Part 05

443 30 8
                                    

Suara jam beker, membuat sang pemilik yang masih bergulat dengan mimpinya terganggu. Gathan berdecak tidak jelas, lalu tangan jenjangnya meraih jam beker yang berada dimeja sebelah tempat tidurnya. Gathan menutupi tubuhnya kembali dengan selimut. Belum sempat selimutnya menutup sempurna ke tubuhnya. Suara pintu terbuka, membuat Gathan berdecak kembali. Seseorang menarik paksa selimut Gathan.

"Gathan! Bangun lo, ayo sekarang kita lari pagi." Seru Gerald sang Kakak.

Gerald Ervis Setyaki, Kakak pertama dari Gathan. Gerald yang lulusan dari SMA Ganesha itu, adalah seorang dosen disalah satu Universitas ternama di Korea Selatan. Dan saat ini Gerald sedang mengambil cuti libur. selama seminggu. Gerald baru saja datang ke Indonesia kemarin sore. Gerald sesok Kakak yang sangat sayang pada Adiknya. Bahkan Gerald memiliki sikap yang sangat dewasa seperti seorang Ayah.

Gathan mendengus, lalu dengan terpaksa Gathan bangkit dari tidurnya. Berjalan masuk kedalam kamar mandi dengan malasnya.

"Gua tunggu dibawah, jangan lama! Nanti keburu siang," Tukas Gerald.

"Hmm," Gathan hanya menyahutnya seperti itu.

Suara bel rumah Gathan. Gerald yang baru saja sampai dilantai bawah, langsung berjalan keruang utama. Cowok berbadan tinggi itu, membuka pintu rumahnya. Senyuman hangat Gerald terukir dengan sempurna dan tak lupa lesung pipinya.

"Kak Gerald ? Kapan, Kakak dateng ?" Tanya perempuan yang di depannya itu.

"Kemarin sore, Ta. Mau ngajak Gathan lari pagi ?" Tanya Gerald.

Freta mengangguk, "Iya Kak. Gathan udah bangun belum ?"

"Udah, lagi siap-siap. Kamu kesini sama siapa ? Niat banget jauh-jauh kesini cuma buat ngajak Gathan lari pagi bareng." Gumam Gerald diiringi dengan senyumnya.

"Freta tadi pake taxi, Kak. Udah biasa Freta kaya gini, itu juga kalo Gathan mau. Kalo enggak, iya enggak kesini Kak. Hehehe,"

Gerald hanya tersenyum menangapinya. Gerald tahu hubungan Freta dan Gathan Adiknya. Hubungan mereka memang lebih dari sahabat, tetapi Freta sendiri yang meminta pada Gathan dan Gerald agar hubungannya dengan Gathan tidak di publikan. Entahlah Gerald, sedikit ragu dengan keputusan Freta. Tapi Gerald sebagai Kakak dari Gathan, hanya bisa mendukung apa yang sang Adik lakukan selagi itu baik untuk Gathan.

"Gathan!" Panggil Galen dari luar rumah Gathan.

"Than, bangun belum lo ?!" Seru Galen seraya melangkah kedalam rumah Gathan. Langkah kakinya terhenti, saat melihat Gerald.

"Hyung.," Teriak Galen memakai bahasa Korea.

Galen langsung berlari memelul tubuh Gerald. Gerald sampai sesak nafas dibuatnya.

"Galen! Astaga, gua sesek nafas." Gumam Gerald.

"Kak, lo kapan pulang ke Indonesia ? Kenapa enggak kasih tau gua, astaga gua kangen banget sama lo." Ucap Galen yang begitu antusias.

Gerald terkekeh, "Iya.. Iya maaf gua enggak kasih tau lo juga, gua baru dateng kemarin sore. Gua ambil cuti seminggu, kangen sama Gathan juga anak yanglain,"

"Kabar lo baik, Len ?" Tanya Gerald seraya mengacak rambut Galen.

"Kabar gua baik banget dong. Oh iya Gathan mana, Kak ?" Tanya Galen.

"Ngapain lo cariin gua, kangen ?" Seruan dari seseorang yang baru menuruni anak tangga. Membuat ketiga orang disana menoleh.

Manik mata tajam milik Gathan, tertuju ke Freta. Cewek itu tampak cerah menggunakan baju olahraga berwarna kuning. Melihat Freta berada dirumahnya, Gathan seperti dibuat enggan untuk lari pagi.

My Second LoveWhere stories live. Discover now