1. Kabar Dijodohkan

37K 2.9K 73
                                    

Boleh kerja keras, asal sholat tetap prioritas. Ibadah kalau belum!


Setelah menempuh jarak dari Amerika sekitar 14.440, 78 km, dengan waktu perjalanan hampir 18 jam menggunakan pesawat, disini lah Ashya sekarang, di halaman rumah yang sudah dua tahun ini ia tinggalkan. "Assalamu'alaikum, Ayah! Bunda, Abang!" Itu adalah salam yang Ashya ucapkan dengan nada sedikit ngegas saat menapakkan kaki di ruang tamu.

"Wa'alaikumsalam. Ashya?" tanya Fara—bunda Ashya heran. Fara melangkahkan kakinya menghampiri anak bungsu nya itu.

"Aaa, Bunda... Kangen!" Ashya berujar seperti itu sembari masuk ke dekapan Fara. Ia rindu akan bundanya tercinta. Sama hal nya dengan Fara, ia membalas pelukan kasih sayang yang diberikan Ashya, untuk menyalurkan rasa rindu karena tak bertemu selama dua tahun. "Bunda juga kangen, sayang!!"

Setelah penyalur rasa rindu itu terlepas, Fara dan Ashya berpindah tempat ke sofa ruang keluarga. Ashya menanyakan dimana ayah dan abang semata wayangnya itu berada, namun belum sempat Fara menjawab, suara seorang pemuda dari lantai atas berhasil mengalihkan atensi keduanya. "Ashya bocil!" serunya.

"Abang," ucap Ashya tersenyum lalu berlari kecil ke arah Renand—abang Ashya, yang masih ada di depan pintu kamarnya yang berwarna putih.

"Kangennn," ucap Ashya saat menubruk tubuh gagah Renand, dan memeluknya tak kalah dari pelukan yang Ashya berikan untuk Fara.

Renand pun membalas pelukan itu, namun hanya sebentar karena setelah itu Renand melepaskan paksa dan berucap, "Idih apaan sih. Mana oleh-oleh gua?"

"Adiknya pulang itu ya disambut, disapu dulu tuh lantai, pasangin red carpet, di sapa manis, di peluk, di cium. Lah ini? malah nanya oleh-oleh?!" jawab Ashya kelewat kesal menatap abangnya yang malah dibalas dengan cengiran kecil.

Renand Ajmi Asvaro, pemuda yang lebih tua 3 tahun dari Ashya. Sekarang dia sedang menempuh pendidikan S2 nya dan diselingi membantu sang ayah—Adi, untuk menangani masalah perusahaan. Itung itung untuk belajar.

"Hehehe. Kesini naik apa? nggak ngabarin sih, kan bisa gue jemput," ucap Renand.

Ashya menggeleng. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya jadwal Ashya pulang itu besok, tapi karena ingin memberikan surprise untuk orang rumah, jadilah Ashya mempercepat jadwal keberangkatan.

Renand manggut-manggut setelah mendengar penjelasan Ashya. "Surprise mu berhasil, Shya."

***


Setelah acara melepas rindu berlangsung, ketiganya masih mengobrol santai di ruang tengah. Ashya dengan posesif nya memeluk Fara yang sedari tadi duduk di sebelah kanannya, sedangkan Renand sudah mengacak-acak bawaan Ashya. "Oleh-oleh buat abang mana?" tanya Renand menunjukan tiga paper bag yang dibawa Ashya, sebagai oleh-oleh.

"Paper bag coklat, " jawab Ashya cuek.

Renand bertanya lagi, "yang biru sama yang hitam punya siapa?"

"Yang biru punya ayah sama bunda. Kalau yang hitam Ashya gak tahu itu punya siapa, bunda yang nyuruh beli," jawab Ashya.

Dahi Renand mengerut, "Buat siapa, Bun?"

"Buat Bunda Aliyah." Jawaban dari Fara membuat Renand mengangguk paham, sedangkan Ashya mengerutkan dahi kebingungan. Atau mungkin Ashya lupa akan siapa yang dimaksud.

“Bunda Aliyah, siapa bun?” tanya Ashya.

Renand bangkit dari duduk nya, Ia menghampiri Ashya dan menampol pelan kepala Ashya. “Nama mertua sendiri lupaa!! “ Renand berucap dengan gemasnya. Kan, kalau seperti ini sudah mulai lagi akar-akar pertengkaran yang dua tahun ini tak terjadi.

ARESHYA [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang