Part. 15 | Malam Mereka

158 27 0
                                    

‘Bahkan jika kebenaran di tutupi, akan selalu ada jalan untuk membukanya.’
-Jekyll, Hyde and Me-

⚜⚜⚜⚜⚜

Berita tentang terjadinya ledakan bom di acara gala dinner mewah yang diselenggarakan oleh Star Fashion langsung jadi perbincangan hangat dan di beritakan oleh berbagai stasiun televisi. Tidak ada korban jiwa dalam tragedi tersebut, kebanyakan dari tamu undangan yang hadir hanya mengalami luka-luka ringan. Semua pengobatan mereka tentu saja di tanggung oleh pihak penyelenggaranya.

Masih di malam yang sama, Jeha melajukan mobilnya kearah tempat Park In Kyu. Dia tidak pernah memikirkan jika orang itu akan menyerang kembali, namun apa maksudnya ini dia meledakkan bom di keramaian seperti itu? Apa ini artinya dia memang sedang mengibarkan bendera perang kepadanya? Kalau begitu, dengan senang hati. Karena dirinya bukanlah tipe orang yang dapat menahan diri, harga dirinya seperti tengah diinjak dengan sengaja saat ini. Apalagi tadi dia di tolong oleh orang yang jelas-jelas tidak disukai oleh dirinya. Sesaat setelah mobilnya sampai di tempat tujuannya, Jeha langsung masuk ke dalam toko. Dapat dilihat Park In Kyu terkejut melihat kedatangan Jeha yang tiba-tiba dan dia tahu jika mood pemuda ini sedang buruk, dia langsung membalikkan papan open tokonya ke closed, lantas mengikuti langkah kaki Jeha yang masuk ke dalam rumahnya.

"Yaah, aku tidak tahu ceritanya secara rinci. Tapi aku sudah melihat beritanya, apa kau terluka?" Park In Kyu bertanya pada Jeha selagi dia berjalan kearah dapurnya untuk membawakan teh.

"Apa kali ini orang yang sama lagi?" Tanya Park In Kyu kembali selepas kembali dari dapur.

"Sepertinya iya. Yah, bisa saja aku bertindak egois dan menemuinya sekarang,  yah masalahnya memang ada pada pekerjaan Baekhyun dan aku juga membenci Kim Byung Cheol yang seakan sengaja membatasi pergerakanku dengan memberikan Star Fashion pada Baekhyun."

"Yaah, saat ini memang tidak ada yang bisa kau lakukan. Kita hanya perlu waktu. Timing yang tepat akan membawamu pada kepuasan yang luar biasa."

Park In Kyu mengatakan hal tersebut sambil tersenyum, namun Jeha melihat arti lain dari senyuman tersebut. Selama ini pria paruh baya itu memang sulit di tebak, Jeha bekerja sama dengannya bukan berarti dia mempercayainya seratus persen. Semua orang memiliki niat mereka masing-masing, benarkan? Jika dunia memang sebaik itu, mungkin selama ini tidak akan ada yang namanya musuh dalam selimut.

"Ahh, dan aku tidak tahu kapan timing yang tepat itu akan datang."

"Oh, aku belum mengatakannya padamu. Kemarin ada yang mencarimu, seorang pria berkacamata dia datang kemari dan berpura-pura membeli obat."

"Hah? Mencariku? Apa yang dia katakan?"

"Dia bertanya apa kau sering datang kemari sambil melihatkan photomu. Aku memjawab, yaah dia datang beberapa kali dalam seminggu."

"Haah, tidak masalah selagi mereka tidak tahu apa yang aku lakukan disini. Aku akan pergi, dan aku libur hari ini."

"Yaah, kau bisa melakukan apapun sesukamu."

Jeha bangkit dari tempat duduknya. Tujuannya kali ini adalah mencari Edward, setidaknya Edward harus meluruskan masalah diantara mereka, sebenarnya dia juga tidak tahu apa masalahnya. Seharusnya Edward tidak memiliki dendam apapun padanya, alasannya karena mereka jarang bertemu, mereka akan bertatap muka hanya saat Park In Kyu memberikan informasi di markas dan mereka tidak akan banyak mengobrol. Tapi, kenapa dia menyetujui kerja sama dengan Joohyun? Sebenarnya belum ada bukti apakah memang Edward yang bekerja pada Joohyun atau bukan, tapi dia yang menghilang secara tiba-tiba dan tidak diketahui keberadaannya tentu saja membuat Jeha curiga. Memang Park In Kyu bilang jika Edward sudah bekerja sama dengan orang yang dua tahun lalu menyerangnya, tapi dia tidak lantas mempercayainya sebelum ada bukti dan dia harus mendengarnya secara langsung dari Edward.

Jekyll, Hyde and Me [Exo's Baekhyun]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ