The Dark Side of Chicago | Chapter 84

29.9K 2K 138
                                    

   "Alexander, stop. Aku mohon." Jeritan suara perempuan pun tidak pernah berhenti terdengar, dari kediaman milik Alexander Gallagher.

    Sementara Alex, si pelaku yang membuat suara jeritan tangis wanita itu sampai terdengar pun hanya terdiam dengan penuh emosi di tempatnya. "Kau tidak seharusnya datang ke tempatku dan melakukan perbuatan bejatmu itu, Eleanora."

    "Aku mendiamkanmu dengan maksud agar kau cepat pergi dari kediamanku. Tetapi memang sifat jalangmu yang tidak pernah berubah, dengan berani - beraninya masuk kedalam kamar pribadiku, dan mengenakan kemeja kotorku. Kau benar - benar murah, Eleanora. Kau, adalah definisi dari seorang jalang."

    Eleanora, yang merupakan pencipta dari suara tangis itu pun hanya menundukan kepalanya, tidak berani menatap pria di hadapannya. "Aku... aku minta maaf. Aku tau aku kelewatan."

    Alex mencibir di tempatnya "Jangan harap setelah ini kau akan mendapatkan kehidupan yang normal dengan ayahmu, Eleanora. Karena aku, Alexander Gallagher, bersumpah tidak akan membiarkanmu mendapatkan itu."

    "Alex, aku minta maaf. Aku sungguh minta maaf sudah lancang datang dan masuk begitu saja ketempatmu. Aku awalnya sudah dilarang, tetapi aku memaksa bodyguardmu di luar, dan aku... aku minta maaf." Ujar Eleanora.

    Alex berdecak keras di tempatnya, lalu menatap Joe yang saat ini sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya. "Bawa dia keluar, dan pulangkan kembali ke Italia. Aku tidak mau mengeksekusinya tidak di hadapan Ayahnya."

    "Alex... Alex aku mohon jangan" pinta Eleanora.

    Alex berdecih di tempatnya, lalu menendang tangan wanita itu yang berada di kakinya. "Cepat bawa dia Joe. Dan jangan gunakan private jet, atau pun pesawat komersial. Bawa dia pulang ke Italia dengan menggunakan pesawat kargo milik perusahaan. Aku muak dengannya."

    Joe yang sudah mendapatkan perintah itu pun dengan cepat menyeret Eleanora keluar dari ruangan, meninggalkan Alex yang bediri ditempatnya frustasi. Setelah berdiam cukup lama di ruangan tersebut, Alex pun memutuskan untuk pergi ke ruang kerjanya, dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

    Hingga saat pria itu sampai di dalam ruangannya, tubuhnya pun tanpa sengaja tersandung sebuah kursi yang diatasnya terdapat tas kerjanya, dan membuat tas kerja pria itu jatuh berserakan di lantai, dengan berkas dokumen yang jatuh berserakan. Dengan kesal, pria itu pun menyempatkan diri untuk merapihkan kembali berkas kerjanya. Hingga tiba - tiba saja pergerakannya terhenti, kala melihat sebuah berkas yang terbuka dengan lebar hingga menampilkan isi yang berada didalamnya.

———

    Dom mengerutkan dahinya bingung, ketika pria itu mendapati Alex —sahabatnya, yang kini sudah berada di depan pintu apartmentnya di malam hari. "Ada apa?"

    Alex menaikan satu alisnya, menatap Dom yang malah berdiam diri dihadapannya. "Kau tidak mau menyuruhku masuk? Ada yang harus kita bicarakan."

    Meminggirkan tubuhnya, Alex lalu dengan cepat berjalan masuk kedalam dan duduk di sofa milik pria itu. "Kau mengganggu waktuku, Lex."

    Alex tertawa meremehkan, "Mengganggu waktumu dalam menonton kartun?"

    Dom mendengus kesal, lalu mendudukan dirinya disamping sahabatnya itu. "Aku tidak memiliki kekasih untuk menonton film bersama."

    "Ada apa kau ketempatku?" Tanya Dom setelahnya.

    Alex membuang napasnya kasar, lalu meletakan sebuah berkas yang pria itu bawa dari tempatnya. "Kau dan Ellena menunjukan berkas yang sama kepadaku minggu ini. Dengan warna yang sama, dan judul yang sama."

The Dark Side of Chicago [COMPLETED]Where stories live. Discover now