~FIFTEEN~

1.2K 188 18
                                    

Hai^^ update lagi semoga kalian suka sama updateannya^^

Happy Reading^^

.

.

.

*Author POV*

Taehyung baru saja kembali dari pekerjaannya dia masuk kedalam kamar dan melihat Jennie yang tertidur di kasurnya sambil memeluk foto ibunya, matanya terlihat sembab, bibirnya terdapat luka kecil dan sedikit biru dipipinya, Taehyung duduk dipinggiran Kasur, tangannya mengelus kepala Jennie lembut.

Taehyung sangat marah kepada ayahnya karena ketika marah ayahnya selalu melampiaskan ke Jennie, Taehyung sudah pernah bilang pukul saja dirinya namun ayahmnya masih saja tetap menyiksa Jennie, Taehyung kesal karena kekuatannya belum sebesar Ayahnya dia tidak bisa melawan ayahnya sekarang, bahkan Seokjin kakaknya yang 2 tahun lebih tua darinya masih memikirkan cara agar kami bebas dari rumah ini.

"Maafkan Oppa Jen, aku tidak bisa menjagamu dengan benar, Eomma pasti sangat marah padaku dan Seokjin Hyung. Aku berharap kau dapat bertahan aku akan pastikan kita hidup bahagia Jen." Ucap Taehyung lagi lalu mengecup kepala adik kesayangannya tersebut.

.

.

.

Esoknya Taehyung sangat disibukan dengan kerjaan begitupun Seokjin, setelah pukul 23.50 Taehyung masuk kedalam bersama dengan Seokjin, Taehyung baru saja mengecek ponselnya dan terdapat 30 panggilan tidak terjawab dari Jennie, Taehyung yang kaget segera berlari kekamarnya.

"JENNIE!" teriak Taehyung, Jennie menoleh kearah Taehyung dan segera memeluk kakak laki-lakinya itu, Jennie terlihat berantakan, wajahnya terdapat luka baru, Taehyun memeluk Jennie erat, Seokjin berjongkok dan mencoba melihat luka Jennie.

"Sial! Laki-laki tua itu benar-benar sudah kelewatan bagaimana dia bisa melukai putrinya sendiri seperti ini! Brengsek!" ucap Seokjin sambil membuka laci kamar Taehyung mencari kotak obat.

"Oppa..hiks aku..sudah tidak kuat lagi Oppa, aku ingin pergi bersama Eomma, Oppaa...hiks" tangis Jennie pecah membuat Seokjin berhenti sejenak begitupun Taehyung yang terdiam lalu menggeleng cepat.

"tidak...kau tidak boleh pergi meninggalkan kami, jangan pernah berfikir seperti itu." Ucap Taehyung.

Seokjin mengambil kotak obat dan duduk didepan Jennie, luka di kepalanya benar benar membuat Seokjin marah, jelas sekali bahwa ayahnya, tidak bukan ayahnya tapi iblis itu memukul kepala Jennie dengan botol kaca.

"Oppe...tolong aku Oppa, aku tidak mau bertemu dengannya lagi aku ingin pergi bersama Eomma, kumohon hiks Oppaa." Ucap Jennie kepada Seokjin.

"Oppa! Kumohon hiks...Oppa." Ucap Jennie lagi memohon sambil terus menangis, Taehyung mengacak rambutnya frustasi.

"Jennie, dengarkan aku, bagaimanapun caranya Oppa akan selalu melindungimu, aku tidak akan membiarkan dia menganggumu lagi." Ucap Taehyung

"Apa Oppa takin, hiks...dia tidak akan berhenti Oppa sampai aku mati, dia membenciku seperti dia mebenci Eomma...aku tidak bisa hidup seperti ini lagi." Ucap Jennie.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang Tae?" Tanya Seokjin sambil menatap adik laki-lakinya itu, Taehyung menoleh lalu maju menarik kerah baju kakaknya itu.

"Apa? yang harusnya berfikir itu kau Hyung! Kau adalah kakak kami? Kenapa kau malah bertanya kepadaku?" Tanya Taehyung kesal, tatapannya benar-benar mirip ayahnya sekarang.

Falling In Love With A Killer [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat