Chapter 62: Intan dan Jales

2.5K 340 653
                                    

!!! Young Adult Story!!!

Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)

Jangan lupa, berdoa sebelum membaca. Comment tiap paragraf dong gais.

🤪🤪🤪

***

"Hei, kapan kamu muak bertingkah baik-baik saja? Sedangkan menangis bukan dosa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, kapan kamu muak bertingkah baik-baik saja? Sedangkan menangis bukan dosa."

__My Favorite Gama__

***

"Di mana Jales?"

"Gue nggak tau—" Satu tendangan mengenai perut Ganang, hingga cowok itu terbatuk dan memuntahkan darah. "Sumpah, gue nggak tau. Kemaren Jales pamit beli es krim sama cokelat, dia bilang itu ritualnya kalo selesai datang bulan. Tapi, dia kabur."

***

"Sebenarnya, apa yang kamu cari, Gama? Ini sudah kelompok terakhir dalam daftar pencarian, setelah kelompok ini tugas Ayah selesai. Kalau sesuatu yang kamu cari itu belum ketemu juga, Ayah mohon maaf, Ayah nggak bisa bantu kamu," ujar Fajar sembari meletakkan kembali pistolnya ke sarung senjata api di pinggangnya.

Fajar mendekat kepada Gama setelah melihat putra angkatnya itu selesai menyusuri setiap area armada yang menjadi jalur perdagangan manusia.

Gama tidak menjawab, matanya kembali memerah, menghela napas berulang kali sembari mendongak. Menghalau air mata frustrasi sebab hari terakhirnya pun Gama gagal menemukan Jales.

Demi Tuhan, bagaimanapun keadaan Jales, Gama sangat ingin menemukannya. Gama rindu, Gama belum mengatakan banyak hal yang sangat ingin Jales ketahui langsung dari mulutnya.

Ah, soal Ganang, cowok itu Gama beri kesempatan hidup, sebelumnya. Masih baik Gama memberi Ganang kesempatan untuk tidak merasakan lebih banyak hantaman di tubuh mudanya, sayang kalimatnya waktu itu benar-benar membuat Gama hilang kendali.

Bahkan sampai saat ini, Gama masih teramat marah mengingat kalimat Ganang.

Waktu itu Rico bertanya, "Kaga mungkin Jales kabur, lo kan penyelamatnya, dia ikut lo dengan keinginan sendiri, jangan ngarang cuma buat alesan."

Ganang saat itu langsung mendapat tatap menyelidik dari Gama. Cowok itu sadar betul, satu-satunya hal yang membuat Gama menahan diri saat itu karena masih butuh tenaga dan informasi Ganang untuk mencari Jales. Bukan karena kasihan atau masih menganggapnya teman.

My Favorite Gama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang