~FOUR~

1.8K 255 14
                                    

Happy Reading Everyone^^

.

.

.

*Irene POV*

Aku diam menatap manik mata Taehyung, entah kenapa jantungku berdegup dengan kencang, dia diam juga aku semakin menahan nafasku dan mencoba untuk menjauh.

"Bi..bisakah kau menjauh." Ucap ku

"Berhenti bicara yang tidak penting, kau itu tawanan jadi kau cukup diam dan patuhi apa perintahku." Ucap Taehyung melepaskan tarikannya membuatku mundur dan duduk seperti semula.

Jujur saja, terkadang ucapan-ucapan Taehyung memang begitu menyakitkan, ketika aku menatap wajahnya untuk seperkian detik aku lupa bahwa kenyataannya Taehyung adalah seorang Pembunuh sadis.

Ugh! Rasanya aku ingin menangis.

Setelah hampir 2 jam perjalanan, aku melihat bangunan cukup tua didepan kami, lokasi rumah ini jauh dipedalaman tanpa ada orang yang melintas, Taehyung menariku untuk keluar, aku mengikutinya, ini masih siang namun rumah itu terlihat menyeramkan.

Taehyung menggandengku masuk kedalam, disana sudah ada Namjoon dan namja bersurai blonde yang pernah aku bilang, selain mereka berdua disana juga ada sepasang suami istri yang sedang duduk di lantai ubin yang kotor, aku ralat bukan duduk tapi berlutut.

"Tae..kau sudah datang." Ucap Namjoon

"Kenapa kau membawanya?" Tanya Namja Bersuari blonde, aku hanya diam, dan memperhatikan kedua orang yang berlutut itu, kasian mereka.

"Hanya untuk jaga-jaga, bagaimana? Apa mereka sudah setuju dengan pertaruan yang Seokjin berikan." Tanya Taehyung kepada Namjoon, jadi laki-laki bersurai blonde itu bernama Seokjin.

"Mereka masih diam, mereka lebih memilih menjaga rahasia daripada nyawa." Ucap Namjoon. Taehyung maju dan berjongkok didepan kedua orang itu, dan aku harus terpaksa mengikutinya jongkok.

Ugh! Ini adalah posisi yang tidak enak, paha ku bisa terlihat dengan jelas jika berjongkok seperti ini, terkutuk kau Kim Taehyung. "Jadi kalian lebih memilih menutupi rahasia bos kalian? Aku tidak menyangka jika kalian sangat setia dengan majikan kalian." Ucap Taehyung.

"Kami tidak takut denganmu, kau hanya anak kecil yang berusaha untuk membalaskan dendam terhadap ayahmu kan." Ucap Wanita paru baya dengan seringai diwajahnya, sepertinya aku salah menilai, mereka ini bukan tawanan biasa mereka tau seluruh pekerjaan di dunia gelap ini.

Aku meringis ketika tangan Taehyung bergerak tiba-tiba untuk mencekik leher wanita itu "Tae..Taehyung." ucap ku pelan karena terdorong kedepan, apa dia lupa jika tangannya masih terborgol denganku.

Suami dari wanita itu mencoba untuk melepaskan cekikan Taehyung. "Ukh! Uhuk uhuk." Wanita itu sudah tersedak, namun tidak ada tanda-tanda seseorang menyetop perlakuan Taehyung, begitupun teman-temannya yang hanya diam menonton seakan-akan ini hal yang menarik.

"KIM TAEHYUNG!" teriakku, membuat dia melepaskan cekikannya dan menoleh kepadaku, matanya berkilat marah, apa kau salah berteriak seperti itu.

"Oh..ada yang cari mati rupanya." Ucap Jungkook mebuatku menoleh kearahnya, bingung, Taehyung berdiri membuatku ikutan berdiri, dia menarikku menuju salah satu kursi tua dan menyuruhku duduk.

Aku duduk, dia mmeminta sebuah tali "Tae..apa yang akan kau..."

"DIAM!" teriaknya membuatku menutup mataku kaget.

Dia melepaskan borgolnya dari tangan ku, setelah menerima tali dari Jungkook Taehyung mengikat tubuhku dengan kursi, dia melilirkan tali tersebut cukup kencang membuatku sulit untuk bergerak bahkan tanganku pun tidak bisa digerakan selain jari jariku.

Falling In Love With A Killer [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora