Enam Belas📍

52.9K 2.7K 52
                                    

Typo di mana-mana!!
Jangan lupa vote&coment kawan;)
    
                              ~Happy Reading~

Saat ini semua orang tengah sibuk mempersiapkan segala kebutuhan yang akan di persiapkan,tunggu! Ada acara apakah?

"Wadohhhh Ni rumah apa pasar rame bener"pekik orang itu,karna kaget melihat isi rumah yang terlihat banyak barang-barang dan ada beberapa orang yang sedang menghias ruangan itu.

"Lebay lo,ya pasti rame lah ini kan acara besar "ucap seseorang dari arah belakang dengan berpakaian yang sudah rapi.

"Mau kemana kamu pagi-pagi gini udah mau keluyuran aja inget bentar lagi bakal jadi istri orang,jangan di biasain keluar gak jelas!"Namun sang lawan bicara hanya memutar bola matanya malas,dia jengah mendengarkan nasihat orang itu,lagian siapa juga sih yang keluyuran.

"Heh abang itu nasihatin kamu,denger gak si?"

"Hmm"jawab orang itu,lalu dia pergi begitu saja Wira dibuat melongo melihat respon adik sepupunya itu.

Yap! Orang itu Wira dan Resta,3 hari lagi Resta akan melaksanakan pernikahan di rumahnya.

Jodoh memang tidak ada yang tau ya.Menikah dengan cinta pertama yang harus terpisah karna kepentingan keluarga,sempat hilang kabar kedua-dua,namun tuhan berkata lain,akhirnya Resta dan Rendy Gumelang di pertemukan kembali.

Dengan muka tanpa bersalah Resta duduk santai sambil memainkan hp nya itu,Wira hanya menggelang kepalanya melihat tingkah Resta yang masih seperti anak kecil,lihat aja dengan asik dia mengemut permen gagang.

"Ck ck ck,masih aja tuh permen kamu bawa-bawa udah gede juga"decak Wira,dia juga heran kenapa masih aja ada sikap Resta yang seperti kekanak-kanakan.

"Biarin lah permen itu bikin mood aku balik lagi"jawab Resta dengan sewot.

"Lah badmood kenapa hm?"nahh begini sikap Wira yang tiba-tiba lembut,namun Resta menyukainya,jika sikap Wira sudah seperti ini pertandanya dia sedang serius.

"Ck,Rendy dari kemarin gak ada kabar banggg"rengek Resta sambil mengembungkan pipinya.

Wira terkekeh lalu mencubit pipi Resta dengan gemas "Awwws sakit bang,ko di cubit si"

"Lagian cuman gara-gara itu doang badmood,ya wajarlah dia gak ngabarin kamu,dia pasti lagi sibuk ngurusin pernikahan kalian belum juga kerjaan dia,kamu tau kan kalau dia itu seorang CEO,jadi kamu harus ngertiin posisi dia"nasihat nya dengan lembut,ucapan wira membuat resta diam seribu bahasa,lalu dia langsung memeluk wira.

"Makasih bang"wira hanya tersenyum.

"Kalau ada masalah cerita sama abang"Resta hanya tersenyum,dia sangat bersyukur bisa memiliki kaka sepupu seperti Wira,walaupun kadang membuat dia kesal.

"Molning om,aunty"teriak seseorang dari arah tangga,dengan berpenampilan yang sudah rapi.

"Morning,wahhh ponakan om udah ganteng semua mau kemana kalian?"tanya wira lalu membawa kedua bocah itu ke pangkuannya.

"Kita mau kelual dong om,iya kan bun?"tanya dia sambil melirik bundanya yang tersenyum manis.Wira hanya mengangguk.Lalu dia menatap ponakan satunya yang hanya diam saja tanpa mau mengeluarkan suara.

"Ponakan om satu kenapa?Ko diem aja dari tadi."lalu semua orang mengalihkan pandangannya ke arah Yoga,dan benar memangnya dia terlihat diam saja,dengan muka yang masam.

Namun Nay hanya menghembuskan nafasnya "Semenjak dia hampir tertabrak itu dia lebih banyak bengong,entahlah aku juga tidak tau" jelasnya,dia juga bingung dengan sikap anaknya menjadi dingin seperti ini.

BABY TWINS AND BUNDA [END]Where stories live. Discover now