64

3K 282 24
                                    



Fluke kembali memuntahkan isi perutnya, bahkan hari ini morning sickness nya jauh lebih buruk dari sebelumnya, ia benar-benar sudah lelah memuntahkan isi perutnya yang tak mengeluarkan apapun.

"Sayang apa yang terjadi?" panik Ohm saat memasuki kamar mandi, dan melihat Fluke duduk di depan closet dengan wajah yang sangat pucat, pasalnya saat tadi ia memasuki kamar Fluke, ia tidak menemukan Fluke.

Ohm berjalan mendekati Fluke dan mengendong Fluke ala bridal untuk kembali menuju kamarnya, Ohm mendudukan Fluke pada ranjang king size yang berada disana dan memberikan Fluke segelas air, Ohm mendudukan dirinya disisi ranjang.

"Apa yang terjadi kau pucat sekali?" tanya Ohm mengelus pipi Fluke, sedangkan Fluke hanya tersenyum tipis mendengar pertanyaan Ohm.

"Perut ku sangat tidak enak phi, tapi aku baik-baik saja"

"Kita kedokter na?" tanya Ohm, Fluke hanya menggeleng lemah.

"Tapi sayang bagaimana jika terjadi sesuatu padamu?"

"Aku tidak apa-apa phi Ohm peraya pada ku na, ini sudah sedikit jauh lebih baik" seru Fluke seraya tersenyum tulus, Ohm hanya menatap Fluke sendu.

saat ini Ohm harus bingung atau bersyukur?, pasalnya saat ini ia bisa duduk sedekat ini dengan Fluke, biasanya Fluke akan langsung mual jika ia mendekatinya, hampir seminggu Ohm harus berjauhan dengan Fluke bahkan kamar mereka juga terpisah.

Ohm sangat kesal sebenarnya, tapi ia berusaha mengontrol emosinya karena ia tahu itu keinginan anaknya, bukan keinginan Fluke, jadi sebisa mungkin ia benar-benar harus bersabar.

"Phi"

"Hm, kau ingin apa?, katakan sayang, apa ada yang sakit?"

"Aku ingin memakan masakan mu?"

"Hah?"

"Hm bisakah pagi ini kau yang memasak sarapan untuk ku dan juga anak-anak?" Otak Ohm mendadak kosong jangankan untuk masak, bahkan menyentuh peralatan dapur saja ia sangat jarang, bagaimana bisa ia memasak untuk keluarganya.

"Apa kau lapar?, aku akan bilang bibi Mok untuk memasakan mu"

"Tapi aku ingin kau yang memasak" lirih Fluke seraya menatap Ohm sendu.

"Aku tidak bisa masak sayang"

"Kau bisa phi Ohm"

"Aku tidak ingin meracuni kalian"

"Bilang saja phi memang tidak ingin memasak untuk kami!" seru Fluke seraya hendak bangkit dari ranjangnya, Ohm buru-buru menahan Fluke.

"Kau ingin kemana?"

"Ingin memasak apalagi memangnya!, bukankah phi tidak ingin memasak?"

"Hahh oke-oke kau istirahat saja, phi yang akan memasak sarapan kita pagi ini"

"Benarkah?" tanya Fluke berbinar, Ohm hanya menganggukan kepalanya.

"Terima kasih phi Ohm" seru Fluke seraya memeluk Ohm, membuat Ohm menyungingkan senyumnya, setelah seminggu ia berjauhan karena keinginan Fluke kini dia akhirnya ia bisa berdekatan lagi.

.
.
.

Ohm memasak yang sederhana, ia hanya memasak nasi goreng untuk keluarganya, dengan bantuan cara memasak yang ia tontob di youtube, dan demi tuhan ia lebih memilih mengerjakan seluruh dokumen perusahaan nya semalaman ketimbang harus berkutat dengan dapur seperti ini, Ohm memandang lekat masakan yang telah ia masak.

Tuhan aku tau aku sangat brengsek untuk meminta pertolongan mu, tapi bisakah bantu aku agar keluarga ku tidak keracunan saat memakan masakan ku? -Batin Ohm

DestinyWhere stories live. Discover now