Haris : ngikut aja lo
Prima : sensi aja lo kayak cewek pms
Calvin : berantem aja lo, gue kawinin juga lama2
Bayu : anak ekonomi tuh gini ya, serba hemat
Aryan : duh mbak nin, gausah hemat hemat, buat apa ada bang calvin coba di rumah ini
Mika : fungsi kehadiran Calvin ; penyumbang dana ketika dibutuhkan
Calvin : gue terus? pak boss dong @Bayu
Bayu : maap tapi usaha gue masih baru dirintis belom keliatan hasilnya
Prima : mas rino ajadeh, dapet job 6 skripsi, belom kerjaannya jadi joki tugas beuuh mantap duitnya
Mika : anjrit kaya mendadak lo
Mika : per skripsi biasanya 3,5jt kalo dapet 6 berarti....
Mika : damn lo kaya mas! @Rino
Shasha : sumbangan dong nooooo
Rino : seandainya ga semua masuk dompet gue :(
Haris : ya makanya jangan dipake nafkahin kucing semua, miris amat
Nina : patungan aja seikhlasnya nanti kita pikirin enaknya gimana
Prima : pokoknya mas bayu, mas rino, sama bang calvin kudu nyumbang banyak!
Nina : habis kelas ketemu di gazebo FE ya gue tunggu
**
Aji menyandarkan punggung ke tembok ruang sekretariat BEM universitas. "Gila ya, ulang tahun gue udah lewat lama tapi nggak ada tuh anak kosan yang ngucapin," omelnya merasa terhianati.
Prima melirik. "Oh iya lo ulang tahun ya," katanya pura-pura baru ingat. "Lagian lo belakangan pulangnya malem banget sih, jadi nggak ketemu terus lupa."
"Cih alasan." Aji memutar bola matanya jengah.
"Felix sama Esa aja nggak ngomel, mereka fine fine aja tuh nggak ada yang inget."
Aji memandang sinis pada gadis itu.
"Dah nggak usah ngambek," kata Prima memukul cowok itu pakai gulungan buku.
"Gue mau disurprise-in ya?" tanya Aji memandang ponselnya. "Kok gue dikeluarin dari grup kosan."
Prima langsung memandang geli ke cowok itu. "Narsis amat lo jadi orang. Ketularan Haris?" ekspresi Aji berubah mendengar jawaban tersebut. "Lo pengin disurprise-in?"
"Enggak. Ulang tahun doang, gue udah sering disuprise-in," kata Aji santai. "Tapi gue kesel kenapa nggak ada yang inget!"
Prima mengulum bibir. Ia kemudian memandang arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang.
"Gue ada kelas," kata Prima bangkit menggendong tasnya di pundak kanan. "Ntar pulang kuliah main yuk. Nonton gitu, gue yang traktir hitung-hitung permintaan maaf gue."
"Hm," jawab Aji mengangguk.
"Ajak Felix sama Esa sekalian."
"Oke."
![](https://img.wattpad.com/cover/242625252-288-k621847.jpg)
YOU ARE READING
Perfect Housemates
Teen FictionRumah itu bukan rumah biasa. Tersimpan banyak kisah dari para penghuninya. Disclaimer : semuanya hanya fiksi yang tidak ada hubungannya dengan realita sama sekali. Started : 10 Oktober 2020 End : 14 Januari 2021
10. Trio September
Start from the beginning