Chapter 56: On Your Behalf

2.7K 371 192
                                    

!!! Young Adult Story!!!

Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)

***

Ada yang masih bangun tidak nih? Woi, lama ya pren? Maaf ya, gue rada somplak emang, tinggal pencet publikasi di wattpad aja padahal.

Yok, selamat membaca pren-prennya prem.

🤪🤪🤪

***

"Jales juga nggak bisa tuh hidup tanpa Gama. Pilihan hidup Jales itu kalau dihitung cuma dua. Hidup atau mati bareng Gama."

Inikah yang namanya baper? Kok rasanya ubun-ubun gue mendidih?

***

"Ada saat kalian nggak bisa menangis sebab khawatir akan hancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada saat kalian nggak bisa menangis sebab khawatir akan hancur. Kemudian datang seseroang, menangis mewakili kalian. Dia adalah satu-satunya alasan kalian jadi kuat setiap waktu."

__My Favorite Gama__

***

Hal-hal berbau tujuh belas plus akhirnya terjadi, adegan yang digadang-gadang sudah Gama tahan sejak beberapa menit lalu.

Kegiatan pembuat onar yang mengakibatkan leher, dada, bahkan paha Jales ada bercak merahnya. Gila tidak? Senafsu apa Gama tadi menyentuh Jales, coba bayangkan!

Belum lagi bibir ratunya gerombolan yang jadi kelu, berubah bengkak karena Gama terlalu rakus dengan aktifitasnya.

Tadinya, Gama bahkan sudah melepaskan hoodie di tubuh gadis itu, mengangkat gaun tidurnya, nyaris lepas kalau saja Gama tidak segera menahan diri.

Bukan salah Gama sepenuhnya, udara dingin, gelap-gelapan, suara hujan, belum lagi Jales menempel padanya. Kalian ngerti tidak, sih? Kalau ada bagian dari tubuh wanita yang semakin kencang kalau sedang datang bulan dan Jales dalam keadaan itu sekarang, bisa apa Gama?

Napas gadisnya masih memburu, berderu kencang menerpa Gama, Jales menyembunyikan wajah terlalu tenggalam di dadanya.

"Dipake lagi hoodie-nya kalo dingin." Kalimat pertama yang berhasil Gama selesaikan setelah adegan kebaperan dan mengatur napas yang berebut keluar.

My Favorite Gama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang