19 : Sukacita

938 149 102
                                    

Haii, jangan lupa vomment, ya!
Tetap semangat nugas:)
Keep strong 🤍🤍🤍
-Garudars









𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭, 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐭𝐚𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭.

"Selamat kepada Marching Band Gita Arwana, kalian kembali meraih juara umum Gubernur Cup tahun ini! Untuk perwakilan Arwana, silakan maju ke depan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat kepada Marching Band Gita Arwana, kalian kembali meraih juara umum Gubernur Cup tahun ini! Untuk perwakilan Arwana, silakan maju ke depan!"

Suasana GOR kini riuh. Didominasi protesan anak Garuda yang tak terima. Bukannya mereka tidak mau menerima kekalahan, karena siapa pun tahu jika Garuda's Guardian lebih layak.

"Apaan?! Arwana juara? Kagak salah?!"

"Woi, ikan! Nyogok lagi, ya, lo?!"

"Dandanan mayoret Arwana aja kayak badut, gimana bisa menang?! Tolong, kalo katarak jangan jadi dewan juri!"

Dara berdiri di atas kursi. Mengangkat tangan kemudian memberikan jari tengah ke arah player Arwana. "BANGSAT, MAIN CURANG TUH!"

Dara memang yang terbaik untuk urusan seperti ini. Lihat saja, player Arwana langsung menciut ketakutan.

Jaebi bertepuk tangan dengan girang, mendukung apa yang Dara lakukan sekarang. "Lanjot, Dar! Mantap!"

Amy ikut-ikutan. Memasang wajah menyebalkan sambil menunjukkan kepalan tangan. "TAWURAN KUY! DI SINI SEKARANG!"

Duh, bar-bar.

Ily masih menunduk menyembunyikan tangis. Ingin segera pergi dari sini namun teringat bahwa ia masih belum bisa berjalan. Jadilah Ily tetap duduk, menangis tanpa menimbulkan suara.

"Tes... Satu... Dua... Tiga... Tes!" Semua atensi langsung terpusat ke arah podium. Di sana Jeremy sedang mengecek microphone sesekali mengetuknya. Menimbulkan suara berisik yang membuat semua penonton mengekik sambil menutup telinga.

"Asik, mantap! Dah bisa nih, Je!" Jeremy menatap Jeno yang sedang menyuruh staf untuk menaruh layar proyektor di tengah lapangan.

Jeno menoleh sejenak, menatap Jeremy lalu mengangguk. "Bentar lagi, gue mau ngatur ini dulu."

"Siap, bos!"

Tak lama kemudian, Jeno langsung mengotak-atik keyboard laptop yang otomatis terpampang di layar proyektor. Sementara semua orang bertanya-tanya, bingung atas apa yang sedang mereka lakukan.

"Tolong untuk para penonton, silakan abadikan momen indah ini untuk diupload ke instastory masing-masing! Karena bakal ada kejutan!" Jeremy berucap dengan semangat. Tak peduli dengan suaranya bergema memenuhi seisi ruangan.

ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang