Love From Mafia Part 49 Rekayasa Bara

83.5K 4.4K 32
                                    

hai gaeeesss selamat sore, aku up hari ini, sedikit pengumuman, jadi tgl 31 des- 2 jan, aku ada acara, jadi minggu ini aku balakan up mingkin 3 bab, part 50 bakalan aku up besok.. jadi maafkan aku yg tidak bisa menemani awal tahun kalian, see u gaesss.






Siang ini Esther dan Celine datang ke rumah sakit jiwa untuk menjenguk Audrey, sebenarnya hanya Esther namun Celine memaksa untuk ikut, jadi disinilah mereka berdua.

Sepanjang jalan menuju ruang isolasi Celine melihat lihat lingkungan sekitar, cukup sepi dari yang dia bayangkan, atau mungkin memang sengaja Audrey di tempatkan di ditempat yang sepi.

Esther dan Celine hanya bisa melihat Audrey duduk di tempat tidur, mereka tidak diperkenankan untuk masuk karena Audrey bisa mengamuk kapan saja, agar semuanya terjaga dengan baik mereka yang menjenguk Audrey hanya di perbolehkan melihat dari luar.

“Apa Audrey sudah lama seperti ini Tan?.” Tanya Celine,

“Mungkin satu bulan lebih, semua gara gara Bara, andai Bara tidak menyekap Audrey, mungkin Audrey tidak akan seperti ini.” Esther masih menyalahkan Bara, tanpa dia memikirkan jika apa yang dilakukan Audrey pada Ciara hal yang biasa

“Sebenarnya apa yang dilakukan Audrey sampai Bara membuat Audrey seperti ini, Bara memang sungguh kejam, orang seperti itu memang harus di hancurkan, kalau perlu harus di bunuh.” Celine berkomentar, walau dia juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.

“Semua itu gara gara jalang sialan itu, bisa bisanya Bara lebih memilih membela jalang itu daripada Audrey,” Jika mengingat apa yang terjadi dengan Audrey waktu itu, Esther benar benar ingin membunuh Ciara.

“Dia,, entah simpanan Bara atau apa, yang pasti dia awal dari segala penderitaan Audrey.” Esther memang tidak tau siapa Ciara, bahkan wajahnya saja Esther tidak tau.

“Tante yang sabar,, kalau Tuan Ariano berhasil membuat Bara hancur Tante bisa membalaskan dendam Tante pada Bara dan juga pada simpanan Bara itu.” Ucap Celine, tentu Esther akan ingat apa yang dilakuakn Bara pada Audrey, sampai kapanpun Esther tidak akan pernah melupakan Bara dan perempuan itu.

“Sepertinya kita harus segera kembali, Aku harus mengunjungi Kak Catya, saat ini keberadaan JOnnas disembunyikan, aku tidak tau kondisinya, satu satunya yang bisa memberi tau kondisi hanya Kak Catya,” Celine mengangguk mendengar ucapan Esther, lagian dia juga tidak mau lama lama dirumah sakit ini.


Celine dan Esther berpisah di perkiran rumah sakit, karena Celine telah di jemput supir Ariano, selama menjalankan perannya sebagai Celine anak yang terbuang, Ariano memang memberikan fasilitas mobil dan apartemen untuknya.
Celine dengan santai memainkan ponselnya, mencrai tau siapa Bara sebenarnya dan siapa simpanan Bara, namun disini tidak ada sama sekali berita tentang simpanan Bara yang sebenarnya, karena banyak skandal Bara bersama model ataupun artis di Indonesia dan beberapa model luar negeri yang sayangnya cantik cantik semua, membuat Celine cukup iri dengan mereka.


Tiba tiba mobil yang ditumpangi Celine berhenti mendadak.

“Ada apa Pak?.” Tanya Celine penasaran.

“Tidak tau Non, saya akan mengeceknya terlebih dahulu,” Supir turun dari mobilnya, mengecek bagian roda mobil namun tidak ada yang kempes, satu satunya yang bermasalah mungkin mesin mobilnya.

“Non, saya akan mengecek mesin mobilnya sebentar, jika tidak bisa di hidupkan mobilnya saya akan memanggil supir lain untuk menjemput anda,” Celine hanya mengangguk, dia tidak tau tentang mobil dan mesin yang dia tau hanya memuaskan laki laki di ranjang, dia paling jago.

Supir membuka kap depan, melihat apakah ada mesin mobilnya yang bermasalah. Setelah meneliti mesin mobilnya, ternyata ada masalah dengan mesin dan harus dibawa ke bengkel.

“Nona, maafkan saya,, mesin mobilnya tidak bisa nyala, saya akan menghubungi supir lain untuk menjemput anda,” Jelas sang supir, Celine hanya mengangguk mengiyakan.


***


Ciara sedang berada di kamar yang sekarang menjadi tempat pemulihan Jonnas, tepatnya di kamar paling ujung mansion ini.

Keadaan Jonnas telah membaik, Ciara bersyukur walau Jonnas sempat kritis namun kondisinya sekarang sudah membaik tinggal pemulihan saja.

“Cia,, apa kamu betah di mansion ini?.” Tanya Jonnas pelan.

“Iya,, Cia betah tinggal disini Dad,” Jika Ciara membiasakan memanggil Catya Mommy maka Ciara juga membiasakan memanggil Jonnas Daddy.

“Syukurlah kalau kamu nyaman tinggal di mansion ini, apapun yang kamu inginkan kamu bisa meminta Daddy atau Mommy, kamu anak satu satunya yang Daddy dan Mommy miliki, jadi jangan sungkan sayang,” Ciara hanya mengangguk mendengar apa yang dikatakan Jonnas, walau dia sendiri merasa sudah cukup dengan apa yang dia miliki saat ini.

“Apa kamu akan tinggald London atau kembali ke Indonesia sayang setelah ini?.” Tanya Catya, Catya baru saja bertemu dengan Ciara, dan mereka baru saja bersama, Catya merasa berat melepaskan Ciara.

“Ciara mengikuti Bara, Barakan suami Ciara, jadi Ciara ikut kemanapun Bara pergi,” Jonnas tersenyum, anaknya ternyata telah tumbuh dewasa, dia tau dimana dia harus menetap dan tinggal.

“Kalau gitu Mommy aka minta Bara tinggal disini, Mommy tidak mau kamu dan Bara meninggalkan Mommy dan Daddy di mansion sendirian, rasanya Mommy dan Daddy benar benar tidak memiliki anak sama sekali,” Catya berkeluh kesah pada Ciara dan Jonnas.


“Bara akan kembali ke Indonesia Mom,, Mommy juga orang Inodonesia, kenapa enggak tinggal di Indonesia aja,” Sahut Bara, Bara dan Axel baru saja masuk ke kamar Jonnas.

“Tumben kalian bersama mengunjungi Daddy, biasanya gantian.” Catya memberi komentar pada kedua anak laki lakinya.
“Bara mencari Ciara, kalau Axel, tanya aja sendiri,” Bara menghampiri Ciara yang berdiri di samping tempat tidur Jonnas.

“Ikut aku sebentar,” Bara menggenggam tangan Ciara, mau tidak mau Ciara mengangguk, walau hubungan rumah tangga Ciara dan Bara sedang renggang, namun Ciara tidak ingin kedua orang tuanya tau begitu juga dengan Bara.

“Mom, Dad, Bara dan Ciara keluar sebentar,” Jonnas dan Catya hanya mengangguk sebagai respon mereka.
Bara membawa Ciara keluar dari kamar Jonnas, meninggalkan merek bertiga di kamar.

“Apa yang terjadi dengan Bara dan Ciara, sepertinya mereka sedang perang dingin.” Jonnas tiba tiba berkomentar.

“Tanya aja sama Axel apa yang dia lakukan pada Ciara beberapa hari yang lalu,” Catya membuat Axel dalam masalah sepertinya.
“Axel apa yang kamu lakukan pada Ciara?.” Tanya Jonnas penasaran.

“Tidak ada, Axel tidak melakukan apapun pada Ciara,” Balas Axel santai.

“Masih mau bohong,,” Catya menghampiri Axel, dan menjewer telinga Axel lagi.

“Adduuuuhhhh Mom sakittt,,, Mommm udahhhh sakiiiiittttt,,,” Axel mengaduh,, Mommynya itu entah kenapa suka sekali mencubit telinganya dari dulu, untung aja telinganya enggak lepas.

Hal itu tentu membuat Jonans semakin penasaran dengan Axel, Ciara dan Bara..
“Axel jelaskan sama Daddy apa yang telah Daddy lewatkan selama Daddy sakit?.” Tanya Jonnas.

“Ayooo jelaskan,,” Catya ikut memaksa Axel menjelaskan apa yang telah Axel lakukan pada Ciara.

“Okk,,, Ok,,,, Axel bicara,, Daddy jangan marah ya,,,” Jonnas hanya menganguk menanggapi ucapan Axel barusan.

Axel menceritakan semuanya yang dia tau mulai skandal yang menerpa Ciara, lalu menghilangnya Ciara dari public, bahkan di beberapa stasiun televisi terkadang masih disinggung berita skandal Ciara yang menjadi simpanan seorang penjabat, juga beberapa foto Ciara sedang dugem di bar bersama beberapa laki laki. Menghilangnya Ciara dari public memang menjadi tanda tanya besar bagi semua orang, lalu Axel melihat Ciara bersama Bara, hingga timbul asumsi jika Ciara bukan perempuan enggak benar, Sukanya menjadi simpanan laki laki.

“Axellllll,, kenapa Ciara sampai seperti itu, tapi semua itu benar atau tidak?.” Tanya Catya.


“Tidak,, itu hanya rekayasa Bara, Bara tidak ingin Ciara menjadi model, uang Bara lebih dari cukup untuk menghidupi Ciara dan anak anakku nanti, lagian jadi model enggak seenak yang di bayangin, aku tidak mau tubuh Ciara dipegang pegang orang, aku tidak mau tubuh Ciara jadi tontonan banyak orang, bahkan mungkin menjadi fantasi sex mereka, Ciara istriku, hanya aku yang boleh memandang Ciara lama, hanya aku yang bisa memilikinya seumur hidupku,” Bara merangkul Ciara mendekat pada tubuhnya.

“Jadi,, berita itu hanya rekayasa Bara?.” Tanya Axel, seoalh olah dia tidak percaya dengan apa yang Bara lakukan,

“Iya,, memang kenapa?.” Tanya Bara pada Axel.

“Kamu benar benar sakit jiwa Bara,,” Axel hanya bisa geleng geleng kepala. Bagimana bisa Bara melakukan hal seperti itu untuk membuat Ciara tinggal di rumah,, kalau bukan sakit jiwa apa namanya.

“Biar,, kamu nanti juga akan merasakan hal yang sama, melihat wanita yang kamu cintai di pandang dan di puja puja laki laki lain, aku jamin kamu akan melakukan hal yang lebih gila dari pada apa yang aku lakukan.” Balas Bara,, Axel memang lebih possessive pada orang yang dia sayangi, dan Bara yakin Axel akan melakukan hal yang lebih gila dari apa yang Bara lakukan.

“Sudahhhh sudah,, Daddy tidak marah dengan apa yang kamu lakukan pada Ciara, namun lebih baik kamu mencari tau terlebih dulu benar atau tidak beritanya,” Axel hanya mengangguk. Entah apa yang terjadi dengannya, biasanya dia akan meneliti semua beritanya, namun kali ini Axel gegabah.


Love From MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang