Masalah hati

812 37 0
                                    

Aku terlalu takut untuk memulai
Sesuatu yang baru, takut gagal dan
Lebih kecewa dari sebelumnya
-Raisa Andriana-
____________________

Tuhan bawalah hati ini pergi, aku rasa aku tak membutuhkan hati ini lagi karena dia hanya akan menyakiti semua organ tubuhku, mungkin terlalu alay untuk dijelaskan, tapi aku tak pernah berucap seperti ini sebelum mengenal cinta, bukan bucin tapi kali ini aku merasa gagal menjaga hati ku sendiri, hati ini mulai berkuasa atas seluruh tubuhku, kekecewaan ini amat menyakitiku.

Tulis Raisa dibuku diary nya, yah setelah dari rumah sakit, dia memilih pulang kerumahnya untuk curhat dengan buku diarynya, hanya ada dua cara untuk curhat tanpa cara itu sendiri menyakiti kita, cara itu tak akan membeberkan rahasia kita pada dunia, yaitu dengan cara curhat kepada Allah dan curhat pada buku diary.

"Raisa, buka nak, mama mau bicara," ujar nyonya Wanda sambil mengetuk pintu kamar Raisa.

Hening.

Raisa memilih diam, dia takut berbicara pada siapapun saat dirinya masih dalam emosi dan rasa kecewa, Raisa terlalu takut menyakiti orang itu dengan ucapannya, sebab yang Raisa tau jika dirinya diliputi rasa marah, dia tidak akan dapat mengontrol ucapannya.

"Mama mohon nak, buka dulu pintunya, kita bicara baik-baik," ujar nyonya Wanda.

Hening.

"Sudahlah ma, biarkan Raisa menenangkan dirinya dulu, dia butuh waktu untuk sendiri," ujar tuan Farhan dan nyonya Wanda pun mengangguk tanda setuju perkataan suaminya itu walau dalam hatinya dia ingin bicara dan menjelaskan hal ini pada putrinya itu.

"Kamu sakit Ga, kenapa kamu harus kena penyakit mematikan itu, kenapa!!!" ujar Raisa sambil air matanya terus saja mengalir dipipinya.

Raisa pun mengingat kenangannya dengan Arga, Yusuf dan saat Dokter itu mengatakan jika Arga sakit, semua ingatan itu terus saja berputar diotaknya satu persatu.

"Tenanglah Raisa, air mata hanya akan membuatmu lemah," ujar Raisa sambil menghapus air matanya, tiba-tiba hpnya berdering dan nomor yang menghubunginya adalah nomor tak dikenal.

Dalam telfon
"Raisa."

"Arga?"

"Iya, ini aku, jangan nangis Sa," ujar Arga membuat Raisa terdiam untuk mengontrol jantungnya dan air matanya. "Aku kan pernah bilang, aku dilahirkan menjadi lelaki agar kuat menjaga kamu, kamu ingat nggak?" lanjut Arga.

"I...ya, aku ingat," ujar Raisa terbata-bata karena dia tak mau Arga tau kalau dia masih saja menangis. Raisa pun menutup mulutnya untuk tak mengelurkan suara tangisan saat Arga berbicara, kadang dia juga menjauhkan hpnya jika dia sudah tak sanggup menangis dalam diamnya agar Arga tak mendengar.

"Aku tau kamu masih nangis, kamu nggak bisa nutupin itu dari aku Sa," ujar Arga.

"Aku nggak bisa Ga, kamu tau kan kalau menangis dapat membuat kita tenang," ujar Raisa.

"Tapi kamu juga tau kan Sa, kalau tangisan hanya akan membuat kamu lemah dan rapuh," ujar Arga.

"Setelah seseorang menangis sejadi-jadinya, dia akan berusaha untuk lebih kuat menghadapi takdir selanjutnya," ujar Raisa.

"Aku harap kata-kata kamu barusan untuk benar Sa, sebab aku mau Raisa Andiriana menjadi wanita yang lebih kuat setelah aku tak mampu lagi menjaganya," ujar Arga.

"Aku tak butuh menjadi kuat Ga, sebab ada seorang lelaki berjanji untuk selalu ada didepan jika takdir ku menyakitiku untuk melindungi," ujar Raisa.

"Sayangnya setiap orang pasti akan mengalami kematian Sa, kita ngga ada yang tau kapan itu terjadi, makanya kamu harus menjadi wanita kuat. Kita kan nggak tau kamu atau seorang lelaki yang kamu maksud itu yang lebih dulu mengalami kematian," ujar Arga.

"Dan Raisa Andiriana berharap bahwa aku yang lebih dulu mengalaminya sebelum kamu Ga. Aku masih bisa hidup walau kamu bukan milikku asal aku tau kalau kamu masih ada dibumi, tapi entah kenapa aku tak sanggup jika tau kalau kamu sudah tidak ada dibumi ini lagi," ujar Raisa.

Raisa terdiam kala tak mendapatkan jawab apapun lagi, dia pun melihat hpnya dan ternyata panggilannya sudah terputus dan entah sejak kapan itu terjadi, Raisa hanya berharap Arga mendengar perkataannya tadi.

Jujur Raisa bukanlah seorang wanita yang lebih dulu mengucapkan cinta terlebih lagi mengatakan hal seperti yang tadi dia ucapkan, jika itu terjadi itu tandanya bahwa hatinya benar-benar sudah jatuh terlalu dalam pada Arga.

Broken Heart (End)Where stories live. Discover now