~TWO~

2.3K 287 17
                                    

Happy Reading Everyone^^

.

.

.

*Irene POV*

Hampir 30 menit perjalanan, kami semua hanya diam, aku terpaksa harus ikut dengan Taehyung yang duduk disebelahku, dia sedang memejamkan matnya, aku menatap wajah tampannya, jika dia seperti ini-dia tidak seperti seorang kriminal, aku melirik satu namja yang sedang menyetir mobil milik Taehyung. Aku menunduk dan sesekali melirik keluar jendela, kemana kita akan pergi?.

"Sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya." Ucap laki-laki yang menyetir didepan, dia yang tadi memergoki ku sedang menguping pembicaraan mereka, laki-laki tampan bersurai coklat dengan tampang yang sangat menawan menatapku lewat spion tengah, aku menoleh kepadanya, begitupun Taehyung yang membuka matanya setelah mendengar ucapan temannya itu, sepertinya aku tidak pernah bertemu dengannya.

"Tapi..aku lupa dimana." ucap laki-laki itu lagi sambil fokus kembali kedepan.

Mereka gila! Mereka ini pembunuh, bisa saja mereka pernah membunuh seseorang yang wajahnya mirip dengan ku, lalu apa yang harus kulakukan sekarang? Aku harus mencari cara untuk kabur?. Setelah hampir 2 jam perjalanan, mobil berhenti didepan sebuah rumah besar, aku membulatkan mataku melihat rumah ini.

Rumah ini berada di kawasan pegunungan diujung kota Seoul tidak banyak rumah warga didaerah sini, ini adalah lokasi yang sangat cocok untuk para kriminal seperti mereka.

'Oh God, apa para pembunuh ini tinggal disebuah rumah besar seperti ini? Ini istana!' aku keluar bersama Taehyung yang masih setia menggengam tangan ku. Aku berjalan dibelakangnya. 'Tunggu, Irene ini bukan saatnya untuk kagum dengan rumah yang mereka tempati, ini akan menjadi takdir hidup dan matimu' aku mengumpat pada diri sendiri.

Kami masuk kedalam rumah tersebut, mataku kembali membulat terpesona akan interior rumah tersebut, rumah ini terlihat sangat mewah, aku dan yang lain masuk kesebuah ruangan besar, disini adalah ruang keluarga, terdapat TV, sofa dan rak buku berjej...

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Kami masuk kedalam rumah tersebut, mataku kembali membulat terpesona akan interior rumah tersebut, rumah ini terlihat sangat mewah, aku dan yang lain masuk kesebuah ruangan besar, disini adalah ruang keluarga, terdapat TV, sofa dan rak buku berjejer di dinding dengan nuansa klasik bercat putih gading.

"Siapa dia?" aku menoleh mendengar suara berat dari seorang pria bersurai Blonde yang sudah berdiri didepan kami, kenapa para kriminal ini tampan semua, apa semua penjahat memiliki visual seperti ini?

"Dia melihat kita membunuh seseorang." Ucap Taehyung.

"What? Terus kenapa kau membawanya kesini? Kenapa kau tidak membunuhnya saja?" Tanya Namja itu, aku bergidik ngeri, apa dia tidak punya rasa kasihan? Bagaimanapun aku wanita.

"Belum, dia akan sangat berguna bagi kita, dan Jimin! suruh pergi wanita-wanita murahan yang kau bawa semalam." Ucap Taehyung kesal sambil menatap laki-laki tampan lainnya yang bernama Jimin yang duduk sambil nonton tv itu, aku semakin takut, ada berapa pembunuh yang berada didalam rumah ini.

Falling In Love With A Killer [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant