20 : Ms. Agatha

818 126 100
                                    

Hai, pakabs?
Ceritanya ngebosenin ya? Iya sih, aku tau:")
But, dari awal chapter aku udah kasih beberapa teka-teki yang memang sekilas kalian ga sadar.
Jadi, baca aja ya.
Moga aku bisa selesaiin cerita ini hehe.
Cuma gitu doang si,,

Yasudah, happy reading!
-- Garudars --



Harapan tanpa kepastian itu lebih baik dilepaskan, bukan dipertahankan. Karena sekuat apa pun kamu genggam, yang kamu dapatkan hanyalah luka sayatan.

"Semuanya sudah hadir?"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Semuanya sudah hadir?"

"Sudah, Pak!"

Guntur beranjak dari singgasananya. Garis mukanya berbeda, sama sekali tak bisa dijamah. Tangannya ia letakkan ke belakang tubuh, menghadap belasan orang dalam ruangan yang senantiasa diam.

Apakah hanya Ily yang merasa tidak nyaman?

Alih-alih menunjukkan itu, Ily malah terduduk kaku. Menunduk karena takut melihat sang guru.

Tidak biasanya Guntur seperti ini. Setiap kali pertemuan, ia selalu menghidupkan suasana dengan candaan garing yang tak ada habisnya. Tapi ada apa ini?

"Baiklah, Bapak akan memberitahukan sesuatu yang penting."

Guntur menatap para anak didiknya dengan wajah datar. "Olimpiade fisika tidak lama lagi. Untuk lomba ini, hanya ada tiga perwakilan yang maju. Maka dari itu, kalian semua akan saya seleksi ketat. Belajarlah dari sekarang. Ada yang ingin ditanyakan?"

Salah satu siswa mengangkat tangan. Membuat semua atensi langsung terpusat padanya.

"Lombanya dimana, Pak?"

"Lombanya bakal diadakan di Surabaya."

Siswa lainnya menyeletuk. "Berapa hari, Pak?"

"Lima hari. Empat hari untuk lomba, satu harinya untuk jalan-jalan."

Sontak seisi ruangan antusias. Ily bahkan demikian. Ia mulai membayangkan liburan satu hari dengan Saga di Surabaya. Pasti akan sangat menyenangkan, pikirnya.

"Seleksinya akan diadakan hari Kamis sepulang sekolah di jam ekskul kita. Persiapkan diri kalian baik-baik. Pilihan ganda ada 50 soal dan essay ada dua puluh soal. Sudah mengerti?"

"Mengerti, Pak!"

"Baiklah, silakan kembali ke kelas masing-masing."

ILYOnde histórias criam vida. Descubra agora