PART 02

533 26 2
                                    

Cuaca pagi ini begitu cerah, Gaura baru saja keluar dari kamarnya untuk lari pagi ini. Gadis itu menuruni anak tangga menuju lantai utama, namun langkanya terhenti saat melihat sang kakak baru saja masuk kedalam apartemennya. Gaura diam melewati Raedar, berusaha untuk melewati Hesa gagal. Tangan kekar itu sudah lebih dulu menarik tubuh mungil Gaura, Hesa membawa Gaura kearah sofa yang berada di ruang tamu.

"Kenapa menghindar ?" tanya Hesa

"Gue lagi ngga mau berdebat pagi ini." balas Gaura

"Siapa yang mau ajak berdebat, gue tanya kenapa menghindar ?"

Gaura diam.

"Jawab, Gaura Althanasia Gasendra!"

"Harusnya gue tanya, kenapa lo masih ada di Jakarta ?" tanya Gaura

"Karena gue mau selalu bareng lo, Gaura!"

"Sadar, Hesa! Kita berdua ini udah jadi saudara." ucap Gaura

"Persetanan sama kata itu, Ra! Gue benci, dan gue ngga bisa jauh dari lo." ucap Hesa

Hesa menarik tubuh Gaura dalam pelukannya.

"Lo milik gue, Gaura!"

Bibir Gaura dengan bibir Mahesa bersentuhan. Mahesa melumat bibir Gaura tanpa henti, ia tidak ingin kehilangan Gaura lagi, ia tidak ingin jauh dari Gaura lagi.

"Hes--"

Tangan Mahesa meraba kearah dada Gaura. Hal itu membuat Gaura sedikit tersentak dengan tindakan Mahesa.

"Mahesa!" Gaura berusaha sekuat tenaga untuk membrontak

"Lo milik gue, Ra! Gue cemburu liat lo." ucap Mahesa

"Mahesa, berhenti! Gue mohon, Hesa." ucap Gaura

"Ngga bisa, gue hanya mau lo, gue ngga mau kita jauh lagi!"

"Hesa, gue disini, tenang ya." bisik Gaura

Mahesa tidak menggubris ucapan Gaura, ia menarik tangan Gaura dan mengikatnya. Mahesa membuka paksa pakaian Gaura, sungguh lekuk tubuh Gaura sangat indah.

"Lo gila, Mahesa! Lepasin gue, gue mohon, Hesa!"

"Gue gila karena lo, Gaura! Andai orang tua kita ngga menikah, pasti kita bisa bareng terus." ucap Mahesa

Mata Gaura membulat, saat merasakan sesuatu masuk kedalam area sensitifnya.

•••••

"Besok acara ulang tahun Vior, lo bakal datang nanti ?" tanya Reksa pada Shaka

Shaka mengangguk, "Gue datang."

Reksa dan Shaka melirik kearah Regan. Lelaki itu sudah satu jam sibuk dengan laptopnya. Namun ada yang membuat Reksa dan Shaka bertanya-tanya, Regan seperti tengah menahan amarahnya terlihat sangat jelas rahangnya mengeras.

"Fuck you, Mahesa!" umpat Regan

"Lo kenapa ?" tanya Shaka

UNCONDITIONALWhere stories live. Discover now