55

3.9K 300 25
                                    


"Hoi Mark"

"Hm" seru Mark masih fokus pada baju-bajunya, mereka telah memasuki kamarnya, Mark satu kamar dengan Tittle dan Gun satu kamar dengan Mean.

"Tadi aku hanya meminta maaf pada Gun kuharap kau tidak salah paham" seru Tittle seraya memasukan baju terakhir yang dipegangnya pada lemari yang ada disana.

"Hm"

"Hahaha aku tak menyangka jika kau bisa secemburu itu" seru Tittle membuat Mark menoleh cepat dan menatapnya datar.

"Apa maksudmu?, aku tidak cemburu, untuk apa cemburu dengan si bodoh"

"Cih mengelak jika kau tidak cemburu untuk apa kau bersikap seperti tadi?"

"Sudah kubilang aku tidak cemburu!"

"Hahh ku sarankan akui perasaan mu lebih cepat atau kau akan menyesal nantinya" seru Tittle menepuk pundak Mark seraya berlalu.

***

"Phi menyingkirlah sebentar" seru Fluke, ia sedang membereskan baju mereka tapi Ohm terus memeluknya.

"Aku tidak menganggu mu sayang" seru Ohm

"Phi Ohm kau memeluk ku, aku susah bergerak jika kau memelukku seperti ini" seru Fluke

"Hahh baiklah" seru Ohm seraya melepaskan pelukannya pada Fluke.

"Fluke"

"Hm, apa phi ingin berganti pakaian?"

"Tidak, ini tentang honeymoon kita"

"Bukankah ini termasuk honeymoon?"

"Mana ada honeymoon bersama keluarga dan sahabat seperti ini, aku hanya ingin kita berdua"seru Ohm datar.

"T-tapi phi bagaimana dengan Mark dan Tittle"

"Kita bisa menitipkan nya bukan di mansion Thitiwat atau mansion Nopparat"

"Bagiamana?" Lanjut Ohm kala tak mendapat respon dari sang istri

"Hahh baiklah akan kufikirkan"seru Fluke seraya memasukan baju terakhir yang dipegangnya pada lemari.

"Terima kasih sayang" seru Ohm seraya kembali memeluk Fluke dan melayangkan kecupan ringan membuat Fluke terkekeh geli karena perlakuan Ohm, Fluke sedikit mendorong tubuh Ohm agar suaminya itu berhenti menciumi dirinya.

"Phi Ohm"

"Kenapa hm"

"Kau membuatku geli"

"Benarkah?" tanya Ohm dan kembali menciumi Fluke.

"Phi cukup, ayo kita keluar"

"Bagaimana jika kita tidak usah keluar?" seru Ohm seraya tersenyum nakal.

"Tidak, aku tahu apa maksud mu phi"

"Bahkan tadi pagi kau tak mengijinkan ku"

"Tidahmphhh"

Ohm mencium bibir sang istri, ia menarik pinggang Fluke semakin mengikis jarak di antara keduanya, Ohm menggesekkan miliknya pada milik Fluke, perlahan tangan Ohm masuk kedalam baju yang dikenakan sang istri, mengelus lembut pinggang Fluke.

"Hmmmphh" Fluke mendesah di selah-selah ciuman mereka kala merasakan tangan Ohm memasuki celananya dan bermain di area holenya.

Perlahan ciuman Ohm semakin turun menuju leher putih sang istri, ia tahu itu adalah titik sensitif Fluek, Fluke mencoba menahan tangan Ohm yang semakin intens pada holenya, ia juga sedikit menjauhkan kepalanya berharap Ohm berhenti dengan kegiatannya, tapi semua itu malah semakin memberikan akses yang lebih untuk Ohm terus mengerjai leher Fluke.

DestinyWhere stories live. Discover now