43 - Malam Benderang

57 24 18
                                    

Ost. for this chapter:
K.Will - The Only Person

🔸🔸

Hyora sadar dengan keputusan yang diambil, ikut serta dalam sebuah pameran seni, akan menyita waktu lebih banyak lagi. Gadis itu juga sudah menyampaikan berita kepada Ketua Kim dan seluruh rekan timnya, mengingat sebagian waktu yang seharusnya ia habiskan penuh di kantor harus dibagi dengan pertemuan pribadi yang bisa saja bersifat mendadak. Setidaknya ketika Hyora tidak berada di tempat ketika jam istirahat berlangsung, mereka tidak akan bingung mencari. Beruntung karena seluruh anggota tim memberikan respon positif, tidak terkecuali Ketua Kim.

"Shin Hyora, tolong kau perbaiki desain untuk Tuan Kang lagi. Beberapa catatannya sudah aku kirimkan ke surelmu," pinta Ketua Kim setelah Hyora memberikan dokumen atas klien baru mereka.

"Siap, Ketua!" jawab gadis itu penuh semangat.

Hubungan yang sudah Hyora bangun bersama tim desain di tempatnya bekerja tampak cukup baik selama proyek resital milik Wooyeon. Nyatanya, ia tidak perlu butuh waktu untuk beradaptasi dengan mereka. Semua orang bahkan menyukai kinerja Hyora karena gadis itu memang tidak pernah memberikan hasil mengecewakan. Sikap disiplin yang selalu Manajer Yoon tekankan pada Hyora ternyata memberi banyak pengaruh.

Begitu kembali ke mejanya, gadis bermarga Shin itu sudah siap untuk membukan surel kembaliㅡseperti yang diperintahkan oleh Ketua Kim. Namun, layar ponsel yang menyala dan menampilkan sebuah notifikasi lebih dulu mengalihkan perhatian.

"Apa ini?"

Jarinya menekan pop-up tersebut sehingga membuka sebuah halaman pesan. Jihyuk ingin mengajak gadis itu pergi akhir pekan. Lantas, Hyora mengingat kembali jadwal yang harus ia kerjakan selama seminggu ke depan dan buruknya tidak ada waktu luang hanya untuk digunakan bersenang-senang.

Hyora mengetikkan pesan balasan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Menyampaikan penolakan dengan alasan yang logis supaya Jihyuk tidak merasa kecewa. Namun, sejatinya sebuah penentangan tetap membuat seseorang berawai. Sempat ada jeda sebelum Jihyuk mengirimkn satu pesan lain.

"Kak Jihyuk memintaku datang ke kafe malam ini?" Gadis itu mendesis usai membaca pesan yang masih belum juga ia balas. "Kali ini, apa lagi?"

Memutuskan untuk pergi sesuai permintaan Jihyuk guna menghapus rasa penasaran, Hyora pun kembali bekerja begitu pesan darinya terkirim. Mengesampingkan keingintahuan tentang apa yang dipersiapkan lelaki itu, Hyora kembali memusatkan atensi pada layar di hadapan. Ia masih memiliki tugas dari Ketua Kim yang harus segera diselesaikan.

***

"Yeonmi, hari ini kafe tutup lebih cepat saja, ya. Ada sesuatu yang harus kukerjakan," pinta Jihyuk sembari mencatat data pemasukan dan pengeluaran kafe.

"Oke, tidak masalah. Nanti aku tuliskan pemberitahuannya di depan," ujar Yeonmi berinisiatif.

Menanggapi perkataan gadis itu, Jihyuk hanya mengangguk kemudian pergi memasuki ruang loker. Beberapa menit kemudian, ia keluar dengan membawa dua kantung berisi bola warna-warni berukuran kecil. Lantaran pernah menyewakan kafe untuk berbagai acara, Jihyuk ingat bahwa ia pernah menyimpan benda tersebut di dalam loker.

Selesai mengurus bola-bola, lelaki itu disibukkan dengan kegiatan lain. Seorang pengantar barang tengah berada di depan kafe, membawa pesanan milik Jihyuk. Sejak tadi Jihyuk benar-benar mengambil waktu kosong untuk mempersiapkan sesuatu.

Merasa terusik dengan lelaki yang terus saja berjalan ke sana dan kemari, Yeonmi akhirnya bertanya, "Kenapa kau kelihatannya sibuk sekali? Seseorang mengadakan acara di kafe lagi? Sepertinya aku tidak melihat jadwal untuk hari ini atau aku tidak menyadarinya?"

FORELSKET - New Version ✔Where stories live. Discover now