DuaPuluhEmpat📍

34K 1.8K 38
                                    

Happy Reading.

Sinar matahari mulai memancarkan cahaya nya.Namun ke empat orang yang sedang berpelukan itu enggan untuk membuka matanya.Seakan mereka tidak ingin melepaskan moment itu.

"Enghh"suara lenguhan Nay.Lalu dia melihat ketiga pria yang masih memejamkan matanya.Nay serasa memiliki 3 anak kembar

"Sudah cukup memandangi nya hm?"suara serak El menyadarkan Nay,lalu dia mengalihkan pandangannya.Kenapa pipi nya terasa panas pikirnya.

"T-tidak aku sedang memandangi anak-anak"Elaknya,El terkekeh lalu membawa kepala Nay agar bersandar di dada bidang suaminya.

Saat ini yang mereka rasakan hanyalah ke nyaman.Seakan mereka tidak ingin terpisahkan lagi.

"Terima kasih"ucap El tiba-tiba.

"Untuk apa?"Tanya Nay bingung.El tersenyum manis,lola sekali istri kecilnya ini.

"Karna memberikan aku kesempatan lagi"Nay tersenyum manis menatap wajah suaminya itu.

Nay hanya mengangguk dan masih menempel di dada bidang El.

"Aku pamit kalau ada apa-apa kabarin aku secepatnya!"Nay hanya memutar bola mata malas,sudah ke sekian kali nya El mengatakan itu.

"Iyaiya sayang"

"Upss"Lalu Nay menutup mulutnya dengan kedua tangannya,sudah pasti sekarang pipi Nay terasa merah.

El tekekeh "Apa-apa aku gak denger tadi kamu bilang apa?"goda El yang justru membuat Nay semakin di buat merah.

Dengan jahilnya El mencium kedua pipi Nay,dan mereka melupakan kedua anaknya yang sendaritadi melihat adegan itu.

"Dek tutup mata kamu!" bisik Yoga.Lalu mereka menutup mata nya dengan kedua tangan mungil itu.

"Bunda ayah ciumanya udah belum,gelap ni Ogi gak bisa liat"lalu kedua pasangan itu menoleh ke belakang terdapat kedua anaknya yang sedang menutup kedua matanya.

"Bunda ayah udah dong pacaran mulu entar kita telat ni!"Kesal Yoga masih dengan mata yang tertutup.

Nay tekekeh.Lupa!

"Buka mata kalian!"lalu kedua anak itu mengerjapkan mata nya lucu dan mengembungkan kedua pipi tembamnya.

"Ayah kalau mau pacalan jangan di sini dong!"ketus Yogi menyilangkan kedua tangannya.Seolah sedang memarahi anaknya yang nakal.

"Bunda kamu nakal"Nay melotot.

Apa-apaan ko jadi aku yang kena.Siapa coba yang main nyosor duluan.Batinnya

"Enak aja kamu tuh,main nyosor aja udah tau ada anak-anak"Sewot Nay.

"Oh jadi kalau gak ada anak-anak kamu?"Ucap El sambil menggoda.

Kedua anaknya itu hanya mendengus kesal "Bunda Ayah udah dong nanti bu gulu malahin kita kalau telat"

"Ah iyaiya maafkan bunda,ayo cepat ambil tas kalian"El terkekeh.Suasana inilah yang El inginkan bercanda gurau dengan orang yang kita sayangi,dan memiliki keluarga yang harmonis.

Tapi...

Apakah rumah tangga El akan berjalan mulus?Bukankah di setiap rumah tangga ada perdebatan kecil?Namun mau bagaimana pun mereka harus bisa menghadapi masalah itu dengan baik-baik.Dan tidak mengambil keputusan secara sepihak,yang justru akan membuatnya menyesal di kemudian hari.

Jam sudah menunjukan pukul 11 siang namun,kedua anaknya belum kunjung pulang,seharus nya jam 10 itu mereka sudah ada di rumah.Nay mulai cemas hendak menelpon sang supir namun dia tidak memiliki nomor hp nya,karna itu supir pribadi El,dan kebetulan setelah malam dimana El dan Nay bersatu pagi nya,El langsung membawa mereka ke rumah yang dulu.Ingin menelpon El tapi dia takut mengganggung pria itu.

BABY TWINS AND BUNDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang