Terungkap!!

1.1K 61 0
                                    

Jika kita dipertemukan tanpa sengaja lalu kenapa kamu pergi meninggalkanku dengan sengaja

Dear diary.
Hari ini untuk kesekian kalinya aku curhat tentang dia, dia yang dulu berarti untukku, dia yang selalu kuperbincangkan dengan tuhan.

Sudah berapa hari ini bukan dia yang lagi kubahas dengan mu diary namun entah kenapa hari ini tangan dan hatiku ingin menulis seuntaian kata untuknya.

Arga, nama itu yang dulunya berhasil membuatku jatuh cinta, dia yang selalu menjadi alasan kenapa aku bahagia, namun dia juga yang menjadi alasan kenapa saat ini aku bersedih.

Entah kenapa rasa khawatir ini muncul saat melihatnya dikursi roda tadi malam, dia sakit, tapi sakit apa?

Aku penasaran, tapi gengsi ku lebih besar dan pada akhirnya aku memilih diam.

Tok...Tok...Tok.
(Anggap saja suara pintu)

"Raisa, dibawah ada Yusuf nak," ujar nyonya Wanda.

"Iya ma, sebentar lagi Raisa turun!!" ujar Raisa

Raisa menutup diarynya dan mengambil tasnya lalu keluar dari kamarnya menuju ruang tamu untuk menemui Yusuf.

"Selamat pagi calon istri," ujar Yusuf dan hanya dibalas senyuman oleh Raisa, entah kenapa fikirannya terus melayang pada Arga.

"Kalian udah mau pergi, mama baru aja lo bikin teh buat Yusuf," ujar nyonya Wanda.

"Kita udah mau berangkat ma, tapi kalau Yusuf emang mau minum tehnya dulu, nggak papa kok, aku juga nggak buru-buru ke butik," ujar Raisa.

"Aku minum tehnya dulu ya Sa, kasian mama kamu udah bikin," ujar Yusuf dan mereka berdua pun duduk kembali di sofa.

"Kapan kalian pergi fitting baju?" ujar nyonya Wanda.

"Aku terserah Raisa saja tante," ujar Yusuf.

"Aku sudah bikin rancangan baju pengantinnya ma," ujar Raisa karena dia ingin baju pengantin yang dia kenakan hasil rancangannya sendiri begitupun baju yang akan calon suaminya pakai.

"Wah bagus dong kalau begitu nak," ujar nyonya Wanda dan hanya dibalas senyuman oleh Raisa.

Setelah Yusuf meminum tehnya, dia dan Raisa pun bergegas menuju butik Raisa.

"Setelah ini kamu mau kemana?" tanya Raisa.

"Aku mau kekantor aku Sa," ujar Yusuf.

Setelah mengantar Raisa, Yusuf pun segera pergi meninggalkan butik Raisa.

"Aku nggak akan bisa fokus kerja kalau pikiran aku tertuju pada Arga, aku harus cari tau Arga sakit apa. Ingatin diri kamu Raisa kalau kamu cari tau tentang penyakit Arga bukan karena kamu masih cinta sama dia tapi karena kamu peduli sama orang yang setidaknya pernah buat kamu tersenyum bahagia," gumam Raisa.

Raisa pun memutuskan untuk ke rumah sakit tempat Arga dirawat, dia ingin cari tau tentang penyakit Arga.

Sesampainya disana, dia terkejut kala melihat mama dan papanya berada diparkiran rumah sakit.

Untuk apa mama sama papa kesini, batin Raisa bingung.

Raisa pun memilih untuk mengikuti mama dan papanya saja.

Dan dia dibuat lebih terkejut lagi saat mama dan papanya memasuki ruangan rawat Arga.

"Jadi mama dan papa sudah tau kalau Arga sakit, ini maksudnya apa?, ini benar-benar membuat aku bingung," ujar Raisa.

Raisa pun memilih untuk melihat dari jendela dan dia lagi-lagi terkejut melihat Yusuf dan kedua orang tua Yusuf berada disana, semua orang berada disana kecuali dirinya.

Saat Raisa lagi bingung, dia melihat seorang Dokter dan dua suster berniat masuk keruangan Arga dan dengan cepat Raisa menahannya.

"Dok, pasien yang didalam itu sakit apa ya?" tanya Raisa.

"Maksudnya mba, mas Arga?" tanya Dokter itu dan diangguki oleh Raisa. "Mas Arga itu sakit leukimia mba," lanjut Dokter itu membuat tubuh Raisa lemas, otaknya terus saja mencerna perkataan Dokter itu.

Leukimia, batin Raisa dan tanpa sadar air matanya menetes.

Broken Heart (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant