Juu Go~15~Fifteen

811 95 53
                                    

☠️☠️☠️

Setelah Rayleigh~sensei selesai memberikan materi, murid XI IPS-3 diperbolehkan beristirahat. Sorak-sorai siswa dan siswi langsung terdengar begitu Rayleigh~sensei keluar kelas. Jadwal mata pelajaran Antropologi memang menghabiskan 6 jam pelajaran sendiri. Karena itulah, begitu pelajaran ini berakhir, seluruh murid tampak sangat senang.

"Ayo kita ke kantin, Hancock." ajak Margareth yang sudah selesai membereskan alat tulisnya dan berdiri di depan meja Hancock.

Hancock mendongak lalu terlihat celingukan. Gadis itu pasti mencari keberadaan Luffy. Ia beruntung, Luffy belum keluar dari kelas dan masih membenarkan letak topi jeraminya.

"Kalian duluan saja. Aku bawa bekal. Nanti aku menyusul," Hancock tersenyum kepada sahabat-sahabatnya. Nahas, laki-laki yang tidak sengaja melihat senyum Hancock yang bak dewi itu, langsung mimisan dengan mata berbentuk hati.

"Huaa, Hancock memang cantik sekali..." teriak mereka histeris.

"Ah, baiklah. Mana kotak bekalmu? Biar kubawakan. Aku juga ingin mencicipi sedikit." cengir Aphelandra.

Hancock mengambil kotak bekalnya dari dalam loker meja lalu menyodorkannya pada Aphelandra. "Terima kasih banyak, Aphelandra. Aku akan cepat menyusul," kata Hancock.

Aphelandra dan Margareth mengangguk seraya berlalu dari meja Hancock.

Kelas mulai sepi. Luffy bangkit dari kursinya dan berjalan menuju pintu kelas. "Hee, aku lapar... Tapi aku juga malas bertemu Usopp..." gumam Luffy mengeluh. Beberapa jam yang lalu, saat Luffy berada di kelas Usopp, Usopp mengingatkannya (lagi) untuk membuat misi-misi, atau apalah namanya itu. Ia sungguh tidak tahu apa itu visi-misi. Luffy memang dulu pernah mendengarnya dari Sabo saat ada acara yang diakhiri makan-makan (Pelantikan OSIS tahun lalu—Luffy hanya ingat saat makan-makannya saja), tapi Sabo berkata,

"Kau tidak usah memikirkan apapun, Luffy. Aku yang akan membuat visi-misinya,"

"Lu-Luffy," Hancock menggigit bibir bawahnya. Apa suaranya cempreng, tadi?

Luffy menoleh. "Hooo! Hancock! Ada apa? Kau tidak istirahat?" tanyanya sembari menampilkan cengiran khasnya.

Pipi Hancock langsung bersemu.

"E-eh, i-iya. A-aku mau istirahat,"

"Oohh, mau pergi ke kantin bersama? Shishishi..."

Blush! Wajah Hancock memerah sempurna. Luffy benar-benar idiot, tidak peka! Tidak sadarkah ia kalau perkataannya barusan membuat Hancock terbang ke langit lalu melayang di antara awan-awan? Rasanya sangat membahagiakan.

"Bo-bolehkah?"

Sedetik kemudian Hancock teringat sahabat-sahabatnya. Apa yang akan dijelaskannya kalau ia tiba-tiba datang ke kantin bersama Luffy?

'Apa yang kupikirkan, sih?' pikir Hancock. "E-eh, tidak usah. A-aku pergi sendiri saja." ralatnya.

"Ooo, begitu, ya? Baiklah, sampai jumpa di kantin," Luffy tersenyum riang lalu melambaikan tangannya.

Hancock mematung sesaat. Ia hampir lupa sesuatu.

"Tu-tunggu sebentar, Lu-Luffy," ucapan Hancock menghentikan langkah Luffy.

Luffy berbalik lalu menatap Hancock ingin tahu. "Kenapa?"

"A-ano... I-ini, aku ingin memberikan ini," Hancock menyodorkan kotak bekal yang sedari tadi dibawanya. Hampir saja ia lupa menyerahkannya karena terlalu terbawa pesona Luffy.

One Piece Senior High School Where stories live. Discover now