MOURA'S [ END ]

MOURA'S | 1.9

1.9 | Unexpected.

Moura memasuki kamar yang sudah disiapkan oleh Aland. Bertahun-tahun lamanya tidak bertemu, hanya ada kecanggungan yang terasa.

10 years ago..

"Lalu apakah kau punya Barbie, Mora?"

"Kau bertanya padanya? Mana mungkin Mora memiliki Barbie. Dia 'kan seperti laki-laki."

Sang gadis hanya menatap jengah teman-teman perempuannya yang menertawakan.

"Tapi setidaknya dia lebih cantik dari pada kalian." Sahut tetiba lelaki tinggi merangkul pundaknya.

Moura tersenyum tipis sambil menyikut perut Jonathan.

"Mora, sayang! Kau dimana?"

Mendengarnya Moura melirik sekilas pada Mamanya yang memanggil, lalu beralih kembali pada teman-temannya. "Aku akan kembali." Pamit sebelum pergi diikuti Jonathan dibelakang.

Setelah sampai, Moura terdiam menatap kagum wanita cantik dihadapannya.

"You are so beautiful, Mama."

Anna mengusap lembut pipi Moura. "Like you, honey. But.." Tatapan Anna ke bawah, melirik sepatu boot putrinya yang sudah kotor oleh bercak tanah. "Your boots. Kita belum sampai puncak acaranya, sayang."

Moura memberi senyum kuda. "Sorry, Mama. Bootsku kotor karena tadi Diana mau merusak bunga Mama, jadi aku memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi."

"Oke, thank you." Anna mendengus gemas. "Change your shoes, now."

Pun Moura mengangguk patuh, dan tanpa kata gadis kecil itu pergi dari hadapan Anna.

"Jangan lari Moura!"

Larian kecil Moura terhenti, menatap Mollena yang memperhatikannya tajam. "Sorry, Nonna."

"Ada apa di sepatumu?" Mollena menyipitkan matanya.

Moura hanya menyengir, tidak menjawab. "Nonna, apakah Nonno akan datang?" Pintarnya beralih.

Sementara yang Mollena yang ditanya, seketika terdiam dengan wajah berubah datar.

"Nonna?"

Wanita tua itu mengedikkan bahunya, lalu langsung pergi begitu saja. Moura mengernyit. Pun ia kembali berjalan mencari Lea untuk meminta sepatu lain.

Namun saat melewati tangga, Moura melihat Papanya masuk ke dalam sebuah ruangan dengan membawa seseorang.