Chapter 59; First

2.4K 365 447
                                    

!!! Young Adult Story!!!

Warning 17+ (Yang belum cukup umur mundur woi. Adult bukan melulu karena ada adegan skidipapap-nya. Di dalam cerita ini banyak sekali orang bertengkar, marah-marah, kata-kata kasar. Jadi untuk yang emosinya kurang stabil menjauh.)

***

Orang waktu gue buka masih 100-an, ya gue nyantai lah. Lah, pas buka tadi malem kok malah lebih? Paniklah gue, mana lagi ujan kan bruh, jadi nunggu reda nih, baru berani buka laptop. Soalnya gue di desa, takut kena petir kalo main laptop, maap ya kawan-kawan yang budiman.

305 for next? Ini 1500 kata lho gais, seriusan gue.

Gue nggak mau bikin kalian mikirin teori kok, mungkin dikit doang. Jadi, jangan lupa sarapan, makan dulu lah sebelum baca.

🤪🤪🤪 spam emot ini dong, lawak banget ini emot leee.

***

"Gue tau, Gama akan semarah ini sama lo. Karena dia cemburuan, dia lagi frustrasi mikirin Intan dan kematian Kehlan. Dia juga nggak punya pilihan. Sementara dalam keadaan itu, lo nyakitin ego dia dengan deket sama Prana."

Mata Jales membola saat satu tangan Ganang mengusap lututnya, merambat naik hingga ke paha, sementara sebelah tangannya sibuk mengusap pipi Jales.

"Gue udah suka sama lo, jauh sebelum Gama. Terus setelah gue ikhlasin dia milikin lo, dia malah seenaknya nyakitin lo tanpa perasaan. Bodohnya lo, nggak mau berontak atau pergi dari dia," ujar Ganang dengan mata sedihnya.

***

"Karena mungkin orang yang bertahan sampai sekarang itu belum lelah mencari kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena mungkin orang yang bertahan sampai sekarang itu belum lelah mencari kebahagiaan."

__My Favorite Gama__

***

"Sekarang, lo nggak perlu khawatir, Jales. Lo udah sama orang yang tepat, gue akan bikin lo bahagia seterusnya. Asal lo mau nikah sama gue," ujar Ganang, tersenyum manis, menatap Jales penuh kasih.

"Ganang ... jahat. Ganang bikin Gama marah sama Jales."

"Gue nggak jahat!" sentak Ganang, mendelik tidak terima. "Gue bantuin lo lepas dari cowok berengsek itu, Jales! Gue nggak akan gini kalo aja dia bisa perlakuin lo dengan baik!"

Jujur, alasan Jales menerima Ganang dan melupakan upaya bunuh dirinya hanya satu, karena belum pernah merasakan bahagia yang melegakan. Hanya itu tujuan Jales saat ini. Andai suatu saat nanti memang harus pergi, Jales hanya berharap saat itu setelah pernah merasa bahagia.

My Favorite Gama (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang