Tanpa sengaja bertemu

792 45 0
                                    

Jangan tanyakan kenapa aku berubah, karena perubahan ku ini berawal dari sikapmu

-Raisa-

Raisa telah tiba ditaman dekat butiknya untuk bertemu dengan orang yang saat ini membuat Raisa sangat nyaman berada didekatnya, entah itu rasa cinta atau hanya rasa sekedar nyaman.

"Kenapa Yusuf lama banget datang, bisanya selalu jadi yang pertama datang"ujar Raisa, karena bosan menunggu Raisa pun berjalan-jalan disekitaran taman.

Tak sengaja dia pun bertabrakan dengan seseorang.

"Maaf saya nggak sengaja"ujar Raisa, saat dia melihat siapa orang itu, dia begitu terkejut karena orang itu adalah Arga, orang yang membuatnya begitu merasa terluka, lelaki yang memberikannya harapan palsu.

Raisa pun berbalik arah hendak pergi, tapi langkahnya terhenti kala mendengar suara seseorang.

"Arga dari tadi gue nyariin lo, ayo kita balik"ujar Amel sambil memegang bahu Arga, tapi Arga tidak merespon ucapan Amel dan tetap melihat kearah Raisa yang masih berbalik badan, Amel yang penasaran dengan apa yang ditatap Arga pun mengalihkan pandangannya pada apa yang ditatap oleh Arga.

Satu kata untuk Amel saat ini, terkejut.

Itu Raisa kan, kok bisa dia disini?, batin Amel.

"Arga, ayo kita pulang, kamu kan lagi nggak enak badan"ujar Amel lembut membuat Raisa yang mendengarnya merasakan sesuatu dihatinya, yaitu kesakitan, yah dia belum berhasil melupakan Arga, perasaannya itu belum berubah, tanpa Raisa sadar cairan bening turun dari mata indahnya.

"Raisa, maaf aku telat"ujar Yusuf yang memang sudah melihat Amel dan Arga dari kejauhan saat dia datang tadi, dia memang terlambat karena jalanan tiba-tiba saja macet dan Yusuf pun melihat bahwa Raisa mengeluarkan air matanya makanya Yusuf dengan cepat menghampiri Raisa.

Raisa pun menghapus air matanya ketika mendengar suara Yusuf dan berusaha tersenyum.

"Iya nggak papa"ujar Raisa sambil tersenyum manis.

Aku tau senyumanmu hanya menutupi luka mu Raisa, batin Yusuf.

"Owh ya Yusuf, aku mau ngenalin kamu sama tem,,an aku"ujar Raisa berusaha tegar.

"Owh ya, siapa?"tanya Yusuf sambil tersenyum kearah Raisa.

Raisa pun berbalik badan kearah Arga dan Amel yang memang masih berada disana setelah dia menguatkan dirinya bahwa dia kuat dan dia tidak kenapa-napa.

"Yusuf, kenalin mereka Arga dan Amel, tem,,an aku. Dan Arga, Amel, kenalin dia Yusuf, calon su,,ami aku"ujar Raisa yang merasa aneh dikata teman dan suami makanya dia agak gagu sedikit.

"Owh hy, saya Yusuf"ujar Yusuf.

"Saya Amel, dan yang disamping saya ini suami saya, dia Arga"ujar Amel pura-pura tidak mengenal Yusuf sambil berusaha tersenyum untuk meyakinkan Raisa.

"Hy saya Arga, saya tunggu undangan kalian ya"ujar Arga sambil menatap Yusuf, dan ketika dia menatap Raisa, Raisa seperti mengalihkan pandangannya dan tak ingin jika manik matanya bertemu dengan manik mata Arga, Arga yang melihat itu merasa begitu terluka, orang yang dicintainya membencinya sekarang dan bukankah itu yang diinginkan Arga, bahkan Raisa enggan menatap dirinya.

"Yaudah kami permisi dulu. Ayok Yusuf"ujar Raisa sambil menggenggam tangan Yusuf dan menarik Yusuf menjauh dari Arga dan Amel.

Setelah Raisa tidak terlihat lagi oleh mata Arga, air mata Arga jatuh setetes, tapi langsung Arga hapus.

"Ayo kita pulang, kalau suster dan dokter tau kalau kita pergi diam-diam lewat jendela kamar dan apalagi lo nggak pake kursi roda pasti mereka akan marah, apalagi kalau sampai nyokap dan bokap lo tau"ujar Amel.

"Iya ayok"ucap Arga lalu berjalan dengan Amel menuju rumah sakit, kebetulan taman itu memang tidak jauh dari rumah sakit, jadi mereka jalan kaki saja sampai disana, palingan cuman butuh waktu 10 menit baru sampai.

Melihat mu membenciku lebih baik dari pada aku harus melihat dari jauh air mata mu yang menangis karena aku telah tiada atau melihat mu menangis dengan keadaanku sekarang, batin Arga.

Broken Heart (End)Where stories live. Discover now