Dua belas📍

60.1K 3.2K 37
                                    

Typo bertebaran!!

***

"Nay,ya ampun mama kangen banget sama kamu"ucap mama El lalu dia langsung membawa Nay kedalam pelukannya,Nay yang mendapatkan pelukan tiba-tiba itu tersenyum kecil dan dia tak kalah erat memeluk mertuanya.

"Apa kabar mah?"

"Semenjak kamu pergi mama kurang baik,tapi mama seneng akhirnya mama bisa bertemu kamu lagi"lirihnya dengan tatapan mata yang hmm rindu,penyesalan? Maybe.

Nay yang mendengar ucapan mertuanya pun merasa bersalah,karna dia pergi tanpa pamit,namun jangan salahkan nay,dia hanya ingin mengasingkan dirinya untuk melupakan rasa sakitnya.

"Nay,juga kangen mama,maafkan nay ma karna nay pergi tanpa pamit"

"Tidak!,kamu tidak salah nay justru mama yang minta maaf atas sikap anak mama,mama bisa merasakan rasa sakit itu nay karna kita sama sama perempuan yang di cap sebagai perempuan rendahan"ucap nya dengan rasa bersalah

El,sendari tadi yang melihat percakapan mama nya dan Nay hanya diam,pantas kan dirinya mendapatkan mereka lagi?

Dia bisa melihat ada rasa sakit di manik mata wanita itu,menyesal? Sudah terlambat,penyesalan selalu datang terakhir bukan?,namun kita harus bisa merubah diri kita menjadi lebih baik lagi.

Lalu mama el melirik bocah gembul yang sedang asik dengan mainannya sendiri "Wahhh mereka sangat tampan,hmm tidak jauh beda dengan kamu el,sama-sama tampan jadi kamu masih berfikir mereka bukan darah daging kamu?"Sindir nya yang membuat el diam seribu bahasa.

"Nama mereka siapa nay?"

"Prayoga Frans adiwijaya dan Prayogi frans adiwijaya,panggil aja yoga dan yogi"jelas nay dengan senyum manisnya.

Sejujurnya el baru mendengar nama panjang  kedua anak itu,ada rasa bangga saat nay masih menganggap nya sebagai seorang ayah.

"Nama yang bagus,terima kasih sudah memberikan mama cucu yang sangat tampan ini,dan terima kasih kamu masih menyelipkan nama marga keluarga kita."

Nay yang mendapatkan tanggapan seperti itu hanya mengulas senyum tipis.

"El ke atas dulu"pamit nya dan berlalu begitu saja,nay menatap punggung el yang semakin menghilang di hadapanya.

Sebenarnya dia masih memikirkan ucapan el tadi yang katanya akan pergi lagi,tapi kenapa hati kecilnya seolah tidak menerima keputusan pria itu,apakah dia masih mencintainya? Ouh tentu dia sangat amat mencintai el namun egonya lebih besar.

"Hey nay"panggil seseorang sembari menepuk pelan pundak nya,karna mama nya bingung dengan sikap nay yang tiba tiba diam.

"Ah iya ma kenapa?"

"Kenapa bengong?,ada masalah cerita sama mama"tanya dengan lembut.

"Tidak ada apa-apa ma"jawabnya dengan keyakinan.

"Kamu duduk dulu ya nay,mama ingin bermain dengan kedua cucu mama itu"ucapnya dengan mata yang berbinar,nay hanya mengangguk merespon ucapan mertuanya.

Skip.

***

2 Tahun kemudian...

"Bundaaaa ade nangis"kata seorang anak kecil yang berusia sekitar 4 tahunan itu.

"Kenapa? Abang gak jagain ade nya"jawab nay lalu menghampiri anaknya dengan raut wajah yang cemas.

"Tadi abang jagain nda,tapi adenya bawa sepedanya gak pelan-pelan"jawab sang abang dan mengikuti nay dari belakang.

Lalu Nay membantu Yogi berdiri dan benar terdapat luka kecil di lutut anak itu

BABY TWINS AND BUNDA [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora