24. Nasi Goreng Meresahkan

17K 1.7K 37
                                    

HARI INI UP LAGI KANN:')

VOTMEN NYA BUAT IMBALAN TANGAN + OTAK AUTHOR:v

AUTHOR DARI TADI GUMUSH SENDIRI LIAT NOTIF DARI KALEAN 🥺

KALAU GK ADA YANG NGAJAK TAHUN BARUAN, SINI SAMA AUTHOR. KITA MARATHON BACA NOVEL NANTI:)

happy reading🌻
____________________________________

Sudah jadi ciri khas anak laki bukan handphone miring itu?

Jam kosong di pagi hari kali ini, 11 IPS 1 sudah ribut dengan suara menggelegar dari Vano dan Ical.

Keduanya sama-sama bermain handphone tapi mulut nya sama sekali tidak berhenti untuk mengumpat satu sama lain.

Sedangkan Ashya yang sedang membaca buku merasa terganggu, ia menimpuk pelan lengan Arel menggunakan buku nya, "Temen kamu pada berisik banget" Bisik Ashya.

Arel lantas mendorong kedua bangku di depannya, "Kecilin suara lo" Ucap nya yang diangguki kedua manusia tersebut. Vano dan Ical mengangguk tanpa mengalihkan pandangan nya.

Sedangkan Ashya kembali melanjutkan aktivitas membacanya setelah mengucapkan kalimat terima kasih ke Arel.

Tapi sepertinya kegiatannya itu harus tertunda sekarang. Sifat 'jahil' yang di juluki Ashya untuk Arel terlaksana sekarang.

Agar tidak memancing emosi nya sendiri, terpaksa Ashya menyimpan kembali bukunya si dalam laci dan meladeni Arel.

"Kenapa?" Tanya Ashya.

Bukannya mulut Arel yang menjawab, tapi perutnya, perutnya berbunyi seolah berbicara "Aku laparrrr" dengan 'r' panjang sekali.

Ashya yang mendengar perut Arel berbunyi memutar bola matanya malas. Salah siapa tadi pagi Arel tidak mau sarapan? Sebenarnya hanya hal sepele, nasi goreng. Arel pagi-pagi buta meminta Ashya memasakkan nasi goreng, tapi setelah dimasakkan protes lah yang Ashya dapat.

"Nasi goreng spesial daun hijau lebar" Satu kalimat yang membuat Ashya menggeram marah.

Arel rela tak sarapan hanya karena Ashya tak menambahkan "Daun hijau lebar" di nasi goreng nya.

Sebenarnya kalaupun ada bahannya pasti Ashya tambahkan. Tapi nyatanya, "Bayam" yang di butuhkan tidak ada.

Berakhirlah seperti ini, perut Arel melakukan paduan suara dan tangannya mencoba mengambil kotak bekal Ashya yang ada di laci.

"Makan, Shya" Ucap Arel saat Ashya menjauhkan bekal nya.

Bukan nya tak berbakti menjadi istri, Ashya hanya ingin Arel mengakui kesalahannya dan kapok untuk mengulanginya lagi.

"Salah siapa tadi pagi gak mau makan?"

"Gak ada daun nya" Ucap Arel. Tangan nya tak berhenti meraih kotak bekal yang Ashya jauhkan darinya.

Ashya menghempas pelan tangan Arel, "Di ulang gak?" Ucapnya.

Arel menggeleng lugu.

Ashya memutar bola matanya, "Kalau di ulang Ashya gak mau ngasih makan kamu lagi" Ucap Ashya. Ia meletakkan bekal nya di pangkuan Arel, tak lupa ia memberi tissue di pangkuan Arel terlebih dahulu.

Arel yang melihat hal itu tersenyum senang, dengan lahap nya ia menyuapkan sendok demi sendok ke dalam mulutnya. Tak peduli dengan image nya, yang terpenting makan, moto nya dalam hati.

Ashya menggeleng saat melihat hal itu, "Enak gak kalau gak pakai bayam?" Tanya Ashya seolah menyindir.

Dengan mulut penuh, Arel mengangguk antusias.

"Nta Inum" Ucap Arel dengan kata-kata yang mirip sekali dengan kata cadel Zey karena mulutnya masih berisi nasi goreng.

Ashya memberikan botol minum nya. Lalu membantu Arel untuk memegangi botolnya. Sekarang ini jika dilihat dunia hanya milik mereka berdua. Romantis.

Hanya dalam waktu 3 menit Arel sudah menghabiskan sarapan nya.

Ia menyerahkan tempat makan kosong bekas nya ke Ashya.

"Udah kenyang?" Tanya Ashya.

Arel mengangguk, "Minum" Ucap Arel menyodorkan tangan nya.

Ashya kembali memberikan botol minum nya.

Arel meminum air mineral itu dengan rakus nya sehingga jakun nya kelihatan naik turun.

Tapi..

DUK!

BYUR!!

Kejadian beberapa hari lalu terulang lagi.

Ashya menepuk keras punggung Arel sehingga Arel tersedak dan jadilah air minum itu tumpah semua.

Bukan tanpa alasan Ashya melakukan hal itu. Tangannya refleks saat retina nya menangkap Vano dan Ical yang memandangi mereka berdua.

"K-kalian ngapain?" Tanya Ical.

"M-masih pada waras, kan?" Tanya Vano.

Keduanya bertanya dengan nada tergagap.

Ashya menggeleng, tangannya menutupi rona malu yang tercetak di wajahnya.

Sedangkan Arel dengan napas terengah menggeleng lemah.

"Huft.. Huft.. Lo bener-bener ya" Ucap Arel meredakan napas nya.

Arel menarik tangan Ashya.

"Lo berdua ada hubungan apa sih?" Tanya Vano dan Ical serempak.

Arel mengangkat kedua bahunya.
Sedangkan Ashya menggeleng tak tahu.

Mata Vano dan Ical memincing, mereka berdua mencurigai akan adanya gelagat aneh dari kedua manusia di depannya itu.

"Lo ada hub--" Belum sempat Vano berbicara, ucapannya sudah terpotong oleh suara bel istiraha.

Arel dan Ashya sama-sama bernapas lega karena pertanyaan Vano pasti akan ada jawaban untuk mengelak.

"Ra, lo ngantin kan?" Tanya Viska yang menghampiri meja Ashya.

Ashya mengangguk, "Sekarang?"

"Ayo"

Dan setelahnya kedua gadis itu meninggalkan sudut kelas untuk ke kantin.

Ashya bisa bernapas lega saat keluar dari kelasnya itu. Sedangkan Arel langsung angkat kaki meninggalkan kedua sahabatnya yang masih setia memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar hubungannya dengan Ashya.



🌻🌻🌻

G

A NGEFEEL YA?

YA MAAP:v

SEE YOU SOON🌻❤️

VOTMEN NYA CHINGU👶🏻

Jangan lupa follow ig author ehe:v

sahda.elsabian

SEKIAN

TERIMA SEMBAKO--EH

TERIMA KASIH ❤️

ARESHYA [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang