Chapter 04 : Sweet Tattoo

5K 538 86
                                    

Update setiap hari!!! Young Adult Story!!!

Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)

***

Terima kasih untuk antusiasnya kalian yang komen, vote, dan membagikan cerita ini. Kalo kalian nggak komen, gue nggak bisa balesin komen sebenernya, haha. Jadi, jangan sungkan untuk komen. Seperti biasanya, dedikasinya gantian, ya. Selamat membaca dunia.

***

"Jangan terlalu terbuka." Kembali Jales mengangguk cepat.

"Jangan iket rambut." Jales urai rambutnya sekarang juga, tidak perlu nanti-nanti.

"Satu lagi, jangan terlalu cantik di depan orang."

Jales malah terkikik mendengarnya saat Gama mendelik.

***

"Kamu adalah kepingan yang aku harap nggak aku butuhkan, nyatanya malah buat ketagihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu adalah kepingan yang aku harap nggak aku butuhkan, nyatanya malah buat ketagihan."

__My Favorite Gama__

***

Sekolah penganut full day adalah yang perlu disyukuri, terlepas seberapa lelah dari Senin ke Jumat, yang terpenting adalah Sabtu lapang.

Begitulah Jalesveva saat Sabtu yang biasanya kebosanan, jadi kaum rebahan, kurang pekerjaan, atau malah nonton drama Korea seharian.

Karena Gama kalau Sabtu pasti sibuk sendiri, tidak pulang malah. Cowok itu biasanya datang Senin bagi.

Namun, tidak dong, hari ini Jales sibuk juga. Mengeluarkan setiap gaun yang ia punya untuk dicoba, memilih yang sesuai syarat Gama.

Namun, kenapa Gama malah ... "Apa-apaan?" Mendelik melihat tampilan Jales, seharusnya sesuai yang Gama katakan.

Sudah pukul sembilan malam saat Jales nyaris ketiduran karena Gama tidak datang-datang. Bahkan Jales sempat berpikir bahwa ia urung dibawa bertemu teman-teman baru.

"Lho, ini kan, udah sesuai yang Gama bilang." Jales menunduk melihat penampilan.

"Ini bahunya kenapa ditutup? Lo mau nutupin tato yang gue buat? Hah?"

Astagfirullah, ini switer cokelat yang dulu Gama beli pas kencan pertama dengan Jales ke butik mantan pacar cowok itu. Harganya selangit pula, bagus, tidak terbuka juga.

My Favorite Gama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang