69

2.1K 191 70
                                    





Hulla 💃🏻💃🏻
Aku Kembali🙃







"Tidak!, bisakah kau mendengarkan ku huh?!" seru Ohm tajam, Fluke mempoutkan bibirnya kesal dan menatap Ohm nyalang seolah emosinya ikut tersulut saat ini.

"Tapi aku ingin!" seru Fluke membuat Ohm mengusak rambut nya yang sudah tertata rapih,  ia juga melonggarkan dasi yang sudah dipakainya.

Pagi ini emosinya benar-benar diuji dengan Fluke. Setelah sarapan Fluke merengek ingin bekerja dan berangkat ke cafe, dengan alasan ia bosan jika harus dirumah terus, Ohm tentu saja melarang Fluke untuk bekerja, ia masih waras untuk membiarkan istrinya itu bekerja dalam keadaan hamil seperti ini, ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Fluke dan anaknya, untuk apa juga Fluke bekerja jika Ohm bisa memenuhi semua keinginan Fluke. Ohm sangat paham bagaimana perangai istrinya itu, Fluke tidak akan tinggal diam saat cafe nya ramai, ia pasti akan membantu untuk melayani pelanggan, yang benar saja itu pasti akan sangat melelahkan.

Ohm sadar Fluke memang sangat sensitif selama masa kehamilannya, ia bisa tiba-tiba marah, menangis atau bahkan tertawa terbahak-bahak, dan Ohm adalah orang yang mudah terpancing emosinya tapi selama kehamilan Fluke ia berusaha mengendalikan egonya dengan semua tingkah absurd Fluke.

Belum lagi semua keinginan aneh Fluke yang terkadang membuat Ohm tersiksa, mulai dari meminta ice cream rasa pedas di jam 2 pagi, meminta Ohm mengusap punggung nya sampai pagi bahkan saat Ohm menghentikan usapan nya karena Ohm juga mengantuk kala itu, Fluke menangis kencang dan bilang jika Ohm tidak mencintainya lagi hanya karena Ohm berhenti mengusap punggungnya. Kini kehamilan Fluke sudah semakin membesar tapi permintaan aneh itu masih sering terjadi. Ohm rasa dia akan benar-benar gila dengan semua keinginan anaknya itu!.

Tapi disisi lain ada penyesalan dalam diri Ohm, melihat kehamilan Fluke, ia tidak membayangkan bagaimana dulu Fluke ketika hamil Mark, Fluke sendiri tidak ada ornag disisinya, membantunya yang mengalami morning sickness, membelikan sesuatu yang diinginkan ditengah malam, Ohm tidak bisa membayangkannya. dengan itu ia berjanji akan memenuhi semua keinginan anak keduanya ini seperti ingin membayar hutang dimasa lalu, meskipun itu tetap terasa berbeda, tapi Ohm berusaha menebus kesalahan dimasa lalunya.

Drrtt

Drrt

Mark Is Calling

Ohm menghela nafasnya kasar ketika melihat ponselnya berdering dan nama putra sulungnya tertera disana, Ohm menggeserkan tombol tersebut dan menaruh ponselnya pada telinga.

"Dad berapa jam lagi kau akan turun?, nanti aku dan Tittle akan telat" seru Mark dingin.

"Sebentar lagi tunggu aku di mobil, dan lagi kenapa harus menelpon bocah" seru Ohm tak kalah dingin.

"Aku malas keatas membuang waktu" seru Mark seraya mematikan panggilannya. Ohm sedikit mengeram dengan tingkah Mark, kenapa anak pertamanya ini tidak memiliki sopan santun sekali padanya?!.

Ohm kembali merapihkan tatanan rambutnya, dan memasang kembali dasi yang sebelumnya ia longgarkan, helaan nafas terdengar dari Ohm, ia bisa menoleh menatap Fluke yang kini duduk di kasur mereka, perlahan Ohm menghampiri istrinya itu yang masih menatapnya kesal, Ohm berjongkok dihadapan Fluke dan menggenggam tangan Fluke.

"Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu dengan mu dan baby sayang mengertilah"

"Tapi aku bosan phi dirumah lagi pula aku tidak akan bekerja yang berat-berat, na na aku ke cafe naaa~" rengek Fluke.

"Aku akan pulang cepat hm, aku hanya akan menghadiri rapat setelah itu aku pulang untuk menemani mu, dan kita akan jalan-jalan bagaimana?" tanya Ohm lembut seraya mengelus lembut punggung tangan Fluke.

DestinyWhere stories live. Discover now