30.

77 54 22
                                    

Dari segala gundah yang dirasa alam,kuucapkan selamat padamu

Karena akhirnya semesta merestuimu didaulat lainnya

Aku tak tahu

Tak tahu perasaan siapa ini, untuk apa,dan mengapa

Setidaknya aku merasa kelegaan dalam keterpurukan ini

Pernahkah kau merasakan kebebasan tapi kau masih terkurung dalam kebebasan itu?

Seperti,ya,itu

Menyukai hal yang tak pernah bisa kau gapai

Tapi tak apa

Aku tak akan menyalahkan perasaan ini,pun pada takdir semesta

Karena pada dasarnya yang jahat adalah ekspektasi ku yang menuntut direalisasikan

Dan seperti katamu

"Patah hatinya jangan lama-lama ya!"

Jadi,yasudahlah


Kaca meja rias memantulkan bayangan seorang gadis yang tengah berusaha menyanggul rambutnya. Ia menyelipkan sebuah jepit hitam untuk menahan sanggulnya.

Merasa sudah cukup pantas untuk dilihat orang lain,ia berhenti mengurusi sanggul,lalu merapikan kebaya modern berwarna dusty pink yang membalut tubuhnya.

Tepat ketika ia meraih tas,terdengar ketukan pelan di pintu. Senja melirik, dilihatnya ayah topan yang tengah berdiri diambang pintu,menatapnya penuh kekaguman.

"Cantiknya gadis ayah"

Senja hanya membalasnya dengan senyuman.

Ayah topan mendekati putrinya yang sebenarnya hendak keluar.

"Udah siap?"tanya ayah topan, yang kembali dibalas senyuman oleh senja

Ayah topan meraih kedua tangan senja,lantas menciumnya penuh kasih sayang.

"Ayah minta maaf"

Senja menelan salivanya kasar"lupain aja yah,udah lewat. Lagian mau sebanyak apapun ayah minta maaf,tetap nggak bisa merubah semuanya"

"Senja....ay-"

Cewek itu menghambur memeluk pria paruh baya didepannya"senja sayang ayah"

Ayah topan membalas pelukan putrinya,mengusap pucuk kepala senja penuh kasih sayang,dan terakhir mengecup lembut dahi putri nya.

"Ayah juga. Yaudah yuk,nanti telat lagi"

*****

"Saya terima nikah dan kawinnya mentari binti Surya dengan maskawin tersebut,tunai"

Suara ijab qobul menggema memenuhi ruangan yang didominasi warna putih itu.

"Bagaimana para saksi sah?"

"Sah!"

Alhamdulillah...

Setetes air mata lolos dari benteng pertahanan senja, cewek mengulas senyum. Senyuman yang mau tak mau harus ia terbitkan.

Setelah akad,acara resepsi pun mulai berjalan dengan baik, ruangan yang didominasi warna putih itu mulai sesak dengan tamu undangan. Satu persatu dari mereka naik keatas menyalami pasangan yang baru menikah itu.

Begitupun senja,cewek itu melangkahkan kakinya menuju dua sosok orang yang mengajarkan nya sebenar-benarnya rasa ikhlas.

"Selamat ya kak!" senja menampilkan senyum termanisnya,hingga menampilkan dua lubang yang tercetak manis dikedua pipinya.

Rasanya ingin sekali ia menghambur memeluk lelaki dihadapannya,tapi ia masih cukup punya etika.

"Makasih senja" langit tersenyum "kata-kata saya yang kemarin jangan cuma disimpan dalam draft otak kamu ya,tapi harus dipublikasikan biar perkembangan perasaan kamu nggak stuck di situ-situ aja"

Kata langit yang dibalas senyuman oleh senja

"Oh iya mentari,kenalin ini senja"

Merekapun bersalaman

"Mentari"

"Senja"

Mentari tersenyum

"Oh,ini senja yang suka kamu ceritain ya mas?"

Senja mengernyit,bingung dengan yang dibicarakan pasutri dihadapan nya.

"Cantik ya?"

"Eh?makasih kak mentari"

Mentaripun membalasnya dengan senyuman.

Senja menengok melirik kesamping, dilihatnya antrian tamu undangan yang mulai macet karena ulahnya.

"Mm..sekali lagi selamat ya kak langit,kak mentari,semoga samawa hehe"

Senja pun turun. Ia menghampiri ayah topan yang tengah tersenyum kearahnya.

"Ayah bangga punya kamu sayang"

Pria paruh baya itu lantas memeluk putrinya.

"Ya untuk para tamu undangan!"seorang MC bersuara,membuat senja keluar dari zona nyamannya

"Kali ini kita memasuki acara Pelemparan buket bunga. Untuk filosofinya sendiri,katanya yang dapat menangkap bunga ini bisa lancar dalam usaha jodoh perjodohannya. Walaupun saya sendiri nggak percaya juga si,da berkali-kali berusaha nangkap bunga,masih aja jomblo begini"

Hahaha...

"Eh tapi jangan salah,buket yang ini beda wahai para hadirin. Buket ini terbuat dari seikat coklat jadi ya nggak dapet jodoh, lumayan lah dapet coklat,hmm kenyang-kenyang deh Ampe diabetes"

Hahaha....

"Itu,senja gamau ikut?"

Senja menggeleng

"Yaudah ayah mau ke ibu dulu ya?"kata ayah topan yang dibalas anggukan oleh senja

Setelah kepergian ayahnya, cewek itupun memilih memperhatikan sekitar, memperhatikan orang-orang yang antusias mengikuti jalannya acara

"Baiklah, tanpa menunggu lama mari kita mulai. Hayoo udah pada mupeng kan udah mupeng?hahahaha baiklah satu,dua,ti...ga"

Buket coklat itu melayang diatas udara sebelum akhirnya menjatuhkan dirinya pada seseorang.

"Wah selamat untuk mbak cantik disana"

Senja melongo,ia benar-benar kaget kenapa sebuket coklat ini bisa sampai ditangan nya.

Lembayung Senja (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang