Love From Mafia Part 12 Tidak Ada Artinya

155K 6.2K 28
                                    





Semenjak kehamilan Ciara, Bara lebih memperhatikan Ciara lebih tepatnya mengekang Ciara, bahkan Ciara dilarang beraktifitas yang berat berat, jika biasanya yang melayani Ciara Mia kini Bara menambah satu pelayan lagi untuk Ciara, Raras namanya, namun semenjak Raras yang menjadi pelayannya Ciara merasa seperti tawanan, bahkan Mia pelayan Ciara yang dulu tidak berkutik dengan Raras saking keras dan disiplinnya Raras.

Ciara hanya bisa melihat televisi di kamarnya, saking malasnya Ciara dengan kelakuan Raras yang melarang Ciara untuk ini dan itu, padahal Ciara baik baik saja, sebenarnya Ciara itu hamil atau orang penyakitan sih, kenapa sampai di perlakukan seperti ini. Ciara merindukan hari harinya yang sibuk, pemotretan sana sini, syuting iklan, liburan bersama teman teman seagensinya.

Ciara menatap kosong layar televisi di depannya, bahkan Bara masuk ke kamar Ciara pun Ciara tidak menyadarinya, entah apa yang difikirkan Ciara hingga dia tidak menyadari keberadaan Bara di sampingnya.

“Apa yang kamu fikirkan?.” Tanya Bara, membuat Ciara terlonjak. Pasalnya Ciara tidak tau kapan Bara sudah berdiri di hadapannya.

“Ahhh enggak ada.” Balas Ciara canggung.
Bara meliriik sekilas kearah televisi yang masih menyala, pemberitaan Ciara yang hegkang dari pekerjaannya sebagai model memang sudah tercium media dari beberapa hari yang lalu, hingga banyak wartawan yang memburunya, namun Ciara seperti hilang di telan bumi, tidak ada jejak Ciara sama sekali.

“Apa kamu baik baik saja?.” Tanya Bara, Ciara hanya mengangguk.

“Masih memikirkan karir kamu?.” Tanya Bara pada akhirnya.

“Menurut kamu bagaimana? Ahhhh aku lupa jika kamu tidak pernah merasakan jatuh, tapi kamu lebih sering membuat orang terjatuh, jadi kamu tidak akan tau rasanya bagaimana,” Ini ucapan Ciara yang paling panjang menurut Bara setelah Bara menghancurkan karir Bara.

“Apa kamu ingin merasakan yang lebih sakit lagi, aku dengar kamu sangat sangat menyayangi anak anak panti asuhan, bagaimana kalau aku bermain main dengan mereka, pasti serukan?.” Pertanyaan Bara mampu membuat wajah Ciara pucat pasi, jika Bara saja mampu menghancurkan karirnya maka bukan hal sulit Bagi Bara menghancurkan panti asuhan tempat tinggalnya dulu.

“Apa kamu sekejam itu Bara? Mengusik orang orang yang tidak bersalah?.” Tanya Ciara, pada akhirnya tidak mungkin memendam rasa ingin tahunya dalam dirinya.

“Ahhhhh,, entahlah, mungkin jika aku tidak sibuk nanti mungkin bermain main dengan mereka akan menyenangkan,” Bara menyunggingkan senyumnya, seolah olah Bara tidak melakukan kesalahan.

“Apa manusia tidak ada artinya lagi bagi kamu Bara?.” Tanya Ciara dengan mata yang berkaca kaca, sayang Bara tidak melihat wajah Ciara, karena Ciara menunduk.

“Aku hanya senang bermain dengan orang yang menghalangiku, membantah ucapanku, berkhianat pada ku, tapi menyiksa orang orang di sekitarnya juga orang orang yang di sayangnya membuat mereka merasakan sakit berkali lipat, aku suka itu dari pada membunuhnya secara langsung, aku lebih suka melihat mereka merasakan sakit berkali lipat.” Balas Bara, tangan Bara memegang pelan dagu Ciara, mengangkatnya, satu air mata Ciara lolos begitu saja mengenai tangan Bara, Ciara yang tidak ingin Bara melihat air matanya jatuh langsung mengusap air matanya, Ciara tidak ingin Bara senang atas kesedihannya.

“Aku ingin jalan jalan,” Ciara bangkit dari duduknya, namun Bara masih berdiri di hadapan Ciara sehingga jarak Ciara dan Bara sangat dekat, mungkin jika Ciara mendongak dia akan mencium bibir Bara.

“Bara bisa menggirkan?.” Tanya Ciara. Namun Bara tidak bergeming, dia tetap berdiri di depan Ciara.

****

Love From MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang