Mengikuti Yusuf

570 36 0
                                    

Aku tak bisa memaksa
Perasaanku untuk berhenti
Mencintai kamu, namun aku bisa
Belajar untuk melupakan kamu
-Raisa Andriani-

"Raisa" ujar Yusuf sambil menahan tangan Raisa yang hendak turun dari mobil Yusuf saat mobil itu sudah sampai dirumahnya.

Raisa pun menoleh kearah Yusuf dan memasang wajah seolah-olah bertanya kenapa.

"Tetapalah tersenyum walau dunia menyakitimu," ujar Yusuf.

"Aku sudah sering mengalami hal itu Yusuf, jadi aku tau betul bagaimana caranya berpura-pura," jawab Raisa dan wanita itu pun melangkah memasuki rumahnya.

Aku nggak tau dengan cara apa lagi aku membuatmu jatuh cinta Sa, semua telah kulakukan, sikap lembut, perhatian, namun tak ada satu pun membuatmu benar-benar mencintai aku, batin Yusuf.

Setelah sampai dikamarnya, kenangan buruk dan baik tentang Arga berputar jelas diotaknya.

"Aku udah salah sama Yusuf, aku harus minta maaf," ujar Raisa lalu berlari keluar rumahnya berharap Yusuf belum pergi, tapi ternyata saat dia sampai didepan rumahnya, mobil Yusuf sudah pergi, namun masih dekat dari rumah Raisa.

Raisa pun memilih untuk mengejar mobil Yusuf, sesekali wanita itu juga menelfon Yusuf namun hp Yusuf tidak aktif dikarenakan lowbet.

Raisa terus mengikuti Yusuf, hampir saja tadi dia kehilangan jejak Yusuf, namun akhirnya dia menemukannya kembali.

Yusuf berhenti disalah satu rumah sakit terbesar dikota itu, dan itu membuat Raisa bingung.

Untuk apa Yusuf kesini, apa dia sakit atau keluarganya sakit, batin Raisa.

Raisa pun mengurungkan niatnya untuk memanggil Yusuf dan memilih mengikuti lelaki itu saja, sampai pada akhirnya Yusuf berhenti disebuah ruangan pasien dan masuk kesana, Raisa pun memilih untuk mengintip lewat jendela.

"Arga." gumam Raisa terkejut saat melihat Arga dengan infus ditangannya.

"Yusuf bagaimana Raisa?" tanya Arga.

"Dia nggak bisa mencintai gue Arga, maaf tapi gue udah capek sama sandiwara ini," ujar Yusuf dengan suara tinggi membuat Raisa diluar sana semakin bingung.

"Bisa nggak sih lo pelanin suara lo, ini rumah sakit bukan pasar," ujar Amel sambil mendorong tubuh Yusuf pelan.

Kenapa mereka kayak udah akrab banget, apa hubungan mereka sebenarnya, batin Raisa.

"Gue mohon Yusuf jangan tinggalin Raisa, kalian kan belum liburan ke paris, coba kalian kesana aja dulu, mungkin Raisa bisa mencintai lo disana nantinya," ujar Arga yang sedikit perkataannya dapat didengar Raisa.

Kenapa suaranya nggak jelas sih, batin Raisa.

"Sudahlah Ga, kita ketaman rumah sakit aja yuk liat bintang, daripada disini dengarin Yusuf yang sikap dan sifatnya sudah berubah," ujar Amel lalu membantu Arga duduk dikursi rodanya.

"Yusuf, gue mohon tetaplah bersama Raisa, Raisa butuh lo, dan gue yakin hanya lo lelaki yang dapat menggantikan gue dihati Raisa," ujar Arga sebelum Amel membawanya keluar dari ruangan itu.

Sesampainya diluar mereka berdua benar-benar terkejut karena Raisa berada didepan pintu, Yusuf yang masih berada didalam ruangan pun terkejut melihat Raisa berada disana.

"Kamu ngapain disini Raisa?" tanya Arga, Raisa hanya terdiam sambil melirik kearah tiga orang itu secara bergantian.

"Sa kamu kenapa disini, tadi kan aku udah nganter kamu pulang," ujar Yusuf sambil memegang tangan Raisa, tapi dengan cepat gadis itu menepisnya.

"Kebohongan apalagi ini?" tanya Raisa dingin dan datar.

"Sa aku bisa jelasin," ujar Arga.

"Banyak banget penjelasan yang ingin aku dengar," ujar Raisa, air mata gadis itu pun jatuh persatu dari matanya.

"Aku..."

"Apa hubungan kamu dengan Yusuf?" tanya Raisa memotong ucapan Arga.

Broken Heart (End)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ