33

3.6K 347 93
                                    


"Apa aku tak akan pernah memiliki daddy mae?" Tanya mark membuat elusan di kepalanya terhenti

"Kenapa mae? apa semua itu benar?" Tanya mark memandang sendu fluke yang kini berdiri di sebelahnya

"Lebih baik mark istirahat na, bukankah besok mark harus sekolah?"

"Kenapa apa mae tak bisa menjawabnya?"

"Mark bukankah sekarang mark sudah punya daddy kan?"

"Tapi tidak seperti orang-orang"

"Seperti orang-orang bagaimana?, semenjak mark tahu siapa daddy mu, apa mae pernah melarang untuk bertemu? tidak kan?" Tanya Fluke lembut

"Apa mae akan menikah dengan orang lain selain daddy?"

"Apa maksud mu mark tidak, mae tidak butuh orang lain selama ada kau na"

"Apa tak ada kesempatan kedua untuk Daddy?" Tanya Mark membuat fluke semakin membeku

"M-mark.." Belum selesai Fluke dengan kalimatnya mark sudah memotongnya duluan

"Sudah lah mae, aku ingin tidur sebaiknya mae juga tidur" Seru Mark seraya bangkit dari duduknya dan merebahkan dirinya

"Mark apa kau marah pada mae?"

"Untuk apa aku marah, mae tak salah apapun, malam mae" Seru Mark seraya menarik selimutnya dan memejamkan matanya

Fluke menghela nafasnya kasar, ia kini bimbang dengan keputusannya untuk menolak Ohm, melihat sikap mark, tapi ia juga tak bisa untuk bersama Ohm, fluke menahan air matanya ia tak tahu ia harus bagaimana, ia buru-buru menghapus air matanya dan berlalu keluar dari kamar mark, hingga tak lama seseorang kembali masuk kedalam kamar mark

"Aku tau kau belum tidur" Seru Nine yang masuk setelah kepergian fluke, bersandar pada bibir pintu dengan tangan yang terlipat di dada, mark yang mendengar suara sang paman kembali membuka matanya dan mendudukan dirinya di atas ranjangnya

"Keluarlah paman aku sedang tak mood untuk ribut denganmu"

"Apa ini masalah daddymu?" Tanya Nine datar membuat mark menoleh kearahnya berdiri

"Bukan urusanmu paman!"

"Oh jelas menjadi urusan ku, mae mu adalah adik ku satu-satunya apapun yang menyangkutnya adalah urusanku" Seru Nine menatap tajam mark

"Lalu?" Tanya Mark dan menatap Nine tak kalah tajam

"Kau tahu ia sedih sedari sore setelah kepulangan mu kau malah mengurung diri dikamar, lalu tadi saat aku lewat dia keluar dari kamar mu dan tampak sedih"

"Apa kau menanyakan prihal daddy mu?" Lanjut Nine

"Apa aku salah? apa salah jika aku menanyakan daddy? apa aku salah jika mengharapkan seorang daddy di hidupku?, apa aku salah jika iri dengan orang lain yang mempunyai seorang daddy?, Aku tak pernah meminta apapun pada mae, tapi apa aku salah jika aku ingin keluarga yang utuh?, Jika aku salah berikan aku alasan dimana letak kesalahan itu!"Seru Mark kesal membuat Nine terdiam akan penuturan Mark

"Aku ingin tidur paman, malam" Lanjutnya dan kembali merebahkan dirinya

'Kau benar Earth Mark membutuhkan seorang Daddy meskipun Fluke berperan ganda tapi Mark mengharapkan seorang daddy dihidupnya' -Batin Nine berlalu keluar dari kamar Mark

***

Mark mencoba menenangkan dirinya di rofftop sekolah pada jam istirahat, sedari pagi ia tak fokus mengikuti pelajaran, disatu sisi ia kecewa telah membuat maenya sedih di satu sisi lagi ia juga ingin memiliki daddy seperti yang lain, meskipun dulu ia sangat benci pada daddynya, mark merebahkan dirinya di sofa bekas yang ada disana, menutup matanya merasakan samar-samar sinar matahari mengenai wajahnya.

DestinyWhere stories live. Discover now