Part 19

327 20 5
                                    

“Bukan keinginan kita untuk seseorang dimasalalu dateng lagi”

- Gathan Setyaki-

******

Hari-hari berlalu, musimpun berganti. Rintik hujan terus menguyur Ibukota, beberapa orang yang berlalu lalang berhenti dihalte dan Kafe terdekat untuk berteduh. Langit tampak begitu tidak bersahabat, warna kelabu itu begitu pekat diatas sana. Helaan nafas seorang gadis yang tengah memandang jalanan dari balik jendela mobil itu hanya bisa terdiam seraya menunggu seseorang. Althea tersenyum melihat Gathan keluar dari sebuah kafe langganannya, Gathan terlihat begitu gagah saat memakai pakaian formal. Sore ini Althea dan Gathan akan menghadiri acara ulang tahun pernikahan orang tua Megan, beberapa kerabat dan sahabat dekat Megan ikut hadir diacara ulang tahun kedua orangtua Megan. Sebelum itu Althea meminta untuk berhenti sebentar di Kafe langganannya untuk membeli minum kesukaannya.

"Satu milk tea, buat orang kesayangan." Gathan memberikan satu cup milk tea hangat untuk Althea, tangannya mengusap sayang rambut Althea.

"Apaansih, Than. Makasih ya," Althea mencubit pipi Gathan pelan.

Gathan tersenyum, "Iyaudah ayo berangkat."

Mobil milik Gathan melaju membela jalanan yang basah. Sepanjang jalan hanya ada suara musik yang terus berputar, sesekali Gathan mendengar senandung Althea. Ia melirik Althea sekilas, gadis itu selalu cantik dimata Gathan.

"Al, makasih ya." Gumam Gathan membuat Althea langsung menoleh.

"Makasih ? Makasih buat apa, Than." Tanya Althea bingung.

"Makasih, kamu udah mau hadir dihari-hari aku. Makasih buat kesempatan yang kamu kasih juga, aku selalu beruntung punya kamu." Ucap Gathan tersenyum.

"Kamu berharga, Al. Aku engga pernah mau lepasin sesuatu yang berharga dalem hidup aku, karena aku tau melepas sesuatu yang berharga cuma bisa buat aku sakit akhirnya." Sambung Gathan.

Althea tersenyum hangat, "Aku bakal selalu ada disamping kamu, Than."

"Ada kata-kata yang pernah aku baca. Jika kamu mencintai seseorang biarkan dia pergi, jika dia kembali berarti dia milikmu. Dan jika tidak, dia memang bukan menjadi milikmu." Tambah Althea.

Gathan terdiam mencerna kata yang Althea maksud. Kini Gathan mengerti dengan kata itu, Althea kembali setelah ia melukai hatinya. Tangan kiri Gathan menarik tangan kanan Althea, ia menggenggam erat tangan mungil itu seraya fokus menyetir.

*****

Gedung besar itu di penuhi oleh orang-orang penting disana. Suasana disana begitu ramai, orang-orang berpakaian formal asik berbincang dengan sesama rekan dan kerabatnya disana. Sejak tadi Megan terdiam di samping sang Ibu, namun tatapan matanya tak hentinya mencari seseorang.

"Sayang, kamu cari siapa ? Daritadi Mama perhatiin kamu kaya lagi cari seseorang," Tegur Marisa pada anaknya itu.

Megan menoleh, "Megan nunggu seseorang, Ma."

"Siapa ? Gadis yang waktu itu kamu ceritain ke Mama,"

"Iya Ma. Megan nunggu dia," Balas Megan. "Ma, Megan keluar dulu ya." Tambah Megan.

Marisa mengangguk tersenyum. Megan meninggalkan Marisa disana dan melangkah keluar ke gedung. Ia melihat mobil Gathan baru saja sampai, Gathan keluar dari mobil dan membuka pintu mobil untuk Althea. Megan diam melihat Althea yang tampak begitu cantik dengan balutan gaun berwarna gray. Megan terus melihat Althea tanpa berkedip, gadis itulah yang membuat Megan bisa merasakan cinta lagi namun tak bisa ia miliki.

My Second LoveWhere stories live. Discover now