48

3.1K 304 42
                                    




Hari yang paling special ini akhirnya terjadi berbagai dekorasi mewah memenuhi sebuah ballroom hotel berbintang 5 di bangkok, Fluke menatap pantulan dirinya di cermin, dan lagi-lagi hanya menghembuskan nafasnya kasar, ia telah siap dengan jas yang dikenakannya, jantungnya berdetak 3 kali lebih cepat dari biasanya, ia hanya berharap semoga keputusan yang diambilnya untuk menikah dengan Ohm adalah benar.

Cklek

"Mae"

"..."

"Mae"

"..."

"Mae" Cicit Mark lagi seraya menggoyangkan lengan Fluke, membuat Fluke tersadar dari lamunannya.

"A-ah Mark ada apa?"

"Kenapa Mae melamun?"

"Tidak Mae tidak melamun"

Grep

"Mae maaf" cicit Mark seraya memeluk sang Mae

"Huh?, kenapa kau meminta maaf?"

"Maaf jika aku menuntut terlalu banyak"

"Hahh kenapa kau berkata seperti itu?"

"Hanya saja aku merasa terlalu banyak menuntut Mae untuk bersama Daddy"

"Hei dengar kau tak pernah menuntut apapun pada Mae jadi jangan berbicara seperti itu, memang sudah waktunya bukan mae memberikan kesempatan kedua untuk daddy mu hm?" Tanya Fluke seraya melepaskan pelukan Mark dan menatapnya tepat di matanya.

"Tapi mae bahkan melamun tadi" seru Mark membuat Fluke tersenyum

"Mae hanya sedikit gugup Mark, jadi jangan meminta maaf na" seru Fluke seraya memeluk Mark.

Cklek

"Au disini kau rupanya" seru Tee yang di ikuti Tae di belakangnya.

"Kenapa nek?" tanya Mark

"Di depan ada teman-teman mu, Mean, Plan dan Gun"

"Kenapa ada si bodoh juga?!" kesal Mark

"Mark" tegur Fluke

"Iya-iya dia tidak bodoh hanya otak nya lama" seru Mark membuat Fluke menggelengkan

"Sudahlah apa kau sudah siap Fluke?" Tanya Tee yang diangguki Fluke

"Ayo acara akan segera dimulai" seru Tee seraya keluar yang diikuti Mark dibelakangnya.

"Ayo" seru Tae seraya menjulurkan tangannya pada Fluke

"Pho" cicit Fluke membuat Tae menoleh kearahnya

"Hm, apa ada yang menganggu mu?"

"Tidak, terima kasih pho" seru Fluke seraya memeluk Tae

"Terima kasih untuk?"

"Terima kasih karna memberikan restu untuk kami"

"Hahh kau dan Mark pantas bahagia" seru Tae seraya membalas pelukan Fluke tanpa sadar air matanya menetes.

"Pho kenapa menangis?" Tanya Fluke seraya melepaskan pelukannya.

"Tidak hanya saja aku belum lama bertemu kalian tapi kau dan Mark sudah akan meninggalkan ku dan Mae mu lagi" seru Tae seraya menghapus air matanya.

"Pho aku akan sering ke mansion, lagi pula kita masih satu kota mana mungkin aku tak akan mengunjungi kalian kan" Seru Fluke

"Hahhh jika si brengsek itu menyakiti mu katakatan padaku akan kubunuh dia" Seru Tae membuat Fluke terkekeh.

DestinyWhere stories live. Discover now