Sebelas📍

64.4K 3.4K 53
                                    

Sudah satu bulan ini el di rawat di rumah sakit,dan hari ini adalah hari kepulangannya.

"El kamu minum obat dulu ya"titah mama nya el dengan tangan yang berisi berbagai jenis obat.

El hanya menatap jengah obat itu,menurutnya tidak ada gunanya dia hidup,lagian kalau dia harus minum obat tetap aja dia akan mati,itulah pemikirannya.

Padahalkan kematian di tangan tuhan,kita hanya berusaha dan mencoba untuk yang terbaik,yang terpenting harus lebih banyak doa,dengan usaha saja tidak akan cukup,harus dengan di sertai doa.

"Ayolah el,ini demi kesembuhan kamu nak"bujuk mamah el,semenjak dia mengetahui penyakit yang di deritanya,dia lebih sering melamun,daaan dia juga suka membuang-buang obat itu.

Padahal kan itu juga demi kesembuhan dia juga.

"Untuk apa?,sebentar lagi el akan mati mah"jawab nya dengan suara lemah.

"Rafael"bentak mamanya,dia hanya ingin anaknya sembuh kembali dia tidak ingin melihat anaknya yang tak memiliki semangat hidup.

"Benerkan ma?,tinggal sebentar lagi El akan mati mah,untuk apa El meminum obat sialan itu"

"Itu hanya memperlambat kematian El,El tidak mau hidup lagi mah,El sakit,El...El cuman mau anak-anak El dan istri El mah"

"Kenapa tuhan begitu jahat,El hanya ingin mereka"lanjut nya,air mata sudah tidak bisa dia bendung,mama nya El dia tidak kuat melihat anaknya yang begitu rapuh.

Di bawalah kepelukan sang mamah,tangis El semakin pecah,suara yang memilukan meyayat hati siapapun yang mendengarkan.

Dan baru kali ini seorang Rafael yang memiliki sifat dingin,cuek,irit bicara,arogan kini dia terlihat rapuh.

"Mama tau,kamu harus sembuh demi mereka,mama yakin suatu saat kalian akan bersatu kembali"itu lah seorang ibu,yang selalu memberikan dukungan,memberikan semangat tanpa henti,memberikan nasihat dan yang terpenting doa.

Skip.

"El apakah kamu yakin,dengan keputusan kamu"tanya sang mamah sembari mengelus rambut gondrong El.

El mangangguk "El yakin ma,setidaknya jika memang tidak ada kehadiran El,mereka tetap bahagia"jawabnya dengan dengan wajah datar nya.

"Kalau memang keputusan kamu yang terbaik,mama cuman bisa dukung kamu"

"El pergi dulu mah"pamitnya.

"El mama minta sesuatu sama kamu,tolong ya nak ajak Nay beserta kedua cucu mama kesini sebentar saja,mama hanya ingin melihat mereka"pintanya,El hanya tersenyum menanggapinya,dan lalu dia berjalan meninggalkan rumahnya.

Sebenarnya El ingin menolak,bukan nya tidak ingin mempertemukan mereka,namun dia ragu apakah nay mau menerima ajakanya,dan dia pun tidak tega melihat raut wajah mama nya,yang berharap bisa bertemu dengan cucunya.

Setelah menghabiskan waktu 20 menit,akhirnya dia berada di halaman rumah yang lumayan besar,suasana yang nyaman,sejuk,terdapat banyak bunga-bunga yang terlihat segar.

Tok
Tok

Namun tadak ada jawaban dari si pemilik rumah

Tok
Tok

Iya sebentarrr

Terdengar suara teriakan di dalam rumah tersebut,badan El menegang dia tau suara pemilik itu.

Tiba-tiba dia merasa gugup,jatung berdetak kencang,namun sebisa mungkin dia menetralkan rasa gugup dan,tetap memasang wajah dinginnya.

Ceklek.

BABY TWINS AND BUNDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang