Part 22

425 95 25
                                    

"Taehyung-ah? Kau sudah siap?"


Taehyung kembali merapihkan kerah kemeja, kembali memperhatikan lipatan tuxedonya dan menghela napas.


This is the night.

Malam dimana ia akan menjemput anak kesayangannya.








Jantungnya berdegup dengan sangat kencang, perjalanan mereka sampai ke tempat yang dituju terasa menyiksa.
Tapi dibanding itu semua mungkin yang lebih menyiksa adalah menunggu saat nominasinya dibacakan.

Entah dapat kepercayaan diri dari mana, tapi Taehyung yakin sekali dia akan membawa pulang piala berkilau yang cantik itu.


'Penghargaan Aktor Pendatang Baru'




Tidak mungkin kalau itu bukan Taehyung.



Saat piala itu sampai ditangannya, dia akan pastikan mendatangi Hoseok yang duduk tak jauh darinya.
Lalu mengatakan pada Hoseok bahwa dia telah berhasil. Belum sepenuhnya berhasil, tapi setidaknya langkahnya menuju hal yang terbaik.

Tentu bukan sombong, dia ingin pencapaiannya ini mendorong Hoseok.
Mendorong mimpi Hoseok.

Dia juga mau yang terbaik untuk Hoseok.














Hoseok duduk di deretan tamu undangan. Sebagai seorang penulis, tentu karir Hoseok dapat diperhitungkan. Tentu saja seorang penulis akan diundang dalam ajang penghargaankan?


Beberapa kali kontak mata dengan Taehyung. Dan yang Hoseok bisa lakukan hanya menggeleng. Taehyung terus beberapa kali menjatuhkan tatapan pada Hoseok, seakan memastikan Hoseok tidak berpindah tempat atau apalah itu.











Dan yang seperti Hoseok tebak, kini Taehyung naik ke atas panggung. Senyumnya lebar sekali, wajahnya memerah. Penuh dengan kebahagiaan.

Dan ternyata senyum juga mengembang pada wajah Hoseok.



Taehyung memang tampan.
Tapi saat dia berada di atas panggung dengan senyumnya yang menawan, Hoseok tak pernah mengira, jantungnya kini kembali berdegup kencang.
Seperti jatuh cinta kembali.






Taehyung katakan syukur pada Tuhan yang maha esa, dan berterima kasih pada banyak orang serta segelintir nama yang membuatnya dapat berdiri diatas panggung dan memegang piala yang cantik itu.


Tenang saja.




Taehyung tak lupakan Hoseok.

Iya juga sebut nama Jung Hoseok.

Nama Jung Hoseok diantara nama-nama lain.
Katanya terima kasih telah mengenalkan dunia perfilman, terima kasih karena telah berikan semangat, terima kasih karena telah membimbingnya dengan sayang, terima kasih karena telah bersamanya serta terima kasih karena ajarkan Taehyung mencintai.





Hoseok terus tersenyum.


Tak peduli kalimat terakhir itu untuk siapa, hanya melihat Taehyung bahagia, membuat Hoseok sadar, bahwa tempat Taehyung memang disana dan semua keputusan Taehyung benar adanya.
Karena pada akhirnya bukan Taehyung yang tahan kaki Hoseok untuk berjalan kearah mimpinya, melainkan Hoseoklah yang menahan Taehyung meraih mimpi Taehyung.

Taehyung masih punya banyak mimpi dan Hoseok bukanlah salah satunya. Benar sudah semua hal ini.














Acara penghargaan itu hampir usai. Kini mereka pada penghujung acara, hanya berbincang dan menikmati makanan dan minuman yang disediakan.

Hoseok jadi salah satu target media saat Taehyung sebutkan namanya. Hoseok menghabiskan waktu dengan para pers itu dengan menceritakan bagaimana bekerja sama dengan Taehyung pertama kali di film 'Count Ten' yang booming itu. Film pertama yang menghantarkan Taehyung pada mimpinya, sebagai aktor ternama.


무너진 - FallenWhere stories live. Discover now