku penasaran, apakah kamu patah hati separah Hoseok atau tidak"

Taehyung hanya tersenyum
"Yah kalaupun aku katakan aku juga patah hati, Tidak akan ada yang percayakan? Toh semua salahku, yah sesalnya kutelan sendiri"

Seokjin mengangguk "aku menyetujui perasaan bersalahmu, yah memang pantas hehe. Yah sudahlah, intinya untuk proyek ini kamu hanya akan bertemu denganku dibanding Hoseok. Dengan begitu, aku pamit yah?" Kata Seokjin

Taehyung mengangguk
"Yeah, talk to you later"













Kalau waktu tidak izinkan saat yang tepat. Taehyung akan buat waktu yang tepat.













Pagi-pagi benar, mereka sibuk mendiskusikan eksekusi perekaman proyek film baru ini.
Seokjin menyeruput kopinya dengan tenang disisi Taehyung.
Taehyung menatap Seokjin menunggu penjelasan, Seokjin tertawa kecil

"Apa yang kau harapkan? Kopi dan snackmu berakhir di trash can."

Taehyung mengangguk paham
"Ah.. ya.."

Seokjin menepuk pundak Taehyung
"Siap-siap hati lah yah. Aku baik begini padamu, amalku besar sekali"

Taehyung hanya bisa tertawa "Iya, Hyung membantu orang tidak mampu ini. Terima kasih"

Terhitung puluhan Snack, makanan berat dan minuman yang mungkin sudah terbuang.
Seokjin hanya bisa menertawakan Taehyung.
Taehyung tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Iya, dia tidak bisa mempertahankan kalimatnya. Nama seorang Jung Hoseok di script saja bisa memutar balikkan dunianya kembali. Saat tahu Hoseok berada dalam radarnya, seperti dia tidak bisa melepaskan sosok ini lagi.

Kata Seokjin, Hoseok sudah baik-baik saja. Dia hidup dengan baik. Dia makan dengan baik, dia pergi menikmati waktu luangnya, dia menuangkan banyak sekali cerita baru.
Hoseok juga sudah tidak apa-apa jika Seokjin mengungkit topik tentang Taehyung.
Tidak ada yang emosi yang tergambarkan pada wajah Hoseok saat membicarakan aktor terkenal itu.
Kata Seokjin, Hoseok bukan membenci Taehyung dengan menolak semua pemberian Taehyung lewat Seokjin, Hoseok bilang pada Seokjin bahwa dia hanya takut Taehyung memasukkan pelet mungkin? Pelet untuk kembali jatuh cinta? Maka dari Hoseok menolak.



Taehyung tertawa, memang ada kemungkinan Hoseok mengatakan candaan itu. Sebaiknya tidak mendapatkan apapun dari sosok seperti Taehyung bukan?






Semuanya terdengar melegakan.

Iya lega, Taehyung lega Hoseok baik-baik saja.



























Taehyung membaca script ditangannya, memfokuskan semua pikirannya kedalam tulisan itu.
Script yang bagus dari penulis yang tidak kalah bagus  dan luar biasa.

Seokjin menepuk pundak Taehyung dan membuat Taehyung menatap Seokjin

"Hoseok akan datang sedikit lagi untuk meninjau beberapa hal" kata Seokjin

Taehyung mengangguk ragu
"Ah.. terima kasih infonya Hyung" kata Taehyung sembari merapihkan barang-barangnya

"Mau kemana Tae?" Tanya Seokjin bingung

"Hoseok pasti tidak nyaman kalau ada aku. So, mungkin aku akan menghabiskan sedikit waktu ku diluar.. aku juga kebetulan mau minum kopi" kata Taehyung cepat

Seokjin tertawa
"Ya.. ya.. terserah. Not my problem"






Dan begitulah mengapa Taehyung kini sedang memakan potongan cake manis di sebuah cafe tak jauh dari kantor produksi.
Mungkin memang keputusan yang baik. Peran Taehyung juga tidak penting dalam pembicaraan director dan penulis, jadi tidak menjadi masalah untuk menghabiskan sedikit waktunya di cafe ini.

Taehyung kembali pada jam makan siang, ia memesan segelas kopi sebelum kembali ke kantor produksi. Ia mengambil terlalu banyak waktu sebenarnya, dia akan minta maaf karena keluar terlalu lama, yang alasannya hanya karena menjauhi Hoseok.









Tapi klo kita sudah usaha, tapi tidak menghasilkan hasil yang diinginkan, kita tidak boleh marah. Karena begitulah cara kerja semesta bekerja, semesta melakukan apapun yang diinginkannya, bukan yang diinginkan manusia.










Jadi, Taehyung hanya tidak bisa kesal pada semesta, saat ia terjebak di lift yang sama dengan Hoseok.
Iya Jung Hoseok.

Taehyung menatap sosok itu, mereka saling bertukar senyum.

Hoseok still Hoseok. His pretty smile and soft fragrance, his delicate body and all of him.

Taehyung menyapa
"Halo, lama tidak berjumpa"

Sudah ia latih hatinya agar menerima penolakan dari Hoseok. Hoseok boleh saja tidak menjawab atau tidak menganggap ada sosok Taehyung disana.
Tapi yah, pada dasarnya Hoseok baik, dia membalas sapaan Taehyung.





"Halo Taehyung.. yah memang disengajakan untuk tidak berjumpa" kekeh Hoseok

Dan Taehyung kehilangan akal sehatnya.













"Kau baru saja menjawab ku? M-maksudku aku pikir.. kau akan mengabaikan ku" kata Taehyung bingung sekali, kini ia menatap dalam-dalam sosok yang bersamanya itu

Hoseok tertawa kecil dan menggeleng
"Kemarin-kemarin aku coba mengabaikan mu, malah tetap terjebak denganmu dan tetap tidak move on malah berakhir tambah sakit hati. Jadi yah, sekarang ganti strategi, aku jadi lebih let it flow saja"






Dan Taehyung tidak tahu bagaimana harus menjawab, all he do is just pick the cup of coffee on his hand

"Hoseok mau kopi?"

Taehyung ingin menampar dirinya saja.




Hoseok tertawa dan menggeleng
"No, thank you"






Dan yang Taehyung katakan lebih bodoh lagi
"Aku memesan kopi sesuai seleramu.. dan aku tidak menaruh racun Seok" kata Taehyung kecil

Lalu, cepat-cepat ia menarik napas dan memukul keningnya
"Damn. Kenapa aku jadi seperti anak SMP begini sih"

"Anak SMP?" Tanya Hoseok bingung

"Iya, jadi kaku pas ketemu crushnya" kekeh Taehyung

Hoseok ikut tertawa
"Just stop Tae"













Next Chapter 🔜

무너진 - FallenWhere stories live. Discover now