38. Night, Bubu

17.9K 1.5K 28
                                    

Ini pagi, tapi judulnya malem..

Gapapa lah ya

Resiko mau UP malem tapi ketiduran ya gini😭🙏🏻

Jangan lupa votmen dan follow acc author okeyy..


Selamat membaca tante online nya Zey👶🏻❤️

____________________________________

Pulsek

Sore hari setelah pulang sekolah, Ashya langsung bergegas mandi dan membereskan perlengkapan dan peralatan yang digunakan untuk sekolahnya tadi dan besok. Saat adzan maghrib berkumandang, Ashya menghentikan aktifitas menata nya dan segera melakukan sholat berjamaah dengan sang suami. Setelah melakukan kewajiban beribadahnya, Ashya juga kembali melanjutkan kewajiban lainnya, yaitu bersih-bersih dan mengurus rumah. Tidak lupa kan, kalau Ashya itu rajin?

Ashya yang tengah mengganti sprei kasur melirik jam yang menempel di dinding kamar, lirikan matanya menjadi menggeser ke Arel yang tengah rebahan di sofa sambil bermain handphone saat tadi retinanya menangkap jam yang menunjukkan pukul setengah delapan malam. Ini waktunya memasak.

"Rel, tolong ini bantalnya di ganti sarung yang baru ya. Ashya mau masak," ucap Ashya. Namun Arel hanya merespon dengan deheman panjang, mata Arel juga masih terfokus ke layar benda pipih itu.

"Kamu tahu kan cara ganti sarung bantal?" tanya Ashya.

"Ha?" balas Arel.

Ashya yang merasa tak direspon dengan baik memilih melempar bantal yang ada di depannya ke arah Arel. Dan tepat sasaran, bantal itu mendarat dengan selamat di wajah tampan anak sulung Thariq Adhyatsa itu.

"Gak sopan," tegur Arel duduk dan memungut bantal tersebut.

"Ya lagian kamu nya ditanya malah acuh gitu," ucap Ashya.

"Siapa?" tanya Arel.

"Ya kamu lah, masak Ashya?" ujar Ashya. Tangannya kini membenarkan tatanan kuncir rambut nya, "itu bantal nya tolong diganti sarung yang itu. Ashya mau masak dulu."

"Iya," singkat Arel.

Ashya mengangguk, kakinya melangkah ke pintu kamar yang tertutup. Baru saja tangan Ashya memegang knop pintu, telinganya mendengar ucapan menggerutu Arel, "Sejak kapan yang bersih-bersih itu suami?"

Ashya menghentikan pergerakannya, ia memutar badan dan mengangguk-angguk paham. Jadi suaminya itu tidak ikhlas untuk membantunya bersih-bersih? Hei, mana Arel yang kemarin melarang Ashya untuk bersih-bersih terlalu keras? Mana Arel yang katanya mau memakai pembantu karena Ashya kelelahan karena bersih-bersih? Ck, omong kosong itu mah, batin Ashya.

"Kalau gak ikhlas dan gak mau gak usah dikerjain, biar Ashya yang ngerjain nanti." Setelah mengatakan itu, Ashya benar-benar keluar dari kamar dan menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.

·

Saat Ashya sedang memilih dan menimang-nimang masakan yang ingin di masak, Arel datang dan menggeser posisi Ashya yang sedang berada di depan kulkas, setelahnya Arel mengambil sebotol jus dan meneguknya hingga habis.

Ashya yang melihat hal itu menjatuhkan rahang bawahnya.

"Itu jus punya Ashya!" seru Ashya tak terima.

"Minta," balas Arel santai yang malah mendudukkan diri nya di pinggiran meja makan.

"Itu jus nya kemarin tinggal tiga di mini market, Ashya beli dan malah kamu yang ngehabisin," ucap Ashya masih belum bisa mengikhlaskan jus nya.

ARESHYA [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang