MOURA'S | 0.4

615 109 60
                                    

0.4Start Planning.









"Pulang nanti jangan langsung main ya! Kamu udah janji jalan sama aku, lho." Ucap seorang wanita seraya memberikan segelas susu pada pemuda yang sedang mengikat tali sepatunya.

"Tapi nanti ada futsal, cantik." 

"Kemarin kerja kelompok, hari ini futsal. Terus waktu sama aku nya kapan?"

Lelaki itu menaruh gelas bekas susunya di meja setelah menenggaknya sampai habis. "Besok, ya?"

"Besok aku udah masuk, dan jadwal setelahnya pasti akan padat! Come on, Honey... Kapan lagi kita punya waktu?" 

Pemuda itu berdiri, kemudian mencium keningnya. "Julio usahain."

Wanita itu tersenyum lebar. "Jangan pulang telat, yaa."

Julio mengangguk. "Udah, ya. Julio berangkat." Pamitnya seraya mengambil helmnya di bawah kursi.

"Take care, sayang!" Wanita itu menatap punggung putra semata wayangnya yang mulai menjauh dengan motornya.

🦋

Moura sedikit mengendurkan dasi sekolahnya yang Jonathan pasangkan di lehernya tadi sebelum berangkat, melirik sedikit pada Jonathan di sampingnya yang sedang fokus pada ponselnya. 

Hari pertama beraktivitas di negara orang membuat Moura sedikit gugup. Pun ia berusaha menguasai diri tatkala bus yang di naikinya  berhenti tepat di pemberhentian dekat gerbang sekolah barunya.

Moura berdiri dari bangkunya, lalu berjalan dengan tangan Jonathan yang menggenggam erat tangan Moura, menuntunnya untuk turun. Beberapa orang yang mengenakan seragam yang sama dengannya ikut turun satu per satu.

"Ayo masuk," Dengan percaya dirinya, Jonathan masih menggenggam tangan Moura.

Moura menarik tangannya. "Kau tidak perlu masuk," ucapnya sedikit terganggu dengan tatapan orang sekitar.

"Tidak mau aku antar ke dalam?"

Moura menggeleng.

"Baiklah, nanti pulang langsung kabari, ya. Aku pergi." Pamit Jonathan dibalas anggukan singkat Moura.

Melihat Jonathan yang sudah pergi, Moura berbalik.

SMAN REVORD JAKARTA

Moura menghela nafasnya dalam, sebelum akhirnya masuk ke dalam sekolah tersebut.

Pandangannya berkeliling. Ada beberapa siswa yang mengenakan seragam formal di lapangan luas di tengah sekolah, yang sepertinya sedang mempersiapkan sebuah acara. Tunggu,

Tadi Jonathan tidak mengatakan bahwa akan ada acara di sekolah, lho.

"Hai, kau Moura 'kan?"

Moura sedikit tersentak ketika ada seorang wanita menyapanya dengan hangat. Dia diam dengan kening berkerut, sadar wanita itu bisa berbahasa Italia.

"Kenalkan namaku Sonya, guru bahasa di sekolah ini. Kemarin aku sudah bertemu dan sedikit berbincang dengan kakakmu, Jonathan."

MOURA'S [ END ]Where stories live. Discover now