Update setiap hari!!! Young Adult Story!!!
FOLLOW DULU SEBELUM BACA
JANGAN JADI PLAGIAT, DOSA.
Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, ma...
Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)
***
Gue diterror dan gue berterima kasih kepada yang sudah meneror gue. Aslinya gue kudu diteror kali ya, biar update kaga telat. Makasih udah diingetin dan ditungguin updatenya.
Sekali lagi, ini tengah malem, jangan dipaksain baca, ada hari besok. Tapi, entah kalian baca sekarang atau besok, semoga cerita ini bisa bikin hari kalian sedikit lebih baik ya, pren.
🤪🤪🤪
***
Jales diam, daripada wajah marah Gama, ternyata ekspresi khawatir tunangannya itu lebih menyakiti hatinya. Entah ini nyata atau tidak, Jales pikir Gama tersiksa dengan rasa khawatirnya.
"Emang seasik itu ya, bikin gue khawatir?"
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Takut kehilangan, karena bukan gue yang jagain lo."
__My Favorite Gama__
***
Jales bingung harus bagaimana, satu hati termakan kemanis Gama, ingin membalas kalimat, berniat tersipu, atau paling tidak tersenyum tipis saja.
Namun, Jales benar-benar ketakutan, tanah lembab di telapak kakinya terasa semakin dingin dan mengerikan. Bahkan dalam kepala Jales, daun-daun yang tidak sengaja menyentuhnya terbayangkan seperti ular atau hewan melata lainnya.
"Demi rumput yang bergoyang, Jales seneng banget denger Gama ngerayu kayak begini, tapi Jales belum mampu senyum, Jales takut." Suaranya berbisik, takut ada yang mendengar keberadaan mereka.
Melihat wajah bingung Jales, Gama terkekeh kecil.
"Kita kenapa nggak lewat depan?"
Gama diam, daripada bingung cara menyampaikan bahwa si gadis sedang disembunyikan identitasnya, dia lebih heran dengan perasaan sendiri. Gama merasa sudah gila, bisa-bisanya tergelitik hanya karena satu kata 'kita' dari bibir tipis Jeles?
Si Bhayangkara diam beberapa detik, beradu pandang dengan Jales yang terpaksa tidak bisa menoleh karena takut menatap sekitarnya.
"Jales jangan diliatin terus, malu nih." Jales menunjuk wajahnya yang terasa panas, sadar mukanya sudah memerah.
