37.

13 2 0
                                    

Seminggu telah berlalu,selama itu pula tidur seorang jingga senjakala tidak pernah nyenyak sedikit pun. Cewek itu selalu menyibukkan diri dengan buku" pelajaran.

Apalagi hari ini adalah hari pengambilan raport,dan itu menambah ketenangan seorang senja semakin goyah. Panik,cewek itu mondar-mandir didepan pintu kelas menunggu ibu Mega yang sedang mengambil raport miliknya.

"Gimana Bu?"tanya senja begitu ibu Mega keluar

Ibu Mega menatap senja sekilas,kemudian berlalu meinggalkan senja.

"Ibuuuu"panggil senja yang malah terdengar seperti rengekan. Cewek itu mencoba menyamai langkah ibunya.

Masih sambil jalan,ibu Mega menjawab pertanyaan senja"bagus,pertahanian ya! semester depan jangan sampai turun"

"Beneran Bu?"tanya senja

Ibu Mega mengangguk membuat senja lompat-lompat kegirangan sambil muter-muter tidak jelas. Ibu Mega hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah absurd anaknya,perempuan setengah baya itu lantas melenggang pergi.

Duk ..

Seseorang menabrak senja dan nembuatnya hampir terjatuh,namun segera sebuah tangan menangkapnya dengan cekatan. Lembayung,ya dialah orang yang menangkap senja,sekaligus sumber ke olengan senja.

Semuanya terjadi dengan sangat tiba-tiba,membuat keduanya melongo menatap satu sama lain. Begitu intens,sebelum suara deheman seseorang membuyarkan keuwuan mereka.

"Ekhem"

Spontan,senja berdiri menjauh dari lembayung, gadis itu tampak salah tingkah.

"LEMBAYUNG!"

Dari kejauhan,seorang wanita paruh baya yang sepertinya seumuran ibu Mega berjalan mendekat sambil menggaungkan nama lembayung.

Merasa mendapat ancaman, reaksi cowok itu berubah panik. Cowok itupun berlindung dibelakang punggung senja,membuat senja semakin kelimpungan.

"Anak kurang ajar,udah salah sekarang kabur kamu. Sini!sini!"

"Ampun mah,lembayung cuma gak mau mamah syok"

Lembayung semakin menjadikan tubuh senja sebagai tameng.

"Sini!bocah kurang ajar"

(Bocah:anak)

"Udah Bu,udah!"kata ibu Mega mencoba melerai

"I-iya Tante,sabar"kata senja

Merasa dirinya mulai diluar kendali,perempuan setengah baya itupun memejamkan matanya kemudian menarik nafas berharap hal tersebut bisa mengendalikan emosinya.

"Nah iya mah gitu,tarik nafas,tahan...."

Mamah nya lembayung pun menahan nafas,menunggu anaknya untuk menyuruhnya membuang nafas. Tapi,dalam beberapa menit lembayung tak kunjung memberi aba-aba, membuat perempuan setengah baya itu melotot kearah anaknya.

"Buang atuh mah jangan ditahan Mulu!"kata lembayung

Ibunya pun membuang nafas.

"Kamu itu kebangetan lembayung!ngapain aja kamu selama ini? bisa-bisanya nilai kamu bonyok semua,udah tau begitu kamu nambah lagi masalah dengan nggak ngasih tau mamah kalau hari ini pengambilan raport. Kamu pikir dihubungi wali kelas karena anaknya kena masalah itu keren hah?"kata mamahnya lembayung panjang lebar

"Keren mah, jarang-jarang loh ada wali kelas yang rajin ngasih informasi secara langsung  ke wali siswanya. Kalo iya berarti mamah dapet jackpot mah"

"Diem!kamu pikir kamu sekolah di sekolahan nenek moyang kamu apa? Ka––"

"Atuh iya mah,sekolah lembayung kan berdiri diatas tanah Indonesia, Indonesia kan masih bagian dari bumi. Nah,nabi Adam kan manusia pertama yang turun kebumi ya?nabi Adam nenek moyang kita kan? meskipun nabi Adam nggak bener-bener turun disini,seenggaknya Indonesia masih menjadi bagian bumi dimana nabi Adam sebagai nenek moyangnya manusia turun. Nah, berdasarkan teori itu berarti lembayung sekolah di sekolah nenek moyangnya lembayung"

Senja dan ibu Mega melongo. Mamahnya lembayung yang tidak terdistraksi pun menjewer telinga anaknya,menariknya dari belakang punggung senja.

"Kamu itu benar-benar harus dirukiyah ya,kerasukan apa si kamu hah?apa perlu kamu mama masukin lagi ke dalam rahim?Biar disunat dua kali,biar gapunya burung ajalah sekalian"

"Ampun ma aduh,jangan bawa-bawa adik lembayung,kasian atuh mana belum pernah dipake"

"Heh, pikirannya ya,sini lepehin otak kamu!"

"AW ah elah mah dikira otak lembayung makanan basi apa kudu dilepehin?"

"Makanya otak kamu tuh di upgrade,jangan malah dipake buat hal-hal unfaedah. Kamu pikir sekolah gratis hah?sekolah tuh bayar lembayung,mamah gamau ya mubazir uang kalo kamunya goblok terus"

"Ck ya Allah mah perhitungan amat Ama buah hati"

"Buah hati buah hati,buah bosok baru iya"

Senja memandang aneh anak dan ibu di depannya, kalau begini sudah dipastikan kalau jiwa un akhlakes lembayung diperoleh dari faktor genetika biologis yang diturunkan secara langsung oleh ibunya.

"Ibu,ibunya lembayung?"tanya ibu Mega

"I–yaaa eh bukan saya mamahnya"

Ibu Mega menampilkan ekspresi cringe di wajahnya. Kelihatannya ia benar-benar gemas dengan perempuan setengah baya di depannya ini.

"Situ siapa?"tanya mamahnya lembayung

Ibu Mega menyodorkan tangannya"Mega"

"Calon besannya mamah loh ini"kata lembayung,membuat mamahnya mengernyit bingung

"Ayo sungkem!"kata lembayung menyuruh

Mamanya lembayung melotot

"Maksudnya salaman mamah cantik"

Mamanya lembayung menatap anaknya sinis,lantas menyalami ibu mega.

"Lintang"katanya

"Ibu Mega ini ibunya senja,senja ini pacar nya lembayung,calon mantu mamah"kata lembayung

Mama lintang terlihat terkejut, perempuan setengah baya itu bahkan menyingkirkan anaknya agar lebih leluasa melihat senja.
Ia menatap senja secara keseluruhan dari atas sampai bawah dengan tatapan kagum.

"Kamu,pacarnya lembayung?"tanya mama lintang

Senja tersenyum rikuh lantas melirik ibu Mega.

"Ini beneran kamu punya pacar?"tanya mama lintang

"Iya mamah"

"Laku juga ya kamu?eh bentar,tapi mukanya kaya yang nggak asih deh"

"Iyalah orang waktu lembayung di rumah sakit dia hadir terus nggak pernah absen"

"Oalah hahaha iya-iya mamah inget,kamu pacarnya lembayung?"

"Iy–"

"Maaf Bu,kami buru-buru"kata ibu Mega"senja,ayo!"perempuan setengah baya itu lantas melenggang pergi

Senja tersenyum"duluan ya Tante"ia pun mengekor mengikuti ibu Mega

"Kamu nggak bohong kan lembayung?itu pacar kamu kan?"tanya mama lintang

"Iya atuh mamah"

"Masa si?itu emaknya kaya yang nggak niat
gitu ngelantik kamu jadi mantunya"

"Ibunya senja emang susah ditaklukin mah,wes angel pokoke"

(Udah susah pokoknya)

"Jangan nyerah,dulu mamah juga gitu"

"Hah maksudnya dulu mamah yang ngejar-ngejar papah?"

"Apa?! Enggak lah woi! Yakali"

Lembayung terkikik geli"ya kirain"

"Enak aja"

Mama lembayung melipat kedua tangannya di depan dada dengan angkuh.

"Eh kamu nyoba ngalihilin pembicaraan ya?"

"Eum,KABUR!"

Lembayung kembali berlari menghindari mama lintang.

"LEMBAYUNG!"

Lembayung Senja (SUDAH TERBIT)Kde žijí příběhy. Začni objevovat