~TWENTY ONE~

1.7K 193 19
                                    

Helloooooo~ sesuai janji kemarin di pengunguman aku update hari ini karena...karena aku ga nyangka jika FF aku lagi nangkring di nomor satu tag #Vrene ya ampun happy banget aku tuh, dan semua ini berkat kalian yang setia membaca vote, comment ff aku ini terima kasih banyak^^

karena aku ga nyangka jika FF aku lagi nangkring di nomor satu tag #Vrene ya ampun happy banget aku tuh, dan semua ini berkat kalian yang setia membaca vote, comment ff aku ini terima kasih banyak^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

lihat lihat ga yangka bangeet ya ampuuuun really really kamsahamnida hehe^^]

jadi gausah panjang panjang lagi langsung aja happy reading^^

.

.

.

*Author POV*

"Apa maksudmu Tae? Berdua bagaimana?" tanya Irene lagi, Taehyung malah tersenyum dan tertawa pelan, Irene semakin bingung melihat laki-laki disampingnay tertawa seperti orang gila.

"Aku lupa kalua nanti kita tidak tinggal berdua saja." Ucap Taehyung dan dijawab anggukan oleh Irene, karena Irene tau jika nanti pasti teman-teman Taehyung akan ikut kemana kita pindah bukan?

"Aku lupa jika nanti kita berdua akan tinggal Bersama dengan anak kita juga." Ucap Taehyung membuat Irene menginjak rem dengan mendadak membuat Tubuh Taehyung hampir menabrak dashboard, untung saja dia selalu memakai seatbelt, suara klakson dimobil belakang Irene berbunyi nyaring, membuat Taehyung kesal dan membuka jendela mobilnya dan mengancungkan jari tengah kepada mobil dibelakangnya, padahal mobil dibelakang adalah mobilnya Jimin.

"Rene, aku baru saja lolos dari maut dan kau sudah ingin membunuhku huh?" tanya Taehyung, Irene bengong menatap Taehyung, dia masih memproses ucapan Taehyung tadi, apa katanya barusan? Anak kita? Maksud dia itu anaknya dan dia kan?

"Jangan bercanda Tae, apa maksudmu anak kita?" tanya Irene

Taehyung hanya tersenyum "Bergantilah denganku, aku akan menyetir mobilnya." Ucap Taehyung, dia melepas seatbeltnya dan keluar, Irene yang masih bingung berpindah kekursi yang tadi diduduki oleh Taehyung.

Setelah laki-laki tampan itu mulai menjalankan mobilnya kembali "Aku benar-benar menginginkan mu Bae, setiap malam aku selalu berfikir untuk hidup bersama mu, dirumah sederhana kita dengan anak-anak kita sampai kita tua." Ucap Taehyung

Irene menoleh lagi, dia tidak habis fikir jika Taehyung benar-benar memikirkan hal tersebut, bahkan sudah sejauh itu, Irene tersenyum "Kenapa kau bisa befikiran seperti itu?" Tanya Irene

"Aku sudah tidak bisa lagi berfikiran untuk tidak hidup denganmu Rene, aku tidak bisa membayangkan jika tidak ada kau disisiku, sudah ku bilang bukan? Jika kau tidak ada aku mungkin benar-benar akan mati, aku lebih takut kau menghilang daripada kematian Rene." Ucap Taehyung tanpa menoleh kearah gadis itu.

"Kau gila Tae." Ucap Irene

"Aku memang gilan Rene, gila karenamu haha...dulu pada saat aku membawamu kerumahku pertama kali aku tidak pernah mengira jika aku akan seperti ini Rene, aku akan mengira cepat atau lambat aku harus membunuhmu, namun takdir berkata lain." Ucap Taehyung lagi, dia menepikan mobilnya, Irene masih menatap kearah laki-laki tampan yang duduk dikursi kemudi itu.

Falling In Love With A Killer [END]Where stories live. Discover now